Jam pelajaran terakhir telah usai, Silahkan pulang~
Semua murid-murid pun menbereskan barangnya dan segera pulang. Sementara itu dikelas IPA XI-A....
"Eh tasnya Aqila" Cynthia pun menggendong tasnya beserta tas Aqila yang pasti berat pake banget.
Cynthia pun berjalan kekelas XI-B dan XI-C untuk menemui teman-teman Gesreknya.
"CYNTHIIAA" teriak Lala saat keluar dari kelasnya.
"Iyaaa" ucap Cynthia.
"Eh Cyn, lu nggak berat bawa 2 tas?" ucap Fyah.
"Kalau mau bantuin jadi nggak berat lah" ucap Cynthia sambil menaik turunkan alisnya.
"Heleh kode minta dibantuin" ucap Naya sambil memutar bola matanya malas.
"Iya nggak papa biar gue yang bawa" ucap Cynthia dengan senyumannya.
Mereka pun berjalan keluar sekolah. Dpintu gerbang Cynthia membuka suara.
"Temenin gue kerumahnya si Aqila yah" ucap Cynthia sambil memasang muka aegyonya.
"Iya" ucap Rara.
Sementara itu Chika yang sedari tadi diam membuat 5 teman gesreknya khawatir sebab tidak biasanya dia diam dan kalem seperti ini.
"Chik lo kenapa dari tadi diam aja? Lo sakit?" tanya Cynthia khawatir.
"Kalau ada masalah jangan diem-diem gini Chik, bagi-bagi lah ke kita mungkin kita bisa bantu?" ucap Fyah dengan suara lembutnya.
"Eh Nay, Chika kenapa?" ucap Lala sambil menyenggol bahu Naya.
"Nggak tau, tadi dikelas dia teriak-teriak kayak biasanya kok" ucap Naya sambil mengerdikkan bahunya.
"Chik ceritalah sama kita" Dan akhirnya Rara membuka suara.
"Gue mules" ucap Chika dengan muka polosnya.
"Ingin kutabok rasanya" ucap Rara dengan muka datarnya.
"Hadeh kirain ada apa!" ucap Lala dengan suara tinggi.
"Sabar..sabar" ucap Cynthia dan Naya.
"Udah-udah sekarang kita kerumahnya Qila nanti keburu malam!" Tegas Fyah.
"Iyaa ayo gue juga udah pesen ojek online mungkin dia udah didepan"
Skip rumah Aqila~
Tok..tok
"Aqilaaa" panggil Chika dan Lala.
Ceklek
"Oh iya nak ada apa?" ucap seorang wanita yang sepertinya pembantu dirumah Aqila.
"Ini tasnya Aqila, dia bolos tante" ucap Cynthia lalu menyodorkan tas Aqila kepada wanita tersebut.
"Nggak usah panggil tante, panggil Bi Ina saja" ucap Bi Ina lalu mengambil tas Aqila.
"Mau masuk dulu nak?" tawar Bi Ina.
"Nggak usah Bi" ucap Naya sambil memperlihatkan senyuman indahnya.
"Aduhh gue pulang duluan yah, mules banget ini BYE!" ucap Chika lalu berlari menuju ojek yang sudah dipesannya.
"Kabarin salah satu dari kita kalau Aqila belum pulang yah Bi" ucap Lala.
"Iya nak, terimakasih sudah perhatian sama Aqila"
"Kasih kembali" ucap Rara dengan muka datarnya.
"Kita pulang dulu yah Bi" ucap mereka ber4 serentak.
"Hati-hati dijalan nak"
Mereka semua pun pulang, mungkin sekarang Chika sudah mengeluarkan sesuatu yang melegakan. 6 gadis itu berharap Aqila pulang dengan selamat karena sedari tadi mereka semua cemas memikirkan Aqila.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE SHOES
Teen FictionSeperti yang dikatakan Tulus, "Kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu" sama halnya dengan pertemanan ke7 gadis ini. Walaupun tak bisa bersatu seperti sepatu setidaknya mereka bisa bersama dalam melewati segala kesedihan, kekece...