14

71 12 1
                                    

"Jadi bapak mau mengumumkan bahwa besok akan datang..."

"Pertukaran pelajar dari luar negri yang akan ikut kegiatan belajar di sekolah kita ini selama satu bulan.Dan juga sekolah kita akan memberangkatkan siswa siswi pilihan untuk mengikuti pertukaran pelajar di luar negri." Ujar Bapak Kepsek dengan bangga.

Hening.

"Tepuk tangannya mana anak-anak," pinta Bapak Kepsek lalu In-door di riuhkan dengan suara tepukan tangan yang sangat meriah.

"Eh, orang luar negri cakep-cakep nggak ya? Kaya Justin Bieber kan? Atau Charlie Puth?" tanya Fyah dengan mata bebinar.

"Bukan Justin Bibir lagi?" sindir Rara melirik sinis.

"Belajar dari kesalahan kan yah nggak papa," Celetuk Fyah dengan senyuman cantiknya,dan alis yang di naik turunkan.

Yang membuat para cowok-cowok meleleh.

"Aduhh, Fyah lo kalau nggak senyum aja cantik apalagi kalau senyum kek gitu," puji seorang kakel dengan mata yang menatap kagum Fyah.

"Fyah mau tuh sama gue!" sahut seorang cowok dengan pedenya.

"Idih semua cewek b aja ogah sama lu, gimana kalau ceweknya kayak Fyah? Mungkin lo udah dibuang ke rawa-rawa!" ejek cowok lainnya yang duduk disebelahnya.

Kecantikan Fyah membuat semua orang lupa dengan otak gesreknya.

"Kenapa liat liat gue? Tau kok gue cantik udah sana balik lagi!" pinta Fyah dengan muka yang di buat buat garang.

"Diharapkan untuk kalian semua memakai seragam lengkap besok," perintah Bapak Kepsek.

"Dan menerima Siswa-Siswi luar negri itu dengan baik, kalian tidak boleh membully atau mengejek mereka ya!"

"Begitu saja yang ingin saya sampaikan. Silahkan kalian kembali ke kelas masing-masing dan pulang, sekian terima kasih." Suruh Bapak Kepsek lalu di sambut dengan sorakan gembira dari Siswa-Siswi yang ada di sana.

"Akhirnya keluar juga dari kerumunan people's," ujar Chika dengan senangnya.

"Ya udah, kita ngumpul di gerbang aja yuk!" seru Naya kepada yang lainnya.

"Okee siap!" setuju Aqila.

"Siap Bu Bos" setuju Lala sambil hormat.

Mereka pun berpisah di koridor sekolah, melangkahkan kaki menuju kelas masing-masing untuk mengambil tas.

"Cynn," panggil Aqila dengan kaki yang masih melangkah menuju kelas.

"Cynthiaaa," panggil Aqila sekali lagi.

"CYNTHIA PUTRII!! TULI YA LO!!" teriak Aqila yang mengagetkan orang-orang di koridor sekolah.

"Astaga tu kakak kelas kira ini hutan kali ya?" Batin seorang adik kelas yang melihat Aqila berteriak.

"Hm apa?" jawab Cynthia dengan wajah sok polosnya.

"Lo kenapa sih? Dari tadi lirik hp mulu? Muka lo juga gelisah banget, nahan boker lo?" tanya Aqila beruntun sambil melihat sinis ke arah Cynthia.

"Gue baik-baik aja kok. Nggak mau boker dan yang lainnya." jawab Cynthia dengan senyuman kecil.

"Kalau ada apa-apa cerita aja ke gue, masak gue terus yang cerita ama lo. Baru kemarin gue nasihatin si Nay, masa gue nasihatin lo sih? Lo lebih tua tau!" bujuk Aqila dengan tangan yang mengusap pelan punggung Cynthia.

"Gue nggak papa kok Qil.Udah deh." jawab Cynthia lirih dan pelan.

"Tapi lo murung plus gelisah banget dari tadi, bukan gara-gara Kak Fahri kan? Gue lihat lo juga udah jarang ketemu sama kak Fahri." selidik Aqila dengan mata elangnya.
"Kok jadi Kak Fahri sih? Udahlah gue cuma mules kok hehe." elak Cynthia yang tadinya tersenyum kecil sekarang jadi cengiran.

WE ARE SHOESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang