17

45 9 1
                                    

At School

Kelas XI IPA-A

"Cyn gimana keadaan lo?" khawatir Aqila saat melihat Cynthia yang baru masuk kelas dengan wajah pucat.

"Udah lebih baikan kok," ujar Cynthia memberi senyuman.

"Lo udah sarapan kan?" tanya Aqila lagi.

"Udah," jawab Cynthia singkat lalu duduk disebelah Aqila.

Kringg..kringg

"Permisi," salam seorang Guru Wanita yang baru saja memasuki kelas dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya.

Semua Siswa-Siswi kelas XI IPA-A pun lari terburu-buru menuju bangku masing-masing.

"Bangku kosong masih ada kan?" tanya Guru tersebut sesekali memperbaiki kacamatanya yang melorot dari hidung peseknya.

Tak ada yang menjawab.

"Ini Bu ada dibelakang saya," jawab Verrel dengan lantang selaku ketua kelas.

Guru itu pun memanggil seseorang dari luar untuk memasuki kelas.

Seluruh Siswi-Siswi pun tercengang dengan wajah anak baru tersebut.

Terkecuali Cynthia dan Aqila.

Mungkin jika Cynthia tak sakit ia juga akan histeris seperti Siswi yang lainnya.

Kalau Aqila memang tak pernah tertarik dengan yang namanya cowok.

Ia pikir cowok itu pemberi harapan palsu.

"Baik anak anak. Jadi kelas kalian kedatangan seorang teman baru pindahan dari luar negeri loh," ucap Guru itu dengan bangganya.

"Ck, paling juga pindahan sekolah pinggiran tapi lagaknya pindahan luar negeri." Terdengar bisik bisik tetangga yang berasal dari sekelompok cowok yang merasa tersaingi dengan kegantengan siswa baru itu.

Lain halnya dengan ciwi-ciwi yang terkagum-kagum dengan ciptaan Tuhan yang sangat indah.

"Parah sihh!!"

"Gebetan baru nih gue!!"

"Gantengnya nggak manusiawi!!"

"Kyaaa Oppa!!"

"Nikahi dedeq bang!"

Nggak, cowok itu nggak dari Korea.

Mendengar kebisingan yang terjadi membuat Guru itu angkat suara.

"Halo tau bahasa Indonesia kan?" panggil Guru tersebut.

"Iya bu," jawabnya singkat.

"Kalau begitu perkenalkan namamu," pinta sang Guru.

Dan namanya adalah...

"Nama saya Daniel Regant," jelas Daniel dengan suara lantang.

Seketika kelas menjadi hening.

"Sudah begitu saja?" tanya Guru tersebut.

Daniel mengangguk.

Daniel pun melangkahkan kaki menuju bangkunya yang sudah diberitahu oleh guru tersebut.

"Oke anak-anak selamat mendapat teman baru," ujar Guru tersebut dan berlalu dari kelas.

Kelas XI IPA-B

Tok..tok

Semua Siswa-Siswi dikelas buru-buru duduk dibangku masing-masing.

"Permisi," salam seorang Guru pria lengkap dengan kumis tipis.

WE ARE SHOESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang