"Naya?!" Panggil Cynthia dan Aqila serentak.
"Lo!" bentak Cynthia dengan kuat.
"Pergiii! Jangan deketin aku! Sana kamu! Aku benci kamu!" teriak Cynthia histeris.
"Aku nggak butuh cowok kayak kamu!!"
"PERGII!!"
"Cynn" lirih Cowok tersebut.
"Hiks..hikss Kak Fahri jahat! Aku nggak butuh Kakak!" ujar Cynthia yang sudah mengeluarkan air matanya.
"Lo lihatkan?! Cynthia hampir diculik sama Cowok brandalan! Jadi Cowok kok bangsat banget!" bentak Aqila yang sudah tak bisa menahan emosinya.
Plak...
Sebuah tamparan dari tangan Cynthia mendarat tepat dipipi Kak Fahri.
"Ngapain lo dateng?!" usir Aqila.
"Pergi lo!!"
"Cynn maaf" lirih Kak Fahri sambil menunduk tak ingin menatap wajah sedih pacarnya itu.
"PERGI!" teriak Cynthia dengan air mata yang keluar begitu deras.
"Udah Cyn" bujuk Naya sambil mengelus pelan punggung Sang Kakak.
"Gue mau pulang" pinta Cynthia pelan dengan isakannya.
"Biar gue yang anter" cegat Kak Fahri lalu memegang lengan Cynthia.
"Nggak!" tolak Cynthia lalu mencoba melepaskan genggaman Kak Fahri tetapi tidak bisa.
"Ayo!" paksa Kak Fahri lalu menarik lengan Cynthia kasar.
"Aku nggak mau Kak!" tolak Cynthia sekali lagi sambil terus memberontak.
"Tanya Ayah sama Bundanya Cynthia kalau Cynthia ada sama gue," perintah Kak Fahri lalu menyeret Cynthia keluar dari gang kecil tersebut.
"Nay! Qila! Tolong!" teriak Cynthia histeris.
Aqila pun dengan sekuat tenaga mencoba bangkit dan mengejar Cynthia.
Naya yang sudah berlari kencang pun tak dapat menolong Cynthia sebab Kak Fahri lebih duluan
memasukkannya kedalam mobil.Terlihat Cynthia berusaha membuka pintu mobil dan menggedor-gedor kaca mobil meminta pertolongan.
"Aku nggak nyulik kamu kok," ujar Kak Fahri berusaha setenang mungkin.
Cynthia diam tak menjawab.
Mobil pun berjalan, meninggalkan Aqila dan Naya yang terus meneriaki nama Cynthia.
"Aishh gimana nih?!" geram Aqila frustasi.
Disaat Cynthia sudah didapat ehh Kak Fahri seenak jidat bawa pergi.
"Kampret tuh Kak Fahri! Minta dibakar tuh orang!" umpat Naya dengan emosi yang sudah tak bisa ditahan lagi.
"Eh Cynthia mana?" tanya Lala yang baru saja sampai di TKP.
"Dibawa pergi sama Si Fahri," jawab Aqila menunduk lesu, ia kecewa pada dirinya sendiri karena merasa gagal menjaga kakak tertuanya tersebut.
"Hah? Kok bisa? Kan tadi udah didapet?" tanya Fyah bingung mendapati tak ada Cynthia yang dicarinya.
"Pantes tadi gue liat mobil Kak Fahri! Lo sih nggak percaya ama gue!" seru Lala dengan menyenggol pundak Fyah.
"Jadi sekarang gimana?" tanya Fyah dengan wajah seriusnya.
"Pesan Kak Fahri katanya tanya Ayah sama Bunda Cyn kalau Cyn ada di dia," sungut Naya pelan, ia juga kecewa pada dirinya sendiri.
"Gue harus dapetin si Cynthia! Enak aja gue yang bonyok nolongin dia terus tiba tiba si Fahri sialan itu dateng-dateng langsung nyulik Cynthia" gerutu Aqila kesal, tangannya terkepal menyalurkan kemarahannya. Jangan di tanya lagi apabila Aqila marah, Rara saja kadang ketakutan melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE SHOES
Teen FictionSeperti yang dikatakan Tulus, "Kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu" sama halnya dengan pertemanan ke7 gadis ini. Walaupun tak bisa bersatu seperti sepatu setidaknya mereka bisa bersama dalam melewati segala kesedihan, kekece...