"Mati lo La! Bego sih lo!!" desis Lala dalam hati.
Kini giliran Lala untuk saliman kepada keluarga Rara.
WE ARE SHOES
"Selamat yah om-tante buat rumah barunya." ujar Lala dengan senyuman sambil menyalami kedua orang tua Rara.
"Makasih yah, Nak Lala" ujar kedua orang tua Rara sambil membelai rambut Lala.
"Eh tante makanannya enak-enak deh! Lala suka banget sampe nambah 5 piring tadi,apalagi sotonya uenak bener." ujar Lala tanpa rasa malu sedikit pun.
"Si Lala malu-maluin banget sih!" bisik Chika kepada Cynthia yang sudah terlebih dahulu pamit kepada ortu Rara.
"Halah,lo juga sama kale!" ujar Cynthia yang membuat Chika kicep.
"Iya deh iya." jawab Chika pasrah.
"Yaudah nanti tante bungkusin makanannya buat Lala sama yang lain ya,tapi jangan lupa nanti di bagi sama orang rumah jangan di makan sendiri!" ujar Tante atau biasa di bilang Mama Rara.
"Siap tan!" Lala memberi hormat layaknya mengerti akan apa yang di perintahkan oleh Mamanya Rara.
"Iya titip salam yah sama Papa-Mama kalian semua (anak gesrek)" ujar Om atau biasa di bilang suami dari Mama Rara atau om Rara.
"Yey Rara udah ga takut telat lagi dong kayak kemarin-kemarin." ujar Naya lalu saliman kepada Papa-Mama Rara.
"Rara sering telat ya Naya?" tanya Mama Rara terhadap Naya.
"Hampir pernah sih tan,tapi waktu itu guru guru lagi pada rapat jadi Raranya nggak jadi telat deh!" jelas Naya dengan cengengesan.
"Ohh gitu,kirain Rara sering telat atau bahkan bolos,kan tante jadi khawatir." Mama Rara tersenyum kepada Naya dan kembali mengelus kepala Naya.
Dilain sisi,setelah bersalam dengan ortu Rara,kini giliran Lala untuk bersalaman dengan pelayan,eh ralat saudara Rara.
"Em,eh,eem.." ujar Lala gugup,jelas saja ia gugup di first impression dengan adik temannya ia harus menjadi orang yang galak.Apakah itu suatu awalan yang baik?
"Ekhem." Dehem orang itu yang membuat Lala tersentak kaget.
"Lo mau ngapain? Kalau cuma mau buang waktu gue ,cepetan pergi! Di belakang lo masih banyak orang yang ngantri!" cerca orang itu dengan wajah yang ganas.
"Maaf,gue nggak tau kalau lo itu.." Lala menunduk sambil berucap lirih.
Siapa yang tega melihat seorang gadis cantik bersedih.Sebagai pria yang normal tentu saja dia tidak ingin membuat seorang gadis bersedih.
"Heh,udah nggak usah drama lo! Sok sokan muka sedih gitu, supaya gue kasihan gitu sama lo?! Iyakan?Basi tau nggak!" kini ucapan orang itu benar benar menohok bagi Lala,namun Lala bukanlah tipe orang yang mudah baper.
"Kalau bukan karna ada mama papa lo di sini,tuh mulut udah gue sumpel pake kolor tukang becak biar tau rasa!" maki Lala dalam hati.
"Terserahlah mau lo,intinya gue udah minta maaf,TITIK!" Lala mendelik tajam ke arah lelaki di depannya.
"Bodo! Udah sana gantian sama yang lain! Jangan modus mau lama lamaan sama gue!" Pd orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE SHOES
Teen FictionSeperti yang dikatakan Tulus, "Kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu" sama halnya dengan pertemanan ke7 gadis ini. Walaupun tak bisa bersatu seperti sepatu setidaknya mereka bisa bersama dalam melewati segala kesedihan, kekece...