Ting..ting..ting
Jam pulang pun telah tiba. Seluruh siswa-siswi mulai mengemas barang dan bersiap untuk pulang kerumah masing-masing.
Kelas XI MIPA A
"Cyn buruan ahh!!" desak Aqila yang sudah berdiri didepan pintu kelas.
"Sabar bambang! Nggak gue fotoin pr ya lo!" gerutu Cynthia sambil memasukkan bukunya kedalam tas.
"Ahh nggak asik lo Cyn, gue kan cuma becanda" ujar Aqila sambil mengedipkan matanya genit.
Cynthia hanya mendengus melihat kelakuan Aqila yang berubah bila ada maunya saja.
"Hai mau tanya, toilet dimana?" tanya seorang cowok kepada Aqila.
Aqila pun menghentikan aktivitas kedip matanya dan berbalik kearah seseorang yang bertanya itu.
"Ha?" cengo Aqila dengan menaikkan satu alisnya.
"Toilet dimana?" tanyanya lagi dengan tersenyum canggung.
"Ohh toilet, lo tinggal jalan lurus te-" intruksi Aqila sambil menggerakkan tangannya.
"Bisa anterin?" ujar cowok tersebut yang membuat Aqila emosi.
Aqila menautkan alisnya.
"Maksud lo apa? Gue cewek nemenin lo ke toilet? Mesum lo anjir!" emosi Aqila dengan suara meninggi.
Cynthia yang telah selesai membereskan barangnya langsung menghampiri Aqila yang sudah jadi pusat perhatian dikelas.
"Qil udah, kita pulang aja yuk! Nggak usah diladenin!" ujar Cynthia lalu merangkul Aqila pergi dari sana.
Aqila menatap sinis cowok yang berdiri didepannya itu lalu pergi meninggalkan kelas.
"Emang salah gue minta dianterin?"
Kelas XI MIPA B
"Chik lo ngerasa cowok pindahan itu kayak nggak asing gitu nggak sih?" tanya Naya sambil memainkan ujung tali tasnya menunggu Chika yang masih mengemas barang.
Chika melihat mejanya yang sudah kosong lalu menggendong tas ranselnya.
"Nggak, emang kenapa?" tanya Chika balik lalu menatap Naya yang terlihat sedang berpikir.
"Lo kenapa sih? serius amat" ujar Chika sambil mendorong bahu Naya.
Naya pun spontan menatap balik Chika.
"Ahh nggak kok, udahlah ayo pulang!" ajak Naya yang langsung menarik tangan Chika.
"Woi Nay! Santuy aja napa, gue hampir kesandung nih!" gerutu Chika lalu mensejajarkan langkahnya dengan Naya.
Kelas XI MIPA C
Lala sedang menunggu Rara mengemas barang-barangnya. Sementara itu, Fyah sedang asik ngobrol dengan pujaan hati barunya, Kenzo.
"Cepetan Ra! Gue mau pulang nih! Panas tau, gue mau langsung mandi" desak Lala yang membuat Rara kesal.
"Bentar! Kalau lo mau duluan, duluan aja sana!" gerutu Rara yang sudah menutup resleting tasnya.
Lala cengengesan.
Lala pun beralih menatap Fyah yang asik mengobrol dengan Kenzo si anak baru dari luar negeri.
Kenzo malah menatap balik Lala seperti memohon.
Lala mengerutkan keningnya bingung.
"Kenapa lo La?" tanya Rara yang melihat raut wajah bingung Lala.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE SHOES
Teen FictionSeperti yang dikatakan Tulus, "Kita adalah sepasang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu" sama halnya dengan pertemanan ke7 gadis ini. Walaupun tak bisa bersatu seperti sepatu setidaknya mereka bisa bersama dalam melewati segala kesedihan, kekece...