"Nad, lo tau gak?" Ucap April
"Gak!" Balas Nadine secepat kilat.
"Kamprett!!!" Umpat April penuh emosi.
April sedang berada dirumah Nadine sekarang, bermaksud untuk menemani dan menghibur sepupunya itu, karena entah mengapa belakangan ini Nadine begitu sering tertimpa masalah.
Tapi entah mengapa pula, saat ini April jadi terpikir untuk bercerita kepada Nadine mengenai hal yang cukup mengganggu pikirannya.
Ya, sepertinya tidak ada salahnya jika April sedikit berbagi cerita dengan Nadine.
"Hahahah, gue kan emang gak tau, Pril." Ucap Nadine terkekeh geli
"Syila ngambek sama gue." Ucap April tak menghiraukan kekehan Nadine
"Kenapa?" Tanya Nadine penasaran
"Gara-gara gue ikut ngasih surprise buat Raffan kemarin." Jawab April lesu
"Kok bisa?" Tanya Nadine mengerutkan keningnya
"Syila gak suka, Nad. Lo tau sendiri kan, Syila masih suka kesel sama Raffan karna masalah yang Raffan buat dulu." Jelas April
"Lo sendiri gimana? Masih kesel nggak?" Tanya Nadine
"Gue sih udah biasa aja sekarang, lo kan tau gue orangnya gimana, yang lalu biarlah berlalu." Ucap April mengangkat kedua bahunya santai.
"Hm, gue gak ngebayangin kalo kemarin Syila ikut dan ngeliat Raffan peluk cium lo. Bakal keluar tuh tanduknya Syila. Gue aja hampir muntah." Ucap Nadine bergidik ngeri
"Aish, jangan bahas itu dong, gue malu banget, Nad." Ucap April dengan pipi yang sudah me-merah bak udang goreng saus pedas.
"Hahahah, pipi lo merah banget, Pril. Lo masih ada rasa ya sama Raffan? Ngaku lo!" Tuduh Nadine sepihak
"Gue hanya malu aja, Nad. Bukan karena gue masih ada rasa sama Raffan. Rasa gue ke Raffan itu udah gue kubur dalam-dalam." Balas April
"Lo nguburnya dimana emang?" Tanya Nadine geli
"Gue kubur noh di belakang rumah lo." Balas April ketus
"Tapi, emang lo yakin kalo lo bener-bener udah gak ada rasa sama Raffan?" Tanya Nadine kembali serius
"Yakin, Nad." Jawab April mantap
"Sedikit pun? Seujung upil semut pun?" Tanya Nadine dengan perumpaan yang begitu menggelikan, yang kemudian dibalas April dengan anggukan.
"Lo yakin bener-bener udah gak ada rasa atau lo hanya berusaha menyembunyikan rasa?" Tanya Nadine lagi, dengan nada sok puitis.
"Lo mau tau banget yang sebenarnya, Nad?" Ucap April balik bertanya.
Nadine mengangguk cepat, tentu saja ia sangat ingin tahu yang sebenarnya. Siapa tau saja, rasa itu memang masih ada untuk Raffan, tetapi dengan sangat terpaksa harus diabaikan.
"Lo tau kan, Nad. Raffan itu pacar pertama gue, cinta pertama gue. Lo juga pernah dengar kan, ada pepatah yang bilang bahwa cinta pertama itu bakal dibawa sampai mati. Intinya, walaupun gue udah gak ada rasa sama Raffan, Raffan akan tetap ada disana, menempati satu sisi dalam hati gue, sebagai cinta pertama gue." Jelas April sembari meletakkan tangannya didadanya dramatis.
"Whoaahhh, segitunya banget ya?" Balas Nadine sok takjub mendengar penjelasan April
"Ya, kurang lebih seperti itu, Nad." Ucap April menggidikkan bahu.
"Terus, kalo misalnya Raffan ngajak lo balikan, lo mau nggak kira-kira?" Tanya Nadine, sebenarnya sudah sejak lama ia sangat ingin menanyakan hal ini kepada April, tetapi ia tidak enak pada April jika harus selalu membahas Raffan, lebih tepatnya ia pun muak.
KAMU SEDANG MEMBACA
APERIRE (APRIL AND HER EX)
ChickLit[COMPLETED] Aperire adalah sebutan lain untuk April yang berasal dari bahasa latin yang berarti terbuka.. Namun, April yang ada disini cenderung tertutup dan hanya terbuka dengan satu orang yaitu MANTANNYA!! Setiap konflik yang disajikan terinspiras...