"Gimana? Udah selesai?" Tanya Radika kepada April yang sedang duduk diruang tunggu dosen
"Udah, nih undangannya udah jadi." Jawab April seraya menunjukkan beberapa amplop putih kehadapan Radika yang sekarang sudah duduk disampingnya
"Syukurlah.." ucap Radika
"Lo gimana? Udah ketemu sama Pak Bambang?" Tanya April
"Belom, Pril. Tadi pas gue cek ke kelas-kelas yang memungkinkan adanya sosok Pak Bambang disana, eh gak ada tuh Beliau. Waktu gue tinggal, Pak Bambang gak kesini? Keruangannya mungkin?" Tanya Radika
"Gak ada juga kayaknya. Coba lo hubungi lagi. Siapa tau aja lupa kalo udah janjian sama lo, ini kan udah lewat sejam dari dzuhur." Ucap April memberi saran
"Nggak ah, Pril. Kita tunggu sebentar lagi deh ya." Ucap Radika
"Yaudah, gue mah udah biasa menunggu." Ucap April
"Menunggu jodoh?" Olok Radika
"Jodoh mulu di otak lo." Ucap April sebal
Radika hanya tertawa melihat ekspresi sebal April. Radika tak tau saja jika April baru saja putus dengan naasnya. April memang belum sempat memberi tahu Fita dan Radika tentang hubungan satu bulannya bersama Alvin. Dan sepertinya, April tidak perlu lagi memberi tahu mereka karena ia dan Alvin pun telah putus.
Sambil menunggu Pak Bambang, April dan Radika berbincang-bincang mengenai skripsi mereka. Tak lupa mereka menggunjingkan dosen-dosen yang menurut mereka pantas digunjingkan.
Maafkan dosa April dan Radika, Ya Tuhan.
April dan Radika bahkan dengan tak tahu malunya tertawa terbahak-bahak diruang tunggu dosen, jika gunjingan mereka itu terasa lucu dan menggelikan.
Ketika sudah puas dengan aktivitas tidak bermutu mereka itu, Radika memutuskan untuk menghubungi Pak Bambang, karena sampai waktu menunjukkan pukul 2 siang, Pak Bambang belum juga menampakkan batang hidungnya.
Saat menunggu pesan Radika dibalas oleh Pak Bambang, Auryn datang dan bergabung bersama mereka.
"Gimana, Ryn? Lo udah dapat kepastian tanggal buat seminar nanti?" Tanya April membuka obrolan
"Udah, Pril. Semua dosen gue setuju pas gue minta seminarnya tanggal 5 nanti. Bareng deh kita." Jawab Auryn sambil tersenyum
"Yaudah, tunggu apalagi? Daftar gih sana!" Suruh Radika
"Lo gak liat antrian panjang banget udah kayak rel kereta antar pulau itu, Ra?" Ucap Auryn hiperbola
"Yaudah sih, besok aja, masih ada waktu seminggu lagi." Ucap April dan dibalas dengan anggukan oleh Auryn
"Btw, sekarang lo udah bimbingan hasil ya, Ra?" Tanya Auryn
"Iya, Ryn. Ini juga lagi nungguin Pak Bambang. Janjian ketemu ba'da dzuhur tapi sampe sekarang belum nongol. Gue udah coba cari ke kelas-kelas juga gak ada." Ucap Radika
"Pak Bambang ya?" Ucap Auryn seperti mengingat-ingat
"Iya, kenapa? Lo liat beliau? Dimana?" Tanya Radika bertubi-tubi
"Kalo gak salah, tadi gue sempat dengar dari yang lain kalo Pak Bambang gak kekampus hari ini." Ucap Auryn
"What the fuck, demi apa lo? Gue udah janjian semalam dan gue udah nunggu hampir 3 jam." Ucap Radika dengan nada tak santai
April tertawa cekikikan mendengar Radika memgumpat didepan wajah Auryn.
Fyi, Auryn ini adalah tipe-tipe mahasiswi polos yang jangankan untuk mengumpat, mendengar orang lain mengumpat saja sudah cukup membuat mereka tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
APERIRE (APRIL AND HER EX)
Chick-Lit[COMPLETED] Aperire adalah sebutan lain untuk April yang berasal dari bahasa latin yang berarti terbuka.. Namun, April yang ada disini cenderung tertutup dan hanya terbuka dengan satu orang yaitu MANTANNYA!! Setiap konflik yang disajikan terinspiras...