Bagian 3

1.3K 42 2
                                    

Alvin:
Sebenarnya aku pengen ngomong langsung, tapi setiap ketemu selalu gak ada waktu buat ngobrol berdua.

Pril, aku suka sama kamu. Kamu mau gak jadi pacarku?

Deg.

April sangat terkejut mendengar pernyataan cinta Alvin, lebih tepatnya membaca pernyataan cinta Alvin. Ya, Alvin menembak April melalui pesan singkat. Tanpa bunga, coklat, maupun boneka yang identik dengan pernyataan cinta. Sangat luar biasa sekali bukan?

April tak memungkiri bahwa ia memang menyukai Alvin, apalagi dalam waktu yang cukup singkat ini mereka sudah sering bertukar pesan layaknya orang-orang yang sedang pdkt pada umumnya, meskipun pada saat bertemu Alvin cenderung lebih banyak diam.

Entah mengapa April memang sudah menduga bahwa Alvin memiliki perasaan yang sama dengannya. Namun tetap saja, April merasa pernyataan cinta Alvin terlalu cepat. Berbagai macam pikiran negatif pun sudah mengerumuni otak April. Walau begitu, April mengakui bahwa dia sangat senang sekaligus gugup dengan pernyataan cinta Alvin itu.

Mungkin karena terlalu gugup, April sampai tidak tau bagaimana harus membalas pernyataan cinta Alvin yang jauh dari kata romantis tersebut.

Dan pada akhirnya, hanya dua patah kata saja yang mampu diketik oleh jari-jari mungil April.

Aprilia Putri:
Kamu serius?

Alvin:
Aku serius, Pril.

Aprilia Putri:
Apa ini tidak terlalu cepat, Vin? Aku rasa kamu terlalu terburu-buru. Atau jangan-jangan ada yang memaksa kamu?

Bukan tanpa alasan April menduga bahwa Alvin terpaksa menyatakan cinta karena dorongan dari orang lain. Dari awal berkenalan saja, Daffa dan Syila bahkan terlalu semangat menyatakan dukungan mereka untuk hubungan April dan Alvin. Bahkan didepan April pun Daffa secara terang-terangan menyuruh Alvin menyatakan cinta.

Alvin:
Tidak ada siapapun yang memaksa aku, aku memang sudah suka sama kamu dari awal.

April hanya bisa tersenyum sambil memegang dadanya, takut jika jantungnya benar-benar akan menerobos keluar dari tempatnya. April tidak menyangka bahwa dugaannya tentang Alvin yang mempunyai perasaan yang sama dengannya itu ternyata benar.

Aprilia Putri:
Kamu bahkan belum mengenal aku dengan baik, Vin. Tapi kalo kamu memang sangat ingin berpacaran dengan aku, gak apa-apa, kita bisa saling mengenal secara perlahan.

Akhirnya secara tidak langsung April mengiyakan pernyataan cinta Alvin. Dasar April, padahal sejak awal April sudah sangat ingin menjawab iya, tetapi karena ia masih mempertimbangkan harga dirinya sebagai seorang wanita, ia sengaja membelok-belokkan kata sehingga bisa sedikit memperpanjang cerita.

Alvin:
Iya, aku setuju seperti itu.

Aprilia Putri:
Yasudah kalo begitu.

Alvin:
Iya sayang.

Kyaaaaaaa!!!

April hampir saja berteriak girang jika ia tidak cepat-cepat menggigit bibir bawahnya. Saking senangnya menjadi pacar seorang Alvin, April hampir saja merusak ketenangan yang ada dikediaman Septian Wijaya malam ini.

APERIRE (APRIL AND HER EX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang