Sudah dua hari terakhir ini, April sibuk sendiri mengerjakan perbaikan proposal skripsinya.
Pagi hingga malam, malam hingga pagi, April hanya menghabiskan waktunya didepan laptop saja.
April tidak tidur kah?
Tentu saja April tidur, mana mungkin ia tahan tidak tidur dari malam hingga pagi.
Pagi yang dimaksud diatas itu adalah dini hari alias subuh alias sekitaran jam 2 pagi.
Nah, bilangnya jam 2 pagi kan? Berarti gak salah dong bahasanya malam hingga pagi.
Iyain aja biar cepet!
Laptop sepertinya adalah hal yang paling menarik bagi April saat ini.
Saking menariknya sang laptop, jangankan keluar rumah, keluar kamar saja tidak.
Sebenarnya tidak juga sih, April keluar kamar kok, tapi hanya jika ingin makan atau kekamar mandi.
April hanya berusaha memanfaatkan waktu dan moodnya yang sedang bagus-bagusnya, sehingga ia bisa fokus mengerjakan perbaikannya.
Tidak lupa, April juga mewanti-wanti Syila dan Nadine untuk tidak mengganggu kesibukannya yang satu ini.
Bukan apa-apa, April ini adalah tipe cewek yang senggol dikit otw, alias gak bisa nolak kalo diajak jalan.
Takutnya jika ia tidak memperingati dua anak manusia itu, mereka akan mengacaukan kefokusan April dengan mengajak April jalan atau sekedar bertemu untuk curhat-curhatan.
Apalagi Syila, akhir-akhir ini Syila sedang banyak masalah dengan pacarnya.
Syila ini berbanding terbalik dengan April. Jika April cenderung tertutup pada Syila walaupun mereka bersahabat, Syila malah sangat terbuka pada April.
Jika sedang ada masalah, Syila akan curhat sampai nangis-nangis bombay hanya didepan April seorang.
Syila juga tidak begitu mempermasalahkan sikap April yang cenderung tertutup, karena sebenarnya April pun tidak se-tertutup itu.
April juga kadang bercerita kepada Syila dan Nadine jika dirasanya hal tersebut pantas diceritakan atau jika Syila dan Nadine sudah dalam mode memaksa April untuk cerita.
*****
Setelah dua hari mengurung diri dikamar bersama laptop tercinta, hari ini April memutuskan untuk berbicara serius dengan kedua orang tuanya.
Tok.. tok.. tok..
Dengan tekat yang bulat nan kuat, April mengetuk pintu kamar orang tuanya.
"Masuk aja, gak dikunci." Sahut Yulia dari dalam kamar
April membuka pintu kamar tersebut dan mendapati Septian dan Yulia sedang duduk bersandar dikepala tempat tidur mereka.
Septian dan Yulia duduk bersebelahan tetapi sibuk dengan gadget masing-masing.
April kemudian langsung bergabung dengan mereka, duduk bersila diatas kasur.
Tanpa basa-basi, April langsung mengungkapkan hal yang cukup menjadi beban pikirannya beberapa hari ini.
"Ma, pa. Maafin aku. Dan tolong ikhlasin aku." Ucap April lirih dengan mata berkaca-kaca
KAMU SEDANG MEMBACA
APERIRE (APRIL AND HER EX)
Literatura Feminina[COMPLETED] Aperire adalah sebutan lain untuk April yang berasal dari bahasa latin yang berarti terbuka.. Namun, April yang ada disini cenderung tertutup dan hanya terbuka dengan satu orang yaitu MANTANNYA!! Setiap konflik yang disajikan terinspiras...