On mulmed : Raffan (Ahn Hyo Seop)
.
Mohon maaf kalau sampai saat ini, konflik-konflik dalam cerita ini hanya datar-datar saja, tak ada yang sampai berdarah-darah :D Kemungkinan akan ada konflik utama yang akan muncul sebentar lagi, jadi jangan bosan dulu ya, guys :D Kemungkinan lainnya adalah konflik utama tersebut akan menjadi konflik terakhir dalam cerita ini, artinya setelah konflik tersebut selesai, maka selesai pulalah seluruh rangkaian konflik dalam cerita ini, haha yang berarti bahwa sebentar lagi kalian akan berpisah dengan April, dkk :D
So, happy reading, guys✌️
Seminggu lalu, setelah kejadian tak mengenakkan jiwa dan raga diruangan Bu Cici, keesokan harinya April berhasil mendapatkan kembali perbaikan proposalnya dari tangan Beliau.
Tentu saja April mendapatkannya setelah mendaki gunung lewati lembah.
Dan, apakah kalian tahu? Bu Cici sama sekali tidak memeriksa perbaikan proposal April yang telah berada ditangan Beliau selama tiga minggu lamanya itu. Bahkan, sepertinya menyentuhnya pun tidak.
Pada saat April akan mengambilnya, Bu Cici hanya bertanya, apakah April benar-benar sudah memperbaikinya sesuai arahan beliau pada saat seminar proposal? Tentu saja April menjawab iya, karena memang iya.
Tapi, siapa yang bisa menjamin bahwa perbaikan April tersebut sudah sesuai dengan keinginan Beliau, jika sekiranya Beliau sendiri belum membacanya?
Setelah April menjawab, Bu Cici langsung menandatangani perbaikan proposal April.
Pertanyaannya, jika memang hanya bertanya seperti itu kemudian langsung tandatangan, mengapa tidak dari kemarin-kemarin saja? Mengapa harus menunggu selama tiga minggu? Mengapa? Oh, mengapaaa?
Baiklah, lupakan. Setidaknya urusan April dengan Bu Cici sudah selesai, sekarang April akan berhadapan dengan seseorang yang berada setingkat diatas Bu Cici dan setingkat dibawah dewa, Pak Yunus.
Sudah sekitar dua jam April duduk manis diruang tunggu didepan ruangan Pak Yunus, tapi jangankan Pak Yunus, asisten Pak Yunus saja belum menampakkan batang hidungnya.
April mulai jenuh menunggu se-lama ini. Apalagi kali ini tak ada Fita maupun Radika yang menemaninya. Kemungkinan besar jika satu jam lagi April masih disini, ia akan mati bosan.
Tak ingin mati bosan begitu saja, April memutuskan untuk menghubungi asisten Pak Yunus. Sayangnya balasan pesan yang diterima April malah membuat hatinya patah sepatah-patahnya patah.
"Pak Yunus sedang diluar kota, dan saya tidak kekampus hari ini."
Kurang lebih seperti itu bunyi pesan yang dikirimkan asisten Pak Yunus kepada April.
Hati siapa yang tidak patah? Dua jam duduk sendirian bagai jomblo padahal memang jomblo, tetapi ujung-ujungnya tak dapat apa-apa, guys.
"Inginku berkata kasar"
*****
Sebelum pulang kerumah, April menyempatkan diri untuk pergi menonton film di bioskop yang ada di salah satu mall.
Sudah lama sekali rasanya April ingin menonton film ini, tetapi karena ia terlalu sibuk, baru hari ini ia bisa merealisasikan keinginannya tersebut, menonton sebuah film drama keluarga produksi luar negeri. Untung saja masa penayangan film tersebut belum habis.
As always, karena April pelupa, April lupa judul filmnya apa. :D
Dari trailernya, intinya film tersebut bercerita tentang kasus perampokan disebuah rumah yang tak kunjung ditemukan siapa pelakunya. Karena geram, sang kepala keluarga berniat untuk mencari sendiri pelaku perampokan yang telah merenggut nyawa istrinya dan membuat anak gadisnya mengalami trauma tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
APERIRE (APRIL AND HER EX)
Literatura Feminina[COMPLETED] Aperire adalah sebutan lain untuk April yang berasal dari bahasa latin yang berarti terbuka.. Namun, April yang ada disini cenderung tertutup dan hanya terbuka dengan satu orang yaitu MANTANNYA!! Setiap konflik yang disajikan terinspiras...