Semalam Gun lagi-lagi pulang dalam keadaan mabuk, dia sengaja menghabiskan malam di diskotik langganannya karena hari ini adalah hari liburnya. Gun masih terlelap tidur meskipun matahari sudah menampakkan dirinya. Namun ditengah tidurnya yang lelap itu Gun mendadak ingin kencing & mau tidak mau Gun terbangun dari tidurnya yang nyenyak & melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
Selepas menunaikan tugasnya Gun berencana kembali tidur.Namun sebelumnya dia mengecek ponselnya terlebih dulu. Dia melihat hari menunjukkan hari Senin & waktu menunjukkan pukul 08.54 masih terlalu pagi baginya. Tetapi tiba-tiba dia teringat bahwa isi kulkasnya sudah kosong, tak ada lagi bahan-bahan makanan untuk dimasak. Semenjak hidup sendiri Gun memang belajar memasak untuk menghemat pengeluarannya agar bisa menabung.
"Huhhhhhh... "Gun menghembuskan nafas panjang. Dia malas sekali untuk keluar berbelanja karena dia ingin kembali tidur namun kalau dia tidak belanja sekarang nanti bangun tidur tidak akan ada yang bisa dimasak. Jadi mau tidak mau dia harus keluar untuk berbelanja bahan makanan.
Gun hanya menggosok gigi & mencuci mukanya kemudian mengendarai sport bike miliknya yang masih dalam masa cicilan menuju supermarket tempat biasa dia berbelanja. Jok belakang sudah dia pasangi box khusus untuk menampung barang-barang yang akan dia beli nanti.
Dia memasuki supermarket lalu mengambil troli yg sudah disediakan. Dia mengelilingi semua sudut supermarket mengambil apa saja yanh dia butuhkan. Tak sengaja dia menangkap sosok yang tak asing baginya. Sosok pemuda tampan yg beberapa hari lalu menjadi konsumennya sedang berdiri di depan kulkas minuman.
Gun bingung antara haruskah dia menyapanya atau tidak. Dan akhirnya Gun memutuskan untuk menyapanya.
"Hai" sapa Gun sembari tersenyum.
Pemuda itu menoleh & langsung menatap ke arah bibir Gun yang sudah berbentuk hati karena senyuman yang Gun sunggingkan.
"Lagi belanja?" tanya Gun lagi.
"Cuma pengen beli minum" jawab Mark singkat.
"Hmm " gumam Gun "Oh iya, namamu Mark kan, kalo gak salah???"
"Iya"
"Sendirian aja??"
Mark mengangguk
"Mana Emma??"
Mark mengerutkan dahinya "Emma? Ngapain aku harus sama dia?"
"Bukankah Emma itu pacarmu?"
"Hah??? Sejak kapan dia jadi pacarku??"
"Ohh, bukan?"
"Bukan"
"Aku pikir dia pacarmu hehehe" jawab Gun sambil terkekeh malu.
Mereka terdiam. Gun lalu teringat ucapan Kris soal rumor tentang Mark.
"Aahh sekarang kan hari senin" ujar Gun sambil membulatkan matanya yg sipit. "Sudah ada yang datang kepadamu?"
Mark yang diberi pertanyaan itu menjadi bingung, dia tidak paham apa maksud pertanyaan Gun namun dia mencoba untuk menjawabnya "Ada, pagi-pagi pelayan di rumahku mendatangiku ke kamar & mengatakan bahwa sarapan sudah siap"
"Aiihh bukan itu" kata Gun "Maksudku seseorang yang datang ke kamu trus ngajak kamu pacaran"
"Oohh itu..kalo itu belum ada" jawab Mark "Kamu denger soal itu dari siapa?"
"Dari adikku. Kalian di fakultas & tingkat yang sama cuma beda jurusan jadi kalian seumuran" ujar Gun, dia sengaja mengatakan kalau Mark & Kris seumuran agar Mark tahu bahwa dia itu lebih muda daripada Gun & seharusnya memanggilnya dengan embel-embel kak.
KAMU SEDANG MEMBACA
📌 I'M INTO YOU 📌
Fanfiction🍀 Fanfict Mark & Gun dari LBC yang terinspirasi dari manga karya Takarai Rihito yang juga diangkat menjadi BL drama berjudul 'Sevendays'. Mark akan menerima siapa pun yang pertama kali mengajaknya pacaran di hari senin. Namun akan memutuskan merek...
