Hari telah berganti. Waktu menunjukkan hari Selasa pukul 06.00. Masih cukup pagi, alarm dari ponsel Gun berbunyi. Dengan masih setengah sadar dia meraih ponselnya & mematikan alarmnya. Gun membuka-tutup matanya untuk memulihkan kesadaran. Tapi kejadian semalam dengan Mark membuat mata sipitnya secara spontan terbuka lebar. Ya ciuman di pipi yang mendadak itu membuat Gun sepenuhnya sadar.
Ingatan semalam membuatnya senyum-senyum sendiri. Sedikit flashback ke kejadian semalam. Setelah Mark mencium pipi Gun, mereka hanya diam saling menatap satu sama lain. Dan karena tak tahu lagi harus apa Gun mengajak Mark untuk pulang dengan alasan mengantuk, padahal alasan yang sebenarnya adalah Gun sudah tidak mampu lagi berada di keadaan seperti itu karena Gun tak dapat mengendalikan hatinya yang tidak karuan. Sepanjang perjalanan Mark bersikap seperti biasa berbanding terbalik dengan Gun yang memikirkan kemungkinan dia bisa saja terkena serangan jantung.
Gun menenggelamkan kepalanya ke dalam bantal dengan harapan bisa melupakan kejadian semalam karena semakin dia mengingatnya semakin bercampur aduk perasaan di dalam hatinya.
"Mending aku masak buat sarapan aja sekarang" ujar Gun mencoba untuk mengalihkan pikirannya tentang ciuman di pipi yang Mark berikan padanya semalam.
▶
▶
▶
Pukul 08.45 Gun sudah tiba di tempat kerja. Bengkel milik Kak Big itu biasa buka dari pukul 09.00 sampai pukul 17.30. Wajah Gun terlihat sangat ceria & tak henti-hentinya senyum terukir dari bibirnya. Membuat teman-teman kerjanya heran & penasaran.
"Kamu keliatan bahagia banget hari ini Gun" ujar Title.
"Hmm, masa??" balas Gun memperlihatkan senyuman polosnya.
"Ada apa??"
"Gak ada apa-apa, setiap hari juga aku begini kan?!" ungkap Gun dengan senyum yang masih menempel di bibirnya.
Title hanya mengernyitkan sebelah alisnya, dia menjadi penasaran apa yg membuat mood Gun menjadi sangat bagus hari ini. Tapi dia tidak mau banyak bertanya karena nantinya Gun akan bercerita sendiri kepadanya. Karna Title adalah satu-satunya teman yang bisa menjadi tempat Gun bebas mengungkapkan segala perasaannya.
Di lain pihak, Mark masih berada di apartemennya. Sedang bersantai di kamar tidurnya karena jadwal kuliahnya hanya ada pada siang hari. Dia memainkan ponselnya untuk berselancar di sosial media. Tiba-tiba dia bangkit dari duduknya & berjalan menuju ke sebuah lemari hias berukuran sedang yang dia gunakan untuk menyimpan berbagai macam barang koleksi miliknya.
Mark meraih salah satu kamera dari sekian banyak kamera yang dia miliki. Mark memang hobi fotografi, dia senang berburu foto di waktu senggangnya. Landscape adalah ketegori favoritnya. Gedung-gedung & jalananlah yang sering menjadi sasaran bidikan dari kamera Mark. Dia membuka kameranya & melihat setiap hasil jepretannya sendiri. Ada rasa yang menyenangkan saat dia melihat hasil foto-foto yang dia abadikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
📌 I'M INTO YOU 📌
Fanfiction🍀 Fanfict Mark & Gun dari LBC yang terinspirasi dari manga karya Takarai Rihito yang juga diangkat menjadi BL drama berjudul 'Sevendays'. Mark akan menerima siapa pun yang pertama kali mengajaknya pacaran di hari senin. Namun akan memutuskan merek...