🍀 Fanfict Mark & Gun dari LBC yang terinspirasi dari manga karya Takarai Rihito yang juga diangkat menjadi BL drama berjudul 'Sevendays'.
Mark akan menerima siapa pun yang pertama kali mengajaknya pacaran di hari senin. Namun akan memutuskan merek...
Gun menginap lagi di apartemen Mark & dia tidak masuk kerja lagi karena memang badannya masih sakit semua. Siang hari menjemput & Mark ada jadwal kuliah.
"Gun aku berangkat kuliah dulu, kalo kamu mau makan bilang aja sama bik Nina biar dia nanti masakin sesuatu buat kamu" kata Mark sebelum dia keluar apartemen.
"Tenang aja kalo soal itu, aku bisa masak sendiri" tutur Gun.
"Tapi badanmu kan... "
"Gapapa Mark, kalo cuma masak itu hal yang gampang"
Mark hanya mengangguk lalu beranjak pergi. Sepeninggal Mark, Gun hanya sibuk menonton televisi. Sudah bosan menonton lalu berganti bermain Playstation. Setelah lelah bermain, kemudian Gun hanya tiduran di sofa. Bik Nina, asisten rumah tangga Mark, sedang keluar membeli bahan masakan yang dipesan oleh Gun. Lalu mata Gun tertuju pada tumpukan majalah di meja kecil di sebelah sofa. Ada sebuah majalah dengan wajah Mark terpampang di sampul depannya. Gun langsung meraih majalah tersebut. Salah satu majalah yang sedang populer di kalangan masyarakat , edisinya pun juga belum terlalu lama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Mark Cullen Anderson (20thn). Anak tunggal dari Karl & Donna Anderson, pasangan suami istri yang merupakan pengusaha ternama. Mengambil pendidikan jurusan Management Bisnis di Universitas Salgant. Menyukai fotografi dan menjadi idola di kampusnya karena ketampanannya............................. "
Gun membaca artikel tentang Mark itu dengan seksama. Banyak sekali hal yang Gun tidak ketahui tentang Mark padahal mereka berstatus berpacaran saat ini. Namun Gun tersadar, status mereka pacaran hanyalah sebuah status belaka. Gun mengajak Mark berpacaran hanya karena penasaran & iseng saja, bukan atas dasar suka sama suka. Sedangkan menurut Gun, Mark menerimanya ya karena memang begitulah rumor yang beredar kalau Mark tak akan pernah menolak.
Hanya sebuah permainan, begitulah kesimpulan Gun. Menyadari hal itu Gun merasakan kesedihan di hatinya. Sadar bahwa semua akan berakhir setelah 1 minggu atau 2 minggu, membuatnya merasa sangat kehilangan. Memikirkannya saja sudah membuat suasana hati Gun menjadi kelam.
