"Identity"

1.2K 137 4
                                        

Pagi pukul 09.00 bengkel Kak Big memasuki jam buka. Terlihat beberapa laki-laki sedang sibuk mempersiapkan diri di locker room, mengganti pakaian biasa mereka dengan seragam kerja. Lalu masuklah dengan lemas & lesu laki-laki berkulit putih berbibir penuh bernama Gun. Terlihat bahwa dia tidak tidur dengan baik semalam dari caranya menguap.

"Gak tidur lagi kamu semalam?" tanya Title, teman kerjanya yang sudah Gun kenal dari semasa sekolah.

Gun tidak menjawab, dia hanya bersandar pada lokernya dan menatap lesu kepada Title. Seperti ikatan batin, Title tahu ada apa dengan Gun.

"Kamu mabuk sama siapa lagi semalam?" tanya Title.

"Dengan temanku" jawab Gun singkat.

"Teman yang mana??"

"Kamu gak kenal dia"

"Teman yang baru kamu kenal semalam di bar?"

Gun diam tidak menjawab.

"Jangan bilang kamu tidur dengannya.."

"Enggak" jawab Gun tegas "Aku gak selacur itu ya"

"Lalu kamu ngapain aja sama dia sampe lemes gini?"

"Gak ada, kami cuman minum bareng sampe mabuk berat trus dia dijemput temennya & aku ditebengin pulang" jelas Gun "Dia sama-sama bottom"

Title hanya menatap & mendengarkan temannya yg sudah lama dia kenal itu meskipun mereka tidak satu sekolah. Gun seorang gay, sudah banyak yang tahu kalau dia itu gay termasuk keluarganya. Beruntung keluarganya adalah keluarga yang open minded, mereka tidak terlalu mempermasalahkan orientasi seksual milik Gun. Meskipun pada awalnya kedua orang tua & adik laki-laki Gun kaget & sulit memahaminya, namun lama-kelamaan mereka mau menerimanya. Gun merasa bersyukur dengan penerimaan dari keluarganya, walaupun sempat stress berat memikirkan segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Gun menyadari bahwa dirinya gay semenjak dia masih SMP. Dia merasa dirinya aneh karena dia tidak memiliki ketertarikan terhadap perempuan meskipun banyak gadis di sekolahnya yg menyatakan suka pada dirinya. Dia malah lebih suka memandangi anak laki-laki yang sedang berolahraga. Dia merasakan sebuah gejolak yang asing saat melihat laki-laki yg bertelanjang dada, gejolak yang  membuat jantungnya berdebar dengan hebat. Saat itulah dia menyadari bahwa dia berbeda.

Namun Gun tidak berani mengatakannya pada siapa pun, dia menyimpannya sendiri selama beberapa tahun. Hal itulah yang membuatnya memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke STM. Hingga akhirnya saat kelas 12 dia baru berani jujur kepada keluarganya & beberapa teman dekatnya tentang orientasi seksualnya. Tentu saja tidak semua temannya bisa menerima, ada yang merasa jijik & menjauhi Gun, bahkan menyebarkan rahasia yang tabu itu.

Gun sempat mendapatkan perundungan namun Gun tidak selemah itu, dia mampu membela dirinya sendiri. Gun yang tidak ingin memberi beban kepada keluarganya  agar tidak menjadi bahan gunjingan lebih lanjut memutuskan akan pergi ke kota lain & tinggal sendiri.

Sudah sekitar 4 tahun sejak Gun hidup sendiri. Dia tidak mau melanjutkan kuliah, Gun tidak suka bergelut dengan buku pelajaran. Dia bukan tipe orang yang suka berpikir terlalu keras, dia lebih suka bekerja keras mengandalkan kemampuan yang dia miliki. Semenjak lulus sekolah Gun berkali-kali berganti pekerjaan, hingga akhirnya dia bekerja di bengkel Kak Big & dia merasa nyaman bekerja disini. Tak lupa seminggu sekali Gun pulang mengunjungi orang tua & adiknya. Jarak kota tempat tinggal keluarga Gun dengan kota yg sekarang Gun tinggali tidaklah begitu jauh, hanya sekitar 2 jam menggunakan kendaraan umum namun dapat ditempuh hanya 1 jam apabila menggunakan motor.

Sedangkan untuk gaya hidup, Gun cenderung mempunyai gaya hidup yang bebas. Sering pergi ke gay bar yang berbeda & berkenalan dengan laki-laki yg berbeda-beda pula. Tapi bukan berarti Gun segampangan itu, Gun tidak akan dengan mudah menerima tawaran laki-laki yg ingin tidur dengannya. Gun harus merasakan chemistry yang  cukup kuat jika ingin berkencan dengan seseorang & itu tidaklah mudah untuk dia rasakan. Sebebas-bebasnya Gun dia bukan penganut one night stand. Bukan berarti pula dia tidak bersenang-senang, dia tetap bersenang-senang hanya sebatas melakukan blowjob atau handjob saja.

Dan sepertinya semesta memang berpihak kepada Gun, dia memiliki tubuh tidak seperti kebanyakan laki-laki pada umumnya. Tubuhnya ramping, semampai, kulitnya juga putih mulus & wajahnya pun manis. Teman-teman kerja Gun di bengkel seringkali mencuri-curi pandang saat Gun berganti pakaian, karena mereka bisa melihat keindahan tubuh yang tak terbalut busana.

"Badanmu bagus banget kayak cewek Gun" ujar teman kerjanya yang bernama Boy, yang memang terkenal genit saat Gun akan mengganti pakainnya dengan seragam kerja.

"Kamu udah bilang gitu hampir tiap hari ya Boy" Gun memutar bola matanya malas.

"Aku kan memuji apa yang emang pantes dipuji"

"Dasar buaya"

Boy hanya tertawa mendengar ucapan Gun. Sebenarnya tangannya Boy gatal ingin menyentuh kulit punggung Gun yang mulus itu namun dia tahu akibatnya bisa sangat kejam, bisa-bisa kunci inggris akan melayang tepat ke kepalanya.

To be continued.

Celoteh Author :

Hmmm... Masih membosankan, iya gak sih??? Selow dulu lah, aku juga sambil mikir ini enaknya mau dibawa kemana plotnya haha. Wish me luck guys!!!

Dan aku masih dilema karna belum bisa juga menyisipkan gambar di ceritaku agar terlihat lebih dapat feelnya. Pliiissss help me!!! 😭😭😭

🍂🍂 VY 🍂🍂

📌 I'M INTO YOU 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang