'Want More'

1.1K 116 20
                                        

Peringatan penting!!!! 🔞🔞
Chapter ini berisi konten dewasa. Bagi readers yang masih dibawah umur ataupun yang belum/tidak pernah membaca cerita berbau pornografi mohon sebaiknya tidak membaca cerita di bawah ini. Terima kasih.
🔙. 🔙. 🔙. 🔙

Gun hanya terdiam begitu Mark & dirinya masuk ke dalam mobil. Mark kemudian mulai menghidupkan mesin & menjalankan mobilnya keluar dari parkiran mall.

"Kak?" panggil Mark.

"Hmm?" jawab Gun lemah.

"Are you ok?"

"Hmm" jawab Gun lagi dengan hanya sebuah gumaman. Tatapan matanya terlihat hampa.

"Siapa laki-laki tadi Kak?"

Gun tidak menjawab. Dia memilih untuk tetap terdiam. Mark menyadari Gun sedang tidak ingin membicarakan tentang laki-laki tadi untuk sekarang. Mark tak memaksa, tapi suatu saat Mark tetap harus mengetahui siapa laki-laki tadi, laki-laki yang bisa membuat Gun begitu ketakutan & kehilangan kendali atas dirinya seperti saat sekarang ini.

"Kita enaknya kemana sekarang Kak?" tanya Mark mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Temenin aku minum, Mark"

"Tapi bukannya besok kamu kerja?"

"Gapapa, aku udah nemenin kamu ke mall sekarang giliranmu nemenin aku"

"Hmmm.... Baiklah"

Gun memberikan petunjuk arah kepada Mark untuk menuju ke sebuah diskotik yang biasa Gun kunjungi. Mark awalnya terkejut melihat papan yang menunjukkan bahwa itu adalah gay bar. Mark tidak mengetahui bahwa Gun sebenarnya adalah memang seorang gay meski mereka telah berpacaran. Hubungan mereka kan memang pada awalnya hanya sebuah keisengan. Jadi Mark berpikir bahwa ya mungkin saja Gun itu seperti dirinya yang tidak peduli dengan gender saat berbicara tentang cinta.

Gun & Mark duduk di bar counter karena sudah tidak ada table yang kosong, semuanya sudah terisi padahal ini bukan akhir pekan. Selain itu Gun juga tidak melakukan reservasi sebelumnya. Gun memesan sebotol Jack Daniels Honey beserta cemilan pendampingnya. Hal itu cukup membuat heran bartender yang melayani mereka karena dia sudah hapal dengan sosok Gun & biasanya Gun hanya akan memesan well drink yang memang hanya disajikan per gelas.

"Mark kamu minum alkohol kan?" tanya Gun.

"Iya Kak" jawab Mark.

"Ayo,minumlah!!" Gun menuangkan minuman yang dia pesan ke gelas Mark & juga mengisi gelasnya sendiri.

Gun menenggak minuman beralkohol itu tanpa jeda. Mengosongkan gelasnya dalam sekali tenggak lalu diisi lagi & dihabiskan lagi. Begitu terus, Gun seperti tidak peduli dengan sekitarnya termasuk Mark. Otaknya tidak bisa diajak untuk berpikir, Mark menyadari itu. Mark mencoba untuk manahan Gun agar minum secara perlahan namun Gun menampiknya. Mark bingung harus bagaimana, akhirnya dia memilih untuk membiarkan saja Gun melakukan apa yang dia mau. Mark sendiri memutuskan untuk tidak minum terlalu banyak karena dia harus tetap sadar agar bisa menjaga Gun & juga dia harus menyetir nanti.

Dan benar saja Gun menghabiskan hampir seisi botol minuman beralkohol itu seorang diri. Yang berkahir Gun mabuk berat & tak mampu lagi menopang badannya.Gun kesusahan untuk berjalan dengan benar, alhasil Mark harus memapah tubuh Gun agar dapat berjalan ke mobil.

Sesampainya di mobil Mark cukup kesusahan untuk memasukkan badan Gun ke dalam mobil karena Gun mulai memberontak & meracau yang tidak jelas. Tapi akhirnya Mark pun berhasil mendudukkan Gun di kursi penumpang bagian depan.Sebelum Mark mulai menyalakan mesin, Gun mendadak menyondongkan badannya ke arah Mark. Mark menoleh ke arah Gun karena bingung apa yang ingin Gun lakukan.Dan tanpa adanya aba-aba Gun mencium bibir Mark. Bukan hanya sekedar ciuman manis biasa, namun ciuman yang Gun berikan adalah ciuman yang penuh nafsu.

📌 I'M INTO YOU 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang