'Hide & Seek'

972 105 28
                                        

Selesai berbicara dengan Third, Mark menghampiri Emma.

"Kamu ngomong apa aja sama dia?" tanya Mark tanpa basa-basi.

"Mark ngapain kamu nanya kayak gitu?" balas Emma.

"Aku cuman pengen tau, apa kamu ngasih tau soal Kak Gun?"

"Iya. Kak Third bilang mereka teman lama & Kak Third pengen ketemu, jadi aku kasih tau tempat kerjanya"

"Ck" Mark mendecakkan lidahnya karena merasa kesal

"Besok aku gak jadi minta tumpangan, Kak Third bilang dia aja yang nganterin aku ke bengkel. Lagian kamu nanti nginep di rumah orangtuamu kan?"

"Buang aja mobilmu itu kalo harus bolak-balik dibawa ke bengkel" Mark mengomel seraya menghembuskan nafasnya kasar.

"Kamu kenapa jadi marah-marah sendiri sih?" protes Emma "Aneh"

Wajah Mark semakin kesal mendengar itu. Emma tak punya salah disini, gadis cantik itu tidak tahu apa-apa tentang yang sudah terjadi antara Third & Gun. Mark harus memikirkan cara agar Third tak bisa lagi berhubungan dengan Gun.

Di sambungan telepon tadi saat Mark menyuruh Gun untuk berhenti bekerja, Gun menjawab dia tidak bisa begitu saja berhenti kerja. Kak Big & Title sudah begitu baik padanya, lagipula dia butuh biaya juga untuk keperluan hidupnya. Tabungannya masih sedikit Gun tak berani langsung keluar kerja begitu saja tanpa jaminan dia akan segera mendapat pekerjaan yang baru.

Selesai acara Mark berpamitan kepada kedua orangtuanya, dia memutuskan tidak akan menginap di rumah malam ini. Mark melajukan mobilnya menuju ke tempat Gun. Tapi sebelumnya dia memberitahu Gun bahwa dia akan datang ke kontrakannya.

Selang sekitar 1 jam kemudian Gun mendengar ada suara mobil yang berhenti di parkiran kontrakan. Gun langsung melompat ke jendela mengintip apakah itu Mark atau bukan. Dan ternyata memang itu adalah Mark.

"Gimana Mark?" tanya Gun dengan gelisah, saat dirinya & Mark telah duduk di pinggiran kasur.

"Besok mending kamu gak usah masuk kerja" jawab Mark "Emma besok ke bengkel sama Third"

"Aarrghh... Kenapa mereka bisa saling kenal sih??!! Tapi aku gak bisa ijin libur lagi, kemarin 'kan aku udah 2 hari ijin"

Mark & Gun sama-sama terdiam. Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi. Mungkin memang semesta sangat ingin mempertemukan Gun dengan Third. Mungkin memang masih ada urusan yang harus mereka selesaikan dengan tuntas.

"Mobil Emma itu udah jadi tanggung jawabku, aku gak enak kalo sampe nanti Emma kecewa kalo bukan aku yang ketemu sama dia" jelas Gun

"Gak bakalan" sahut Mark "Aku hafal betul Emma itu kayak gimana, gak akan ada masalah buat dia kalo emang kamu gak bisa ketemu sama dia. Toh tetap kamu 'kan yang ngerjain semuanya. Lagian kenapa juga dia harus bolak-balik ke bengkel, mendingan bakar aja mobilnya kalo bermasalah mulu"

Gun sedikit terkejut karena baru kali ini dia mendengar Mark berbicara sangat panjang seraya menggerutu. Sungguh kejadian yang sangat langka. Gun berusaha keras untuk menahan tawanya.

"Tapi aku beneran gak enak sama Kak Big kalo harus ijin libur lagi" ujar Gun.

"Lagian kan besok emang jatah liburmu kan?"

"Iya, tapi kan aku baru aja 2 hari libur masa mau libur lagi, 'kan aku juga gak enak hati kalo gitu"

Mereka kembali terdiam, pikiran mereka sudah buntu.

"Yaudah kamu berhenti kerja aja"

"Tinggal ngomong doang sih enak Mark, tapi gak segampang itu. Aku udah nyaman banget kerja disitu. Semua orang disana udah baik banget sama aku. Gak bisa dong aku mendadak berhenti kerja gitu aja"

📌 I'M INTO YOU 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang