Gun bersama karyawan yang lain beserta Kak Big sedang duduk-duduk santai sambil menonton televisi saat jam istirahat. Gun sedang sibuk menekan-nekan remote control mencari berita tentang ekonomi & bisnis, berharap bisa melihat Mark di layar televisi. Dan benar saja, Gun menemukan liputan berita yang menyiarkan tentang pesta yang dihadiri Mark & kedua orangtuanya semalam.
Pestanya sangat mewah, dihadiri oleh orang-orang yang memakai pakaian yang sangat bagus dari brand-brand mahal dunia. Mata Gun berbinar saat melihat Mark & kedua orangtuanya sedang diwawancarai oleh seorang reporter.
"Kamu ngapain tumben-tumbenan nonton beginian Gun?" tanya Boy, rekan kerjanya yang playboy. Nama & kelakuaannya sungguh sangat selaras.
"Nontonin si ayanglah" jawab Title spontan.
"Hah?????" semua orang disana menoleh ke arah Title.
"Uppss, keceplosan" kata Title sembari menutup mulutnya.
Gun yang sedang fokus melihat Mark pun ikutan menoleh ke arah Title & membeliak ke arah sahabatnya itu. Merusak fokusnya dalam mengagumi ketampanan Mark di layar kaca.
Pandangan semua orang berganti menatap ke arah Gun.
"Mark pacarmu Gun?" tanya Kak Big yang sekarang sudah hapal dengan nama salah satu pelanggannya.
Gun terdiam sejenak bingung harus menjawab apa & berakhir hanya memberikan senyuman canggung sebagai jawabannya.
"Beneran???" tanya beberapa karyawan serempak. Dan Gun lagi-lagi hanya cengar-cengir saja yang diyakini oleh semua orang disana sebagai jawaban 'iya'.
Teman-teman kerja Gun mulai menggodanya. Mengatakan kalau pelet Gun benar-benar kuat, ada juga yang mengatakan tidak heran jika Gun berhasil memikat pemuda tampan itu karena memang Gun itu manis & menawan, dan sebagainya. Semua orang disana tidak ada yang mencibir Gun karena sedari awal mereka sudah tahu orientasi seksual yang Gun miliki & mereka tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Gun kemudian menghampiri Title & memukul pelan kepalanya "Dasar mulut ember" omel Gun yang malah dibalas cengengesan oleh Title.
☆
☆
☆
Sore harinya begitu selesai kuliah Mark langsung melajukan mobilnya menuju ke bengkel Kak Big. Mark 30 menit datang lebih awal dari jam pulang kerja Gun & dia menunggu di dalam mobil. Dia selalu merasa cemas semenjak Third mengetahui dimana tempat Gun bekerja. Selama Mark menunggu Gun, dia tak melihat adanya tanda-tanda keberadaan Third di bengkel itu.
Setelah menunggu sekitar 30 menit satu persatu karyawan bengkel terlihat mulai keluar meninggalkan tempat mereka bekerja untuk pulang ke kediaman masing-masing. Mark mencari-cari sosok Gun, namun belum juga tampak. Tiba-tiba kaca pintu Mark diketuk oleh seseorang. Mark melihat Title sedang berdiri disamping pintu mobilnya maka dari itu Mark keluar dari mobilnya.
"Kamu pacarnya Gun, kan?" tanya Title langsung tanpa basa-basi.
"Iya" jawab Mark "Gun cerita soal kami?"
"Iya, Gun pasti cerita apapun kepadaku. Aku tau semuanya tentang Gun"
Jawaban Title itu membuat hati Mark sedikit kesal. Ada perasaan tak suka saat mendengar perkataan dari Title itu. Seakan-akan dirinya itu tidak tahu apa-apa soal Gun. Tapi bukankah memang Mark tidak mengetahui banyak soal Gun? Kenyataan itu membuat Mark semakin jengkel.
"Dengar, aku gak ada hak buat nglarang kalian pacaran, tapi aku minta jaga Gun baik-baik. Kamu pasti udah denger soal Third, jangan sampai kamu juga sama aja kayak dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
📌 I'M INTO YOU 📌
Fanfiction🍀 Fanfict Mark & Gun dari LBC yang terinspirasi dari manga karya Takarai Rihito yang juga diangkat menjadi BL drama berjudul 'Sevendays'. Mark akan menerima siapa pun yang pertama kali mengajaknya pacaran di hari senin. Namun akan memutuskan merek...