15

1K 116 10
                                    

Author POV

Pemuda bertubuh ramping itu tengah menyiapkan gelas dan piring di atas meja, di belakang rumahnya. Sementara seorang pemuda bersurai merah menyala mengatur arang ditempat panggangan. Mereka berdua tampak sibuk. Sedang seorang pemuda berponi panjang sampai menutupi satu matanya tengah membuat minuman dingin. Ada lagi satu pemuda berambut ungu yang dari tadi hanya memperhatikan mereka sambil mengunyah makanan ringan.

"Kita datang terlalu awal Muro-chin. Tahu begini tadi aku tidur 1 jam lagi." Kata Mura.

"Memang sengaja Mura. Aku ingin membantu Akashi dan Kuroko bersiap." Jawab Himuro.

"Terima kasih, Himuro kun." Kata Kuroko.

"Harusnya kita datang waktu daging nya sudah makan. Aku bisa langsung memakannya. Lihat, Maibouku tinggal sedikit." Ucap titan tukang makan itu sambil membuka bungkus baru Maibounya.

"Aku masih punya 1 pak di dalam tas Mura. Kamu bisa menggambilnya. Ucap muro sambil tersenyum.

"Apa itu rahasia tinggimu Murasakibara kun?" Tanya kuroko.

"Hmmmbbbb." Si titan tampak berfikir. "Kau mau mencobanya Akashi. Siapa tahu tambah tinggi." Jawab Mura.

Si setan merah berjalan bendekat ke arah Mura, kemudian mengacungkan alat pencapit yang tadi digunakannya untuk mengatur arang.

"Aku tidak ingin membuat otak berhargaku ini menjadi bodoh gara-gara makanan itu." Jawabnya dan mengacungkan ujung alat pencepit itu ke bagian mata Mura, sontak titan itu mundur.

"Dan aku juga tak akan membiarkanmu memakan makanan itu. Makanan itu tak akan membuatmu tinggi, yang ada membuatmu semakin bodoh Tetsu." Kata Akashi melihat kekasihnya itu memikirkan kemungkinan Maibou bisa menambah tinggi badan.

"Aku hanya penasaran Akashi-kun." Jawab Kuroko dengan mem-pout-kan bibirnya.

Himuro tertawa mendengar pertengkaran kecil mereka, sedang Mura yang tadi sempat syok sekarang tengah membuka pak baru Maibounya.

*) 1 pak Maibou bersisi 25 bungkus.

Disaat mereka tengah mempersiapkan alat dan bahan. Si berisik Kise datang.

"Hai teman-teman.. merindukanku-osu?" Teriaknya membahana, yang diakhiri dengan tendangan dari Kasamatsu.

"Momen tenang dan menyenangkan berakhir sudah." Timpal Akashi.

"Pasti akan berisik setelah ini." Ucap kuroko.

"Kise-chin. Kau tidak membelikanku Maibou?" Ini adalah kata penyambutan Mura, sedang Himuro hanya tersenyum bak malaikat.

"Hidoooiiii... kasamatsu senpai, bokongku bisa tepos-osu." Ucap Kise sambil menggosok matanya yang sedikit berair. Kasamatsu hanya memalingkan mukanya sambil mendecih.
"Ne Akashi, aku tidak berisik-osu. Hanya terkenal dan tampan." Dan Kise kembali mendapatkan tendangan dari Kasamatsu.

Ketika Kise tengah protes dan semua sedang menertawakannya datang rombongan besar dari Seirin. Ada Izuki, Furihata, Mitobe, dan anggota tim Seirin yang lain. Beberapa menit kemudian datang Aida Riko dan Momoi Satsuki.

"Pelatih Riko, bukannya kau berangkat bersama Hyuga?" Tanya Izuki.

"Seharusnya iya, tapi aku memutuskan untuk pergi bersama Momoi. Semalam dia menginap dirumahku, dan lihat" kata Riko sambil membuka bekal yang dibawanya. "Kami membuat cookies. Dimakan ya." Timpal Riko, dengan Momoi disampingnya tersenyum manis.

Semua orang yang ada diruangan itu menampakkan kesuraman. Seluruh anggota Seirin ingat bagaimana masakan Riko mampu membuat mereka pingsan, dan anggota kisedai masih teringat mereka diare selama 3 hari karena masakan Momoi. Mereka hanya memandang curiga kepada Riko dan Momoi, mungkin mereka berniat membuat pingsan dan memakan semua dagingnya.

BLUE SUNSETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang