30

837 94 9
                                    

"Hai, Murasakibara-kun..." seorang gadis manis berambut hitam legam sepanjang bahu itu tersenyum manis pada Mura.

"Hnnnnn.." hanya itu yang meluncur dari mulut seorang Murasakibara Atushi.

"Apa kau punya waktu Murasakibara-kun. Aku rindu dengan kebersamaan kita dulu." Ucap gadis itu kemudian.

"Muro-chin. Aku ingin makan nasi kari nanti malam." Ucapnya tanpa mengindahkan gadis manis di depannya.

Ya. Mereka berada di salah satu pusat perbelanjaan. Mereka tengah berbelanja sayuran ketika datang seorang gadis yang menyapa Mura.

"Murasakibara-kun....." ucap gadis itu lagi sambil bergelendot di lengan Mura. Mura mengibaskan lengannya, dia sebenarnya tidak perduli pada apa yang filakukan gadis itu. Tapi ketika matanya melihat Himuro terlihat sedih ketika tangannya digenggam orang lain. Mura jadi kesal.

"Pergilah. Aku tidak ada keperluan apapun denganmu." Ucap Mura. Dia tak ingin acara berbelanjanya terganggu.

"Tapi... aku merindukanmu. Aku kerumahmu kemarin. Dan ibumu bilang sekarang kau tinggal dengan temanmu. Apakah ini teman serumahmu?" Tanya gadis itu. Dia memandang Muro sebentar kemudian mengulurkan tangan.
"Ayumi. Kunishita Ayumi. Anak dari keluarga Kunishita." Ucap gadis itu.

"Tatsuya Himuro." Jawab Himuro.

"Bisakah kau pulang duluan. Aku ada sedikit keperluan dengan Murasakibara. Aku tak ingin kebersamaan kita terganggu." Ucap Ayumi kemudian.

"Kau....." belum sempat Mura menjawab ucapan Ayumi. Himuro sudah memotong ucapannya.

"Baiklah. Aku akan pulang dulu."ucap Himuro sambil membereskan belanjaannya. "Kalian bersenang-senanglah. Dan untukmu Mura. Aku tak bawa uang lebih hari ini. Jadi aku tak akan membeli Maibou." Ucapnya final, sambil melambai dan meninggalkan Mura yang menatapnya penuh kesedihan.

"Apa maumu?" Tanya Mura setelah Himuro pergi. Pikirannya kacau. Dia tahu Himuro marah.

"Hanya ingin berduaan denganmu." Ucap Ayumi. "Apa kau merindukanku?" Ucapnya seraya berjalan beriringan dengan Mura. Keluar dari pusat perbelanjaan itu.

"Aku...?? Merindukanmu...?? Tak akan..." jawab Mura acuh.

"Tapi aku merindukanmu. Merindukan kebersamaan kita dulu." Ucap Ayumi.

"Hentikan ucapan bodohmu itu. Atau aku benar-benar akan menghancurkanmu." Ucap Mura. Dengan nada datar yang mengancam.

"Hahahahahahahahaha......." Ayumi tertawa. "Kau masih saja seperti dulu. Dan itu masih saja menarik." Ucapnya lagi.

Mura tak perduli. Dia berjalan cepat, meninggalkan Ayumi dibelakangnya. Dia hanya ingin segera pulang dan menjelaskan semuanya pada Himuro.

"Kenapa kau mengacuhkanku Mura." Ucap Ayumi yang masih saja mengekorinya. "Bukankah dulu kita bersahabat dekat ?" Ayumi mulai tertatih mengikuti langkah Mura. "Heii... kubilang jangan acuhkan aku." Gadis itu mulai berteriak. "Atau aku yang akan menghancurkan kekasihmu itu."

Ucapan Ayumi membuat Mura diam. Dia beehenti berjalan, dan berbalik menatap gadis manis itu.

"Apa yang kau inginkan?" Ucap Mura.

"Aku hanya ingin kita bersama. Menghabiskan waktu bersama tidaklah buruk. Melakukan sesuatu yang dulu belum sempat kita lakukan." Ucap Ayumi sambil memainkan ujung rambutnya. "Bagaimana kalau dimulai di hotel didepan sana."

Mura menatap gadis didepannya jijik. "Kenapa kau tak menyewa orang untuk melakukan itu?" Tanya Mura.

"Aihhh, aku tak mau. Mereka sering melakukannya dengan orang berbeda. Mereka kotor." Jawab Ayumi dengan ekspresi jijik.

BLUE SUNSETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang