34

794 96 15
                                    

Author POV

"Akashi-kun." Ucap Kuroko pelan. Dia berlari dilorong rumah sakit. Menghampiri kekasihnya yang tengah berdiri didepan ruang rawat inap sahabatnya. Kuroko datang bersama Kasa dan Takao. Kasa tengah memapah Takao.

"Kuroko." Jawab Akashi. Tangannya memeluk pinggang ramping Kuroko posesif.

"Apa kau terluka?" Tanya Kuroko. Akashi menggeleng. Kuroko tersenyum manis. Mereka masuk ke dalam ruang rawat inap. Dan disana ada semua orang.

Kuroko duduk disamping tubuh Himuro. Dia memperhatikan perban yang menempel dipelipis dan pipi Himuro.

"Bagaimana keadaanmu Himuro-kun?" Tanya Kuroko. Himuro hanya menjawab dengan senyuman.

Sementara Murasakibara mendapat perban di kedua pergelangan tangan dan kakinya. Tapi dia sudah aktif mengunyah Maibou yang tadi sempat dibelikan Kise saat perjalanan kerumah sakit.

Kasa duduk disebelah Kise. Tangan Kise memeluk posesif pacar barunya itu. Kepalanya menyender manis di bahu Kasa. Dan Kasa diam saja, dia malah mengenggam tangan Kise erat.

Takao duduk disamping Midorima. Kepala Takao menyender di bahu Midorima. Sedang tangan Mido sibuk mengenggam biola kecil yang sedari tadi dititipkan pada Takao. Pelan dia mengusap pucuk kepala Takao pelan.

Kagami duduk bersebelahan dengan Aomine. Aomine setengah ngantuk tidur rebahan di paha Kagami. Dia tak sadar ada yang merasa tidak nyaman dengan sikapnya itu.

"Akashi. Bisa kau mulai bicara sekarang, nanodayo." Mido membuka pembicaraan. Mereka semua menatap Akashi, menuntut penjelasan. Kuroko berjalan kearah Akashi dan mengenggam tangan dominannya itu pelan.

"Ayumi dan Kaori adalah tetangga sebelah rumahku dulu." Ucap Akashi kemudian. Untuk sedetik matanya menatap Kuroko dan tersenyum. Kemudian kembali menatap semua orang.

"Aku dan Murasakibara adalah teman sejak kecil. Dan kami berteman dengan Ayumi dan Kaori. Tidak begitu dekat sebenarnya. Hanya saling sapa ketika bertemu, kami bahkan tak pernah menghabiskan waktu bersama." Akashi berhenti bercerita. Dia menatap Kuroko dalam, Kuroko mengangguk.

"Tapi. Semakin bertambahnya usia kami sadar sikap mereka berubah. Ayumi semakin mendekati Mura dan Kaori sering sekali main kerumahku. Aku lebih beruntung karena Kaori adalah tipe penurut jika aku menyuruhnya pulang, maka dia akan pulang. Tapi Ayumi adalah tipe psikopat, jika Mura tak menemuinya maka dia akan melukai orang lain. Bahkan dia melukai dirinya sendiri, hanya untuk mendapatkan perhatian dari Mura."

"Puncaknya pada waktu kami kelas 6 SD. Mura main kerumahku, karena Ayah kami tengah membangun bisnis bersama. Disana juga ada Ayumi dan Kaori karena Ayahnya juga ikut andil dalam pembangunan perusahaan. Waktu itu kami tengah bermain di ruang tengah.

"Kaori terus mendekatiku. Bahkan dia berusaha untuk menciumku. Tapi aku selalu menghindar. Sedang Ayumi. Dia sudah menindih Mura, dan memaksa Mura untuk membuka baju Mura, kami masih kecil waktu itu dan tak tahu apa yang akan dilakukan Ayumi.

"Mura mendorongnya hingga terjatuh. Tapi Ayumi merobek pakaiannya sendiri dan berteriak. Dia berteriak diperkosa oleh kami. Dia bahkan merobek pakaian yang dikenakan Kaori juga. Hari itu ramai, mereka menuduh kami. Tapi para maid dirumahku berani bersumpah bahwa aku dan Mura tidak melakukan apapun. Dan mereka diusir dari rumah.

"Sejak saat itu mereka pindah entah kemana. Dan sekarang kembali lagi. Ayahku tahu tentang kegilaan Ayumi dan Kaori. Jadi dia pasti membela kita." Ucap Akashi final. Dia menceritakan sedikit kisah mereka.

"Jadi yang semala ini menerorku itu Ayumi?" Tanya Kuroko pelan. "Tapi kenapa?"

"Dia bilang akan memusnahkan kau dan Muro-chin. Karena kalian telah merebut kami." Ucap Mura. Mulutnya masih penuh dengan makanan.

BLUE SUNSETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang