the gangster || sunhak✔

•5•

the gangster!

...

“Kau mengucapkan apa tadi? Coba ulangi” Sunwoo berkata dengan tubuh yang sekarang sudah menghadap pada Haknyeon.

“Jangan lakukan itu daddy, Haknyeon ingin sekali bersekolah disana jangan menolaknya” Mohon Haknyeon dengan mata yang berkaca kaca.

“Aku sudah bilang padamu kan, Tidak boleh berbicara kata kasar terhadapku, Kenapa kau melanggar Sweatheart”

Sunwoo yang sedari tadi hanya diam, sekarang berjalan menuju Haknyeon.

“Iya, Haknyeon janji sekarang. kembalikan kertasnya ya, kalau daddy ingin membakar cd ini bakar saja tidak apa-apa”

“Sudah kukatakan ji-”

Dar!!

Suara tembakan peluru membuat Haknyeon berjengit kaget dan refleks memeluk Sunwoo, sang dominan yang memang sudah terbiasa dengan bunyi seperti itu hanya bisa memikirkan siapa yang berani melakukan hal ini.

Siapa yang sengaja menembakkan peluru kepadanya dan Haknyeon?

“Haknyeon masuklah aku akan melihat siapa yang berani melakukan hal semacam ini”

Sunwoo berkata dengan menggiring Haknyeon masuk ke dalam. Tapi saat Sunwoo ingin menutup pintu Ia mengurungkan niatnya, sebab Haknyeon menahan pintu itu itu untuk tertutup.

“Sunwoo, Aku takut” cicit Haknyeon dengan air mata yang mulai turun membasahi pipi tembamnya.

Sunwoo merasa hatinya mencelos saat melihat Haknyeon, Ia mulai menenangkan sang submisive dengan memeluknya, serta usapan kepala yang ia berikan, Ia rasa mampu meredakan rasa ketakutan Haknyeon.

hey, dimana sifat kejam tuan kim sunwoo? Apakah ia mulai jatuh hati pada pemuda manis yang berada dipelukannya kini?

“Kau tidak perlu takut, aku disini bersamamu” Sunwoo berucap untuk menenangkan Haknyeon, Saat Ia rasa Haknyeon sudah tenang Ia segera melepaskan pelukannya dan segera mengunci pintu tersebut.

“Jika begini Haknyeon dalam bahaya” Sunwoo ber-Argumen dengan dirinya sendiri.

Dia segera menuju dimana arah peluru tadi melesat, Ia sangat fokus mencari tau, Sampai dia menemukan sebuah Jam tangan mahal milik seseorang yang sangat ia kenali.

"Lucas...”

.

.

.

“Nyonya Haknyeon kenapa disini?” Hyunjar berkata sambil memulai mencuci piring kotor.

“Hyunjae aku takut” Haknyeon berucap dengan nada ketakutannya bahkan sisa air mata masih berada di pipi tembamnya.

“Kenapa harus takut Nyo-”

“Tolong jangan panggil aku dengan sebutan itu, Sangat menjijikkan” Ujar Haknyeon.

“Baiklah, Tuan Haknyeon. Kenapa harus takut?”