Bab -5-

60.2K 592 15
                                    

"Kia, aku ingin kau memanipulasi data yang ada. Buat keluarga wanita itu berpikir bahwa dia sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat dan buat data baru Evelyn dalam penerbangan tersebut. Aku juga ingin kau menjauhkan keluarga wanita itu dariku dan Evelyn."

Kia yang baru saja sampai di restoran, tempat janjian yang diminta bosnya langsung kaget dan tak percaya jika bosnya akan bertindak sejauh ini. Ia pikir bosnya masih memiliki sisa kewarasan namun sekarang ia yakin jika bosnya positif 100% gila.

"Pak, wanita itu bukan Bu Evelyn. Kenapa Pak Al bertindak sekejam ini? Dia memiliki keluarga yang menunggu kepulangannya, lalu bagaimana bisa Pak Al berniat menorehkan luka yang sama yaitu luka kehilangan orang yang dicintai padahal Pak Al paling tahu rasanya sangat menyakitkan?"

"Jangan berusaha menasehatiku, Kia. Aku tahu apa yang kulakukan. Kau hanya perlu lakukan apa yang kuperintahkan."

"Tapi, Pak...

"Jika kau tidak bisa melakukannya maka katakan saja, saya bisa memecatmu dan menyuruh orang lain."

"Jangan, Pak. Saya akan melakukannya."

Kia terpaksa untuk setuju melakukan hal itu karena ia diancam, ia tak bisa kehilangan pekerjaan ini di saat keluarganya bergantung pada gajinya, terlebih zaman sekarang susah mendapat pekerjaan baru. Ia harus mengesampingkan rasa kasihannya pada wanita itu demi keluarganya.

________

Sangat mudah untuk Kia melakukan tugas yang diberikan oleh bosnya dikarenakan ada kekuasaan, uang, dan jabatan yang dimiliki bosnya. Setelah memakaikan pakaian wanita asing itu ke jenazah penumpang perempuan yang ditemukan dalam kondisi wajah dan badan setengah hancur, ditambah manipulasi sample DNA, akhirnya wanita yang ia ternyata bernama Akayla Ellaria itu dinyatakan meninggal dan dimakamkan oleh pihak keluarga, padahal nyatanya Akayla selamat dan kini sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

"Sebentar lagi kita akan sampai ke rumah kita," ucap Al sambil menggenggam tangan Evelyn, namun wanita itu melepaskan tangannya dan tetap diam sambil memandang keluar jendela mobil.

Al berusaha sabar dan tenang karena ia harus memahami psikis Evelyn yang masih terguncang akibat kejadian jatuhnya pesawat mereka. Kening Evelyn berkerut bingung melihat dimana mobil mereka berhenti.

"Rumah mewah ini rumah kita?"

"Ya, kau bahkan yang menentukan desainnya yaitu klasik seperti istana zaman dahulu."

Setelah supir membuka pintu mobil, keduanya keluar dan disambut oleh para pekerja di rumah ini yang berjumlah sekitar 20 orang. Mereka menunduk hormat seakan Evelyn dan Al adalah raja dan ratu.

Tak ada yang berani berucap bahwa wanita ini bukan nyonya mereka dikarenakan Al sudah mengancam akan memecat mereka dan membuat hidup mereka menderita jika berani berkata jujur.

"Entah kenapa aku merasa bahwa kehidupanku bukan seperti ini. Kemewahan ini terasa asing bagiku."

"Tentu saja, dulu kau sempat berjuang untuk menjadi desainer sukses. Kau tahu bagaimana susahnya berada di bawah. Jadi, ingatan itu terekam di otakmu."

Melihat bagaimana sabar dan tulusnya Al menjawab semua keraguannya, Evelyn jadi merasa bersalah karena tak bisa menerima dan percaya sepenuhnya pada suaminya sendiri.

"Al, ini sulit bagiku. Hati kecilku mengatakan ada yang salah sehingga aku terus meragukanmu. Maukah kau bersabar menghadapi keraguanku?"

"Aku akan selalu bersabar tapi aku juga butuh usaha darimu untuk mulai percaya padaku."

Keduanya saling memandang satu sama lain dan untuk pertama kalinya Evelyn berani memeluk Al. Ia merasa nyaman memeluk pria itu dan berbisik padanya.

"Mulai sekarang aku akan berusaha mempercayaimu."

___________

Istri PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang