Bab -11-

19.7K 328 1
                                    

Saat mereka sampai di rumah, baik Evelyn maupun Al masih berdiam di mobil tanpa mengatakan apapun. Hingga akhirnya Evelyn bersuara dan Al langsung menatapnya.

"Bisakah kau lupakan semua hal tentang diriku sebelum aku amnesia?"

"Kenapa?"

"Karena aku sadar bahwa aku sudah berubah terlalu jauh. Aku yang dulu dan sekarang tak sama, bahkan aku tak suka pada diriku yang dulu."

Tanpa Evelyn ketahui bahwa sosok yang Al ceritakan memang bukan dirinya. Al terus memaksakan ciri-ciri mendiang istrinya pada Evelyn hingga membuat Evelyn tertekan. Ucapan Evelyn sukses membuat Al kesal karena secara tidak sengaja Evelyn mengatakan kepribadian calon istrinya tak baik.

"Aku tak bisa. Tidak semua hal berjalan sesuai keinginanmu. Aku akan memperlakukan seperti Evelynku yang dulu, ingat itu. Jangan berusaha mengaturku."

Untuk pertama kalinya Evelyn merasa bahwa Al menganggapnya asing. Tidak ada tatapan cinta di mata pria itu, bahkan sejenak ia meragukan jika dia adalah suaminya. Al keluar dari mobil dan meninggalkan Evelyn yang merasa frustasi dengan kehidupannya yang sekarang.

____________

Pertengkaran keduanya dengan Al tak cukup membuat Evelyn jera. Ia telah memutuskan untuk menjadi dirinya yang sekarang dan melupakan dirinya yang dulu. Hal itu ia mulai dari hal sederhana yaitu mengubah aroma sabun dan shamponya dari wangi strawberry menjadi wangi kopi. Perubahan kecil itu dirasakan Al saat ia baru keluar dari kamar mandi.

"Kenapa aroma tubuhmu berubah?"

"Aku ganti sabun dan shampo."

"Atas persetujuan siapa kau melakukan itu?"

"Aku tak butuh persetujuan apapun untuk kehidupanku."

Evelyn terkejut saat Al tiba-tiba menarik tubuhnya mendekat dan mengcengkram lengannya dengan sangat kuat hingga ia merintih kesakitan. Untuk pertama kalinya pria itu menyakitinya.

"Jangan membuatku marah, Evelyn. Kau akan tetap memakai sabun dan shampo yang sama seperti dulu."

"Aku tidak mau."

Evelyn yang keras kepala menolak untuk mengalah. Ia bahkan berani balas menatap Al menandakan bahwa ia tak takut pada pria itu. Al yang merasa sudah cukup bersabar selama ini akhirnya tak bisa mengendalikan amarahnya.

"Al, lepaskan tanganku."

Al tak mempedulikan permintaan Evelyn dan terus menarik tangan wanita itu hingga masuk ke kamar mandi. Evelyn tak tahu apa yang mau dilakukan pria itu, namun tubuhnya tersentak kaget saat Al menyalakan shower.

"Hentikan Al, aku kedinginan."

Tubuh Evelyn menggigil saat air dingin menyentuh kulitnya. Ia baru saja mandi air hangat karena air sangat dingin akibat sedang hujan. Tapi Al dengan tega membuatnya mandi dua kali hanya karena masalah sabun dan shampo.

Ia berontak saat pria itu hendak memakaikan shampo yang lama ke kepalanya. Namun tenaganya kalah dengan tenaga Al. Ia hanya bisa pasrah, menangis di bawah guyuran air saat pria itu menggosok sabun ke tangannya lalu melempar semua perlatan mandi yang baru dibelinya.

Al mencengkram wajahnya dan memaksanya menatap wajah pria itu yang mengeras. Ia tak lagi bisa melihat sosok suami dalam diri Al. Sekarang ia memandang pria itu sebagai pria kasar dan menyeramkan.

"Ingat ini, aku yang berkuasa atasmu. Jadi jangan pernah melawanku atau kau akan menyesal."

Setelahnya Al meninggalkannya begitu saja, tanpa mempedulikan rasa sakit di batin dan fisik Evelyn setelah diperlakukan kasar oleh suaminya.

____________

Istri PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang