Kenyataannya Al tak langsung percaya dengan jawaban Evelyn. Ia tahu efek obat itu akan membuat Evelyn semakin melupakan ingatannya jadi Evelyn tak mungkin mengingat memorinya jika meminum obat itu. Kini Al lebih ketat mengawasi Evelyn, ia memberikan langsung obat itu pada Evelyn dan melihat Evelyn sudah menelan obat itu.
Hal itu ia lakukan setiap hari selama dua minggu ini dan ia tak menemukan kejanggalan apapun, Evelyn selalu menurut dan tak pernah melawan untuk meminum obat itu. Hingga suatu hari, ketika ia sudah masuk mobil hendak berangkat ke kantor, ia melupakan map penting di ruang kerjanya. Saat ia masuk kembali ke rumah, ia mendengar suara air menyala dari kamar. Ia mengintip dan melihat Evelyn membuang pil itu lalu menelan pil lain.
"Jadi, Evelyn berbohong. Dia sudah mengetahui tentang obat yang kutukar. Tapi dari siapa dia mengetahuinya?" Tanya Al pada dirinya sendiri, berusaha menebak siapa yang kemungkinan bisa menjadi pengkhianat di hidupnya. Hanya ada dua kemungkinan, yaitu Kia atau Ifa.
____________
Ifa tak tahu apa kesalahannya hingga dipanggil ke ruangan bosnya malam ini, ia mengetuk pintu ruang kerja Al dengan tangan gemetar. Suara dari dalam yang merupakan suara bosnya menyuruh ia masuk ke dalam. Ia menghela nafas sejenak dan berusaha menenangkan dirinya agar tidak gugup, mungkin saja ia dipanggil bukan karena kesalahan, melainkan karena hal lain. Saat ia masuk ke dalam, pemikiran positif itu hilang karena melihat tatapan setajam elang dari bosnya.
"Duduk."
"Iya, Pak."
Jantungnya berdegup kencang karena takut dimarahi bosnya. Ia terus menunduk karena tak berani menatap mata bosnya.
"Apa saja yang sudah kamu katakan pada Istri saya?"
"Maksud Pak Al apa? Saya tidak paham dengan...
"Jangan bertele-tele, Evelyn tidak meminum obat yang saya berikan, dia membuangnya secara diam-diam dan hal itu membuat ingatannya semakin membaik. Pasti kamu yang meracuni otak Evelyn untuk melawan saya."
"Engga, Pak. Saya engga pernah membicarakan masa lalu Pak Al pada Nyonya Evelyn. Saya engga seberani itu, Pak."
Ifa mencoba membela dirinya karena ia tak pernah mengkhianati bosnya. Ia juga kaget saat tahu perilaku Evelyn selama ini. Namun pembelaan darinya tak dipercayai Al karena bosnya memberikan amplop padanya dan mengatakan hal yang membuatnya meneteskan air mata.
"Kamu saya pecat. Keluar dari rumah saya malam ini. Sekali saja kamu berani temui Evelyn, maka taruhannya adalah nyawa keluargamu."
"Pak, jangan pecat saya. Saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Tolong kasihani saya, Pak."
Ifa langsung bangkit dan bersimpuh di kaki Al. Memohon belas kasihan bosnya karena ia adalah tulang punggung keluarga, ia tak tahu harus mencari kerja dimana lagi setelah ini. Al tak peduli dan mendorong Ifa hingga terjatuh lalu memanggil pengawal untuk menyeret pembantu itu keluar dari ruang kerjanya.
"Pak, saya tidak pernah berkhianat! Bukan saya yang melakukan itu, Pak! Tolong percaya pada saya, Pak!"
Al memalingkan wajahnya karena tak sudi melihat wajah pembantu itu. Sebenarnya ia tahu bukan Ifa pelakunya, melihat bagaimana respon kaget dan ketakutan dari Ifa membuatnya yakin bahwa Ifa tak akan berani berkhianat. Namun memperkerjakan Ifa yang terbukti teledor menjaga Evelyn membuatnya harus memecat wanita itu secepat mungkin sebelum Evelyn semakin sulit diatur. Ia harus mencari perawat yang lebih handal untuk memanipulasi Evelyn.
______________
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Pengganti
RomansaKecelakaan pesawat lima tahun lalu menyebabkan istri Aldebaran, Evelyn meninggal dunia. Hingga saat ini Aldebaran masih sangat mencintai mendiang istrinya dan belum bisa melupakan sang istri. Hal itu menyebabkan psikisnya bermasalah. Hingga ia diper...