Nana menginjak pedal rem mobilnya kala melihat seseorang yang tengah menunduk dipinggiran halte.
Nana turun dari mobil tanpa membawa payung.
Ia menerobos derasnya hujan berlari mendekati seseorang yang ia yakini sebagai Haruto.
"Haruto!!"
Nana berjongkok untuk memastikan.
Haruto dengan mata basah dan hidung yang memerah menatapnya sendu.
Tak banyak bicara Nana memeluknya.
Haruto belum membalas pelukan itu, hanya saja ia merasa lebih baik dari sebelumnya.
Karena kenyamanan inilah Haruto memilih meletakan tangannya dipunggung Nana, membalas kehangatan yang Nana berikan
Lalu menangis dengan sedikit suara.
***
Kini keduanya berada didalam mobil.
Haruto masih menenangkan diri sejak setengah jam yang lalu, kini waktu menunjukkan pukul 19:40 KST.
Keduanya duduk dikursi belakang, tadinya insan remaja tersebut masih berpelukan.
Namun sekitar 15 menit yang lalu Haruto memutuskan untuk melepaskan pelukan Nana.
Kini aura canggung menyelimuti mereka.
Nana yang muak dengan suasana canggung berdehem. Matanya melihat keatas langit yang gelap.
"U-uhmm... ini kayanya hujan awet, gak bakal reda tapi udah gak deras dan gak ada petir..." Nana menolehkan wajahnya kearah Haruto.
"...mau pulang sekarang?"
Haruto mengangguk sebagai tanda jawaban.
***
Nana menekan bel disamping pintu besar berwarna hitam itu dengan Haruto dibelakangnya. Entah mengapa Haruto seakan enggan untuk masuk, jadi Nana yang harus memaksanya.
Pintu besar tersebut dibuka dari dalam. Menampilkan sosok wanita yang merupakan mama tiri Haruto.
Mama tiri Haruto terkejut melihat perempuan muda yang berdiri didepan pintu bersama anak tirinya.
"Halo tante" Nana menyapa.
"E-eh iya halo juga. Loh, Haruto baru pulang? ㅡeh kalian kehujanan ya, sini masuk masuk!"
Haruto yang masuk terlebih dahulu dan Nana yang berjalan berdampingam bersama mama tiri Haruto.
Nana telah diberi handuk dan secangkir coklat panas. Sedangkan Haruto berada dikamarnya.
Naeun, mama tiri Haruto juga memberikannya baju ganti.
Kini mereka berdua sedang mengobrol bersama, karakter Nana yang memang blak-blakan membuat Naeun betah berbicara panjang lebar dengan Nana.
Bahkan Naeun hingga tertawa lepas dan memegangi perutnya karena merasa keram.
"Aduh hahaha kamu lucu banget sih. Aw! perut tante keram"
Nana panik karena Naeun memegangi perutnya yang buncit itu.
"Aduh tante! Dedek bayinya gak apa-apa kan?! Ihhh nendang-nendang tanteee" Nana berseru heboh karena melihat perut Naeun yang terlihat bergerak karena tendangan dari jabang bayi didalamnya.
Naeun masih tertawa kecil lalu mengusap perutnya, seketika tendangan dari jabang bayi berhenti.
"Waaah. Keren" Nana masih menatap perut Naeun dengan tatapan kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes Or Yes? 🌠haruto✔
Short StoryI'm gonna make simple for you, yes or yes? 🌛poppohaseyo↪2019.