《15》I Love You

5.9K 775 113
                                    

Komen atuhlah, sip.



"Lo minum ini dulu baru gua maafin"

"Haruto...gak suka susu ish. Enek, ntar gue muntah"

Haruto meminum susu tersebut lalu menyalurkan secara langsung pada mulut Nana melalui...ciuman pagi.

Nana hampir tersedak kala cairan manis itu melewati tenggorokannya.

Namun semuanya begitu lambat dan lama, hingga Nana menikmati itu. Dan keduanya tak sadar bahwa...

Mereka sama-sama tersenyum dalam pagutan manis yang panjang.

🐰🐰🐰

Ciuman pagi itu begitu manis hingga keduanya enggan untuk melepaskan tautan mereka.

Namun, mereka manusia normal yang membutuhkan oksigen untuk bernafas makanya pagutan itu terlepas otomatis. Sebenarnya Nana yang memukul-mukul dada Haruto akibat oksigen yang semakin menipis.

Setelah dilepaskan, keduanya saling menghirup oksigen dalam-dalam.

Mata sayu Nana menatap Haruto dalam, begitupun Haruto.

"Jelasin" ucap Nana.

Haruto hanya menaikkan alisnya sedikit keatas tanda bertanya.

"Kenapa lo ngelakuin hal ini sama gue?"

"Dan...apa yang lo perbuat ini tulus atau sekedar main-main?" Tanya Nana dengan wajah merah merona. Tidak tau karena malu ataukah suhu kamar Haruto sepanas itu.

Haruto belum menjawab, belum bergeming dari posisinya yang mengungkung Nana dibawahnya. Yang masih setia menunggu jawaban dari Haruto.

Namun, beberapa saat kemudian.

Haruto, si laki-laki irit ngomong, pelit senyum, apalagi ketawa itu menyunggingkan senyuman tampan yang mungkin aja selama ini belum pernah ditunjukkan pada dunia.

Oke, lebay.

Belum pernah ditunjukkan pada Nana.

Nana tertegun melihat senyuman tampan campur manis itu.

Kemudian, Haruto menatap dengan intens pada si pemilik iris mata kecoklatan.

"Gak perlu penjelasan, action tadi aja udah bisa kakak simpulin apa artinya" ucapnya santai.

Kakak.

K a k a k

K A K A K !!!!!

Sungguh. Nana langsung membulatkan matanya dan menutup dirinya menggunakan selimut.

Haruto bangkit dari posisinya. Masih sambil tersenyum.

"Saltingnya jangan lama-lama. Gua tunggu diluar"

Kemudian yang Nana dengar selanjutnya adalah pintu kamar yang ditutup.

Nana membuka selimutnya kemudian termenung ㅡ memegang pipinya yang memanas ㅡ menendang udara ㅡ berguling-guling diatas kasur ㅡkemudian berlari ke kamar mandi.

***

Gue turun ke lantai 1 setelah cuci muka dan berpakaian. Gak mandi sih hehe.

Sekarang sih gue liat Haruto lagi mainin hapenya dan langsung ngalihin pandangannya ke gue saat menyadari kalo gue udah ada di hadapan dia.

Haduh guys gimana ini gue deg-degan dan muka gue kayanya merona lagi deh akibat pernyataan secara tidak langsung Haruto tadi.

Haruto berdiri dan hapenya dia taro ke saku celananya.

Yes Or Yes? 🌠haruto✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang