Yes Or Yes? 🌠haruto✔

《11》Hidden Jealousy

Monmaap telat update, dan chapter ini sedikit scene haruto x nana. Banyak scene guanlin & nana disini.

⚠long chapter 3400an words!!

Setelah sadar apa yang terjadi, Nana dorong Haruto hingga punggung dia membentur pembatas balkon.

Untung saja gak jatoh.

Nana menatap kesal Haruto karena seenak jidatnya mencium bibirnya yang masih suci.

Junhyuk dan ayahnya aja belom pernah kecup-kecup bibir gitu, paling pipi.

Sama mas mantan juga gak pernah ciuman bibir astagaaaaa.

Lah ini! Bukan siapa-siapa main sosor aja.

"Lo apa-apaan?!!"

Bahkan Haruto sendiri tak tau sebenarnya apa yang dia lakukan.

Itu... secara refleks dan ah! Gatau deh cuma Haruto ikuti kata hati aja.

"S-sorry"

Nana membuat gerakan mengusap-usap bibirnya kasar sambil menatap Haruto tajam.

"Thanks dinnernya. Gue balik!"

Haruto ingin mengejar namun merasa tak ada gunanya juga. Jadinya dia membalikkan tubuh menghadap balkon dan melihat kearah bawah.

Nana ternyata sudah turun sampai halaman dan segera masuk kedalam mobil kemudian pergi dari sana.

"Yah. Marah deh"

🐰🐰🐰

"Darimana aja?" Itu kata pertama yang Jun bilang ke gue pas nyampe ruang tamu.

Udah gak mati lampu untungnya. Tapi mukanya yang lagi natap gue tajam bikin serem.

Jun berdiri dari duduknya kemudian berdiri di hadapan gue.

Aduh! Kayanya bakalan dimarahin nih.

Jun melirik jam dinding, saat ini pukul 12 Malam. Maaf deh Jun tadi macet dijalan, bikin kesel jiwa raga!

"Emangnya, mau dikatain cewek murahan yang pulang tengah malem sama tetangga?"

Jun being Jun. Savage.

"A-anu, t-tadi kakak cari temen kamu trus macet" cicit gue. Gak berani natap Jun

Jun menaikkan satu alisnya, "Ngapain? Gak ada kerjaan"

"Cepetan tidur" Jun membalikkan badannya namun ia kembali membuat suara.

"...gausah perduliin anak itu. Dia brengsek" lalu melenggang pergi menuju kamarnya.

Tuh kan Jun marah.

Udah pernah gue bilang belom sih? Jun marah tuh gak teriak-teriak atau bikin telinga sakit.

Cukup ngomong dikit tapi nyelekit. Itu marahnya Jun.

Oh iya! Dan dia pasti bakalan ngediemin gue. Itu yang paling serem sih.

Gak enak selek sama keluarga sendiri apalagi adek kandung.

Akhirnya gue naik juga ke kamar dan memilih langsung tidur. Tanpa mandi, tanpa gosok gigi atau cuci muka.