5

4.3K 742 31
                                    

Felix tersenyum lebar ketika melihat seekor
kupu-kupu yang terbang mengitari bunga ditaman. Sesekali kupu-kupu putih itu hinggap di kelopak bunga.

Keluarganya masih duduk di tikar di tepi sungai, sedangkan dirinya memilih untuk berjalan-jalan menikmati udara sejuk di taman ini.

"Guk guk!"

Seekor anjing tiba-tiba berlari mendekati si manis. Anjing itu tampak menatap felix dengan sangat gembira.

"Wow, anjing kecil. Siapa namamu? Aku felix"

Si manis berjongkok dan mengelus lembut bulu si anjing.

"Kkami-ya kenapa kau tiba-tiba lari, eoh? Felix?"

Seorang remaja tinggi berlari kecil mendekati felix dan anjing kecil itu.
Felix menatap remaja itu dari atas ke bawah.

"Eumm... hwang hyunjin dari kelas sebelah kan?", Felix bertanya canggung.

"Iya, kau disini sendirian?"

Si tampan ikut berjongkok dan mengelus bulu anjing yang dinamai kkami itu.

"Piknik keluarga", felix tersenyum gugup.

Ya, si bungsu lee ini memang selalu gugup jika berhadapan dengan orang yang tidak terlalu dikenalnya. Termasuk si tampan ini, meskipun dia adalah teman Jisung dari sekolah menengah pertama dan bahkan beberapa bulan ini dekat dengan si sulung Lee. Tetap saja, felix masih merasa asing.

"Chaewon disini?"

Felix hanya mengangguk pelan. Ia kembali fokus pada kkami.

"Hyunjin kemari sendiri?", felix bertanya pelan.

" iya, aku sedang mengajak kkami jalan-jalan sambil mengambil foto pemandangan"

Hyunjin tersenyum sembari memperlihatkan kamera yang dibawanya sejak tadi.

'Srek srek'

Suara dedaunan menyapa pendengaran kemudian disusul debuman benda jatuh.
Felix dan Hyunjin menoleh ke sumber suara.
Disana, sekitar empat meter di dekat mereka, tepatnya di bawah pohon. Nampak seorang remaja beraura gelap terduduk sambil mengusapi punggungnya.

"Changbin sunbae?"

Felix dengan cepat menghampiri kakak kelasnya itu, diikuti hyunjin di belakangnya.

"Kau tak apa, sunbae?", tanya felix.

"Aku tak akan mati jika hanya jatuh dari dahan setinggi itu", ucap changbin datar

"Memangnya apa yang kau lakukan hingga harus naik pohon, sunbae?", hyunjin bertanya.

"Kau tidak melihat kamera ini? Tentu saja aku memotret pemandangan"

Changbin bangun dan membersihkan jaket kulit hitamnya. Sebuah kamera menggantung di lehernya. Kemudian pergi begitu saja meninggalkan dua hoobaenya yang mematung karena kata-kata tajam dari sang kakak kelas.

Obsesi (Changlix) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang