Jisung berada di rumah sakit akibat jatuh dari tangga. Kakinya harus di gips sebab mengalami fraktura yang cukup parah, sedangkan pelipisnya mendapatkan tiga jahitan.
Pelaku yang mendorong jisung tidak berhasil ditemukan, sebab cctv di lokasi kejadian kebetulan memang sedang rusak dan meskipun tidak rusak, sudut pengambilan gambar cctv tersebut tak akan bisa menangkap sang pelaku.
Utunglah Seokmin dan Jisoo memilih untuk mengatasi masalah ini lewat jalan damai. Pihak sekolah akan membiayai pengobatan jisung selama di rumah sakit, meskipun keluarga Lee sebelumnya telah menolak sebab mereka masih sangat mampu membiayai putera mereka.
"Kalian, akan berangkat bersama anak paman seungcheol", ucap Jisoo.
"Hah? Dino oppa kan sekolahnya beda dengan kami", ucap Chaewon.
"Bukan Dino, sayang. Tapi Chris", ralat seokmin.
"Chris? Bang Chan hyung?", felix menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Seokmin dan Jisoo hanya mengangguk.
.
.
."Kalian berangkat bersama chan sunbae?"
Jeongin menatap felix dan chaewon bergantian. Sulung dan bungsu lee itu baru saja memasuki kelas yang baru berisi kurang dari dua puluh anak.
"Eung? Bagaimana kau tahu?", tanya chaewon.
"Hng! Jeje tahu dari mana?", felix menatap jeongin polos.
"Aku melihat dari jendela", ucap Jeongin menunjuk jendela yang menghadap langsung ke halaman dan jalan menuju parkiran.
"Tumben kalian datang lebih awal", seungmin yang baru memasuki kelas langsung menghampiri tiga orang itu.
"Kami bersama chan sunbae", jawab chaewon.
"Hei kenapa tidak bersamaku saja?", tawar seungmin.
"Rumahmu terlalu jauh dari rumah kami, min"
"Hng nanti minie terlambat jika harus menjemput kami", felix menimpali.
"Kenapa tidak bersamaku? Rumah kita kan dekat?", tanya jeongin.
"Hmm iya ya... kenapa nuna?", tanya felix.
"Mommy percaya pada chan sunbae yang sudah lebih dewasa dari kita lixie. Lagi pula kami tidak ingin merepotkan kalian", jawab chaewon kalem.
Ada sedikit kekecewaan diwajah seungmin maupun jeongin. Hell, siapa yg tidak mau berangkat bersama dengan si bungsu Lee yang manis?
.
.
.Kelas sudah hampir kosong, hanya ada si bungsu Lee dan Jeongin yang sedang mengerjakan tugas dari miss jung, sedangkan yang lainnya sedang mengganti seragam olarhraga karena setelah ini adalah pelajaran olahraga.
Felix membuka lokernya untuk mengambil seragam olahraga. Wajahnya mendadak suram ketika menyadari tak ada hadiah ataupin sticky note lagi di dalamnya.
"Apa dia menyerah?", gumam si manis.
"Kenapa?", tanya Jeongin.
Si manis hanya menggeleng pelan dan tersenyum palsu.
"Ayo kita ganti baju je", ajak si manis.
"Kau duluan, aku masih harus mengumpulkan tugas", jeongin mengacak pelan surai pirang sahabatnya.
"Okay, lixie tunggu diruang ganti"
Felix keluar dari kelas, menyisakan jeongin seorang diri di kelas. Dengan cekatan jeongin membawa semua buku tugas kelasnya menuju ruang guru.
"Ck, merepotkan"
Remaja tampan itu merogoh saku celananya dan membuang gumpalan kertas yang terdapat di sana ke tempat sampah di depan kelas.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi (Changlix) END
FanfictionAwalnya hanya sekedar mengirim sticky note kemudian meningkat ke hadiah dan surat cinta hingga tak ada yang boleh menyentuhnya bxb yaoi