13

3.2K 557 13
                                    



"Belum di jemput?", tanya seungmin menatap Lee bersaudara yang masih berdiri di depan gerbang sekolah.

Felix mengangguk lucu sedangkan sang kakak menatap galak pada Seungmin.

"Sudah jelas kami masih ada disini! Pasti belum dijemput lah!", cercanya.

"Nuna galak", ejek si bungsu membuat Seungmin tertawa terbahak.

Chaewon hanya merengut kesal. Entahlah mungkin pengaruh sedang mengalami masa menstruasi membuat gadis Lee itu terus saja marah-marah.

"Mau ikut?", tawar seungmin.

"Tak perlu! Kami akan menunggu Minho oppa", ucap chaewon ketus.

"Kalau begitu aku duluan", seungmin masuk kedalam mobil yang menjemputnya.

Setelah mobil seungmin menjauh, wajah chaewon semakin menekuk kesal.

"Kenapa dia tidak memaksa sih?", omelnya.

Astaga felix ingin mencubit kakak sulungnya yang plin-plan itu rasanya.

"Lho, minho hyung belum menjemput?"

Jeongin muncul dengan motor sport hitamnya.

"Menyebalkan", desis chaewon.

Si tampan bermata rubah menyeritkan dahinya bingung.

"Hyung belum jemput je"

Felix menjawab dengan senyum manis.

"Mau ikut?"

"Kau naik motor je! Bagaimana mungkin kita bertiga naik satu motor!", omel Chaewon.

Jeongin terkekeh lucu.

"Aku hanya mengajak felix. Mana mau aku mengajak singa mengamuk"

Ucapan Jeongin membuat Felix tertawa terbahak-bahak dan Jeongin sendiri mendapat cubitan diperutnya yang dipastikan akan menjadi memar hingga beberapa hari.

"Ya sudah aku harus ke toko es krim dulu, nanti aku akan mampir kerumah kalian dan memberi tahu minho hyung kalau kalian sudah pulang"

Jeongin melajukan motornya meninggalkan kembar Lee.

"Kalian belum dijemput?"

"Belum", jawab Chaewon lembut.

Hei padahal baru beberapa menit lalu ia menjadi singa yang mengamuk dan sekarang sudah menjadi kucing jinak. Felix hanya bisa menggeleng akan kelakuan nunanya.

"Pulang bersamaku?", tanya Hyunjin.

"Tapi hyunjin kan naik motor", ucap Chaewon.

Felix menatap wajah Chaewon yang terlihat kecewa.

"Nuna pulang saja duluan", ujar Felix.

"Ey tidak akan!", tolak chaewon

"Jangan, Lix. Akan berbahaya jika kau sendirian disini", ucap Hyunjin.

"Lixie bisa bersama jeje, lagipula sepertinya dia belum terlalu jauh. Masih bisa di telepon", si manis tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

"baiklah, tapi aku yang akan menelepon Jeje", putus chaewon.


.
.
.


Tbc

Obsesi (Changlix) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang