"Happy birthday sayang"
Jisung tertegun, matanya berkaca-kaca.
Tadinya ia sedang merayakan ulang tahunnya dan kedua kembarannya dirumah bersama keluarganya dan keluarga bibinya serta changbin dan jeongin tentunya, ketika seseorang yang memanggilnya 'sayang' itu mengirim pesan agar si manis itu keluar dari rumah.Tentu saja jisung terkejut, pasalnya ia sangat tahu jika sudah empat bulan ini 'seseorang' itu tidak pernah menyentuh ponsel.
perasaan rindu membuat jisung langsung saja memeluk tubuh jangkung pemuda dihadapannya dan menangis terisak didada pemuda yang sangat ia rindukan itu.
"Maafkan aku, sayang"
Pemuda jangkung itu balas memeluk dan sesekali mengusap punggung jisung.
"Aku merindukanmu, hyunjin bodoh!"
Ya, pemuda jangkung yang sedari tadi memanggil jisung 'sayang' adalah seorang hwang hyunjin.
Pemuda yang beberapa bulan lalu mengancam nyawanya serta saudari kembarnya.
Mereka berpacaran sebulan yang lalu. Sungguh terlihat bodoh bukan? Berpacaran dengan orang yang nyaris membunuhmu.
Tapi itulah cinta, datang diwaktu dan keadaan yang tak tepat.
Awalnya jisung hanya mengunjungi hyunjin seminggu setelah pemuda itu dimasukkan ke penjara anak setelah putusan sidang yang dilalui.
Jisung hanya duduk diam selama tiga puluh menit menatap si tampan, begitu pula hyunjin. Saat itu kata maaf sangat sulit terucap, ia benar-benar merasa bersalah pada keluarga lee.
namun keheningan itu mencair ketika seorang Lee jisung tersenyum dan berkata,
"Aku memaafkanmu, walau aku tahu kesalahanmu cukup besar untuk dimaafkan. Tapu aku mencoba mengerti jika kau mencintai saudaraku, meski dengan cara yang salah. Kuharap kau bisa berubah dan kita bisa berteman kembali"
Semurni dan setulus itu ucapan jisung sehingga membuat seorang hwang hyunjin menangis tersedu dan terus melapalkan kata maaf sepeti sebuah mantra yang akan membuatnya mati jika ia berhenti mengucapkannya.
Sejak itu jisung selalu datang ke tempat itu untuk menemui hyunjin. Hingga dua bulan yang lalu hyunjin mengungkapkan perasaannya pada jisung, dan tentu jisung menerimanya. Karena api cinta mulai menjalar di dadanya.
Namun sayangnya ternyata kebiasaan jisung menemui hyunjin diketahui oleh mama dan papa lee sehingga si manis tak lagi bisa bertemu dengan sang kekasih.
"Aku akan menemuimu, sayang", ucap hyunjin mencoba tegar meski mendapat tatapan nyalang dari jisoo.
"tak semudah itu hwang kecil! Aku tak akan membiarkanmu menyentuh anak-anakku lagi!", ucap jisoo kala itu sembari menarik tangan putranya pergi dari penjara anak tersebut.
Kembali pada realita
Meskipun musim panas ini yang terburuk Jisung tidak merasakan panas ketika memeluk sang kekasih.
"Hyunjin..."
"Tenang, love. Aku tak akan kemana-mana, aku dibebas dengan beberapa syarat tentunya", hyunjin tersenyum.
'Drrt drtt'
Hyunjin menatap ponselnya yang bergetar menandakan ada pesan masuk.
Felix
Hati-hati, mama pasti akan keluar mencari jisung hyung. Kalian akan dalam masalah jika mama menemukan kalian.
Chae
Yak! Jangan berpelukan dijalan! cari semak-semak atau tempat sembunyi sekarang!
Hyunjin terkekeh.
"Saudara-saudaramu sangat perhatian", si tampan menunjukkan dua pesan dari kembaran kekasihnya itu.
Jisung terbelalak.
"Ayo kita sembunyi, hyunjin", si manis mencoba menarik hyunjin menjauh dari rumahnya.
"Tak apa sayang. Ini saatnya untukku meminta maaf pada keluargamu secara langsung. Siapa tahu mamamu akan luluh saat tahu bagaimana aku berubaha dan akan mencintai putra manisnya ini"
"Tapi itu akan sangat sulit...", si manis bergumam lirih.
"Anything for you, love. Aku akan berjuang mendapatkan restu keluargamu. dengan cara yang baik tentunya"
Ucapan hyunjin berbarengan dengan pintu depan yang dibuka oleh jisoo.
Do'a kan saja mereka mendapat restu, meskipun tak sekarang tapi hyunjin akan tetap memperjuangkan jisungnya.
.
.
.
.End of epilog
Happy birthday upin-ipinnya skijeu♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi (Changlix) END
FanfictionAwalnya hanya sekedar mengirim sticky note kemudian meningkat ke hadiah dan surat cinta hingga tak ada yang boleh menyentuhnya bxb yaoi