Bab 11: Menapaki Lurus dan Liku

11 2 0
                                    

     "Monsieur, di mana aku dapat menemukan sejarah Interlaken?" Chandelier menatap pustakawan itu dengan ragu.

   "Rak ketujuh dari sini." Lelaki itu berdeham sambil menatap layar komputer dan terus menggulirkan kursor. 

   "Oke, terima kasih. Ayo, Mory!" Maurice mengikuti Chandelier tepat di belakangnya. Mereka berjalan cepat sambil melihat petunjuk isi rak yang menggantung di atap perpustakaan kota. Buku-buku seperti berjalan bersama mereka. Tidak sulit untuk menemukan rak yang mereka cari karena perpustakaan ini cukup kecil. Ketika melihat petunjuk arah kanan untuk "Sejarah Swiss", mereka membelok.

  Maurice berhenti di ujung rak ketika mereka sampai, matanya terbelalak, "Wah... jadi bagaimana kita akan menemukan buku yang tepat?" 

  "Yah, alors... " Chandelier mengedikkan bahunya.

  Mereka berjalan dengan tenang dan teliti. Buku-buku tertata rapi walaupun disusun secara acak. Sambil berjalan, mereka dapat mendengar suara anak-anak sedang mendengarkan cerita fabel dengan riangnya.

   Maurice menyelipkan tangannya di setiap buku yang dia pikir adalah buku yang mereka cari. Jemarinya menelusuri buku-buku tipis dan tebal yang disusun secara acak. Kemudian, dia pun mendapati buku besar yang berjudul Le Contour de La Ville d'Interlaken (1800-2015) The City Contour of Interlaken (1880-2015)  – dan langsung mengeluarkannya dari rak.

   "Hei, Chandey... aku pikir ini akan membantu kita!" Maurice berseru sambil menunjukkan sampul depan buku tersebut.

   Chandelier mendekat dan meminta Maurice untuk membukanya. Mereka memperhatikan setiap cerita dan lembarannya dan sudah rapuh, tetapi gambar yang disajikan sangat jernih. Dilihatnya penampakan kota dari atas, gambar bangunan-bangunan ikonis yang menjadi daya tarik pada waktu tersebut di setiap tahunnya, dan beberapa kejadian yang mengguncangkan seisi kota.  Chandelier lalu mulai membalikkan banyak halaman sampai ke tahun yang dia inginkan, tahun 1888, tahun Alarice mulai menulis jurnal hidupnya. 

    "Liat, Chandey. Hutan ek!" Maurice menunjuk letak hutan ek di dalam foto penampakkan atas kota.  

    "Dan aku yakin, ini adalah rumah Alarice, lihat!" Chandleier menunjuk rumah yang terletak tidak jauh dari hutan ek. Rumah itu menepi dari perumahan yang lain, namun halamannya yang luas menunjukkan bahwa itu bukan sebuah rumah yang diasingkan. Chandelier melihat pohon ek itu ada di tengah halamannya, berdiri sendiri, sebagai individu yang jauh dari populasinya. 

  Chandelier akhirnya berkata, "Apakah kau berpikir bahwa keluarga Latourelle adalah keluarga terpandang, Mory? Maksudku lihatlah rumah luasnya dan pekarangan yang tidak semua orang miliki?"

    Maurice melihat Chandelier dengan bingung, dia memiringkan kepalanya, "Apa yang berpengaruh dari keluarga ini sebenarnya?"

   "Dan bagaimana juga jurnal turunannya bisa sampai di perpustakaan rahasia ibuku?"

   Mereka pun membalik halaman itu menuju seksi kejadian penting pada tahun tersebut.  Mereka melihat judul yang di tampilkan sebagai berita utama di laman itu. Artikel itu foto sebuah rumah yang hangus terbakar.

                                                                Hilangnya Alarice Latourelle  (1896)

 Alarice Latourelle hilang di tengah kebakaran besar Interlaken tahun 1896, tidak ditemukan jasadnya maupun bekas pakaiannya. Polisi menduga ia telah pergi sebelum terjadinya kebakaran. Francis Allore, terdakwa kasus kebakaran; pembunuh keluarga Latourelle, divonis hukuman mati.

Alarice Latourelle merupakan putri pertama dari pasangan terhormat Interlaken, Victor dan Santine Latourelle. Ia memiliki seorang adik perempuan bernama Bernadette. Ia menikah dengan Noah Althabilene di usianya yang hanya 19 tahun dan telah memiliki satu putri, bernama Alette. Alarice dikenal senang menulis dan mebaca, serta di usianya yang ke-17 tahun, ia telah membuka sebuah toko buku terkenal "La Librairie de Livre, Inc." dan bersama suaminya menjadi pengusaha buku tersukses pada masanya.

Namun, Tahun 1896, konflik yang tak terduga terjadi di bawah kesuksesan mereka. Francis Allore, petani buah anggur di selatan Interlaken, didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Victor dan Santine Latourelle serta menewaskan keduanya dan menyebabkan kebakaran besar di jajaran rumah keluarga Latourelle dan Damboise. Hilangnya Noah, Alarice, dan Alette Latourelle sampai sekarang masih menjadi misteri.

      Chandelier tertegun dan berkata, "La Librairie de Livre..."

     "Althabilene? Kau memang secara natural terkait dengan semua ini, Chand."

      "Aku... tidak yakin." Chandelier tertunduk, berpikir. "Ah! Jurnal itu, milik Alarice! Aku melihatnya tercetak di sampul depan bukunya: La Librairie de Livre."

      "Ah, satu misteri terpecahkan. Lalu siapa Noah Althabilene, Chand? Apa ibumu mungkin pernah menyebutnya? Mungkin buyut kakekmu atau kakek dari buyutmu?"

   "Entahlah, aku... " Chandelier termenung, "Biodata itu! Noah Althabilene, ia memiliki seorang adik perempuan, Baylene? Namun, aku tidak melihat garis keturunannya sampai di keluargaku saat ini."

    "Mungkin kalian... bukan keturunan langsung? Maksudku, jangan tersinggung, tapi banyak orang dapat mengubah nama keluarganya, kau tahu itu."

    "Itu masuk akal, Mory. Ini sudah terjadi seabad yang lalu."

   "Yah, dan itu menandakan bahwa kita harus... bermain dengan sejarah. Aku sangat membencinya."

    Chandelier tidak menghiraukannya, "Mory, bagaimana dengan adik laki-lakinya?"

    "Siapa?"

     "Adik laki-lakinya! Alarice memiliki seorang adik laki-laki. Ada pada hari pertama dia menulis jurnal itu."

    "Dan bagaimana kabar keluarga Damboise? Apakah mereka juga tewas?" Maurice menenggak air liurnya, tidak tega.

   "Aku pikir itu bukan adik laki-lakinya..." Chandelier bergumam.

   "Apa?"

 "Maksudku, dia tidak disebut di sini, tidak terdaftar di keluarga. Mungkinkah tetangganya? Mungkin salah satu keluarga Damboise? Kau tahu, aku juga menganggap Dominique sebagai adik perempuanku."

   "Hei lihat!" Maurice mengalihkan perhatian Chandelier menuju buku itu lagi. "Adik perempuan, Chandey. Alarice hanya memiliki adik perempuan."

  Maurice membalikkan halaman untuk membaca kembali kejadian selanjutnya. Mereka terdiam, setelah itu beranjak dari posisi duduk. Chandelier menjinjing buku tebal itu di tangannya, ia melangkah dengan cepat ingin meminjamnya dari perpustakaan. Maurice mengikuti dari belakang dengan berlari kecil.

   "Hei, ada apa? Kau berjalan sangat cepat!" Maurice menepuk pundak Chandelier dan berusaha mengimbangi langkahnya. 

    "Kita harus kembali ke ruangan itu, Mory! Kita harus menuju ruangan bawah tanah itu dan menelusurinya."

   "Ruang bawah tanah? Kau tidak bilang padaku ada ruang bawah tanah!"

   Mereka sampai di meja peminjaman buku. Chandelier memberikan buku itu pada pustakawan tersebut dan ia mulai menulis tanggal peminjaman dan pengembalian di belakangnya, meminta nomor telepon Chandelier yang dapat dihubungi, dan mendokumentasikannya di komputer.

   "Hei, Filles. Kau tidak ingin berdonasi pada perpustakaan?" Pustakawan itu meminta Maurice dan Chandelier dengan ramah.

   "Emm, alors..." Maurice menatap Chandelier ragu dan kemudian merogoh sakunya. "Aku hanya punya beberapa sen." Maurice tersipu. Si pustakawan segera mengambil uang itu dan tersenyum mengatakan bahwa sumbangannya sangat berharga untuk pemeliharaan perspustakaan.

   "Terima kasih, Monsieur. Kita janji akan mengembalikannya tepat waktu." Chandelier tersenyum dan langsung mendekap buku itu. Ia kembali melangkah dengan cepat.

   Maurice lagi-lagi berusaha menyusul di belakangnya, "Jangan bilang kau ingin menyelinap lagi!"

   "Mory, waktu kita sangat terbatas, musim dingin ini akan menjadi momen itu."

   "Kita tidak akan memiliki banyak data tentang hilangnya Keluarga Latourelle itu, Chand. Tidak di kota ini."

  "Kita akan mencarinya. Bukan di  perkotaan, mungkin di hutan. Kau pasti akan ikut." Chandelier tersenyum yakin.

  "Oh Tuhan."

 "Oh," Chandelier memperlambat langkahnya, "Dan juga – bukannya menambah bebanmu – tapi Keluarga Damboise juga hilang." []


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alarice's OakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang