"chanyeol, apakah kau mengenal baekky?" chanyeol terdiam lama, wajahnya berubah murung, tampak mendung dan seperti liquit akan jatuh dari sudut matanya "maafkan aku, lupakan pertanyaanku"
"dia..." baekhyun nyentuh tangan chanyeol "d dia...."
"sudahlah" baekhyun menepuk nepuk tangan chanyeol, mencoba memberi ketenangan. Reflek chanyeol meraih tangan baekhyun dan menggenggamnya
"baekky adalah teman kecilku, teman dekatku, cinta pertamaku"
Baekhyun membulatkan matanya
"woww daebak, di usiamu yang masih kecil kau sudah jatuh cinta"
"apakah itu salah?"
"tidak" dengan nada datarnya "lantas di mana dia sekarang?" rasa penasaran baekhyun sebenarnya sudah mulai di rasakan sejak mengetahui cerita itu, chanyeol terlihat gugup wajahnya murung, ada sesuatu yang entah seperti di sembunyikan
"aku tidak tahu, setelah kejadian itu kami tak bertemu lagi, supirku hanya memberiku boneka relakuma yang sekarang ada di kamarku, boneka yang pernah ku berikan pada baekky" lirihnya
"kau tak ingin mencarinya?"
"sangat, sangat ingin, tapi....aku ketakutan sendiri karena kepribadianku" lirih chanyeol
"chanyeol, sekarang kau tak perlu takut lagi, kalau kau masih ingin mencarinya, aku bersedia menemanimu"
"akan sangat sulit baek, itu sudah lama sekali"
"percayalah itu adalah obatmu"
"benarkah?"
"aku doktermu, aku yakin hal itulah letak kesembuhanmu" chanyeol tersenyum seperti sebuah embun pagi menyentuh kulitnya, dingin dan segar, hatinya menghangat, tanpa sadar tangan yang di genggamnya sudah tertempel di bibir tebalnya
Cupp
Dengan mata terpejam, chanyeol menikmati kecupan lembut di jari jemari baekhyun, baekhyun terkejut dengan sikap chanyeol yang berubah romantis, tiba tiba saja degub jantung baekhyun bertalu lebih cepat, pipinya rona merah, baekhyun sadar dia menyukai chanyeol karena perlaku chanyeol begitu baik padanya, tapi perasaan ini berbeda.
"chan"
"..."
"chanyeol"
Baekhyun sedikit menarik tangannya dari genggaman chanyeol tanpa melepasnya, chanyeol mendongak menatap baekhyun yang merona merah malu malu say. Seperti tersadar chanyeol langsung melepas tangan baekhyun begitu saja, suasana canggung menjalar di antara mereka, chanyeol merututi sikapnya , ais kenapa juga dia bersikap kurang ajar mencium tangan baekhyun yang notaben sebagai dokternya, rasa bersalah melingkupi dirinya, chanyeol malu akan sikapnya, bibirnya berkali kali ingin berucap maaf, tapi otak dan mulutnya berbeda, hingga kata kata itu hanya sampai di hatinya saja, dan akhirnya yang bisa di lakukan chanyeol mencoba menenangkan jantungnya yang berdetak kecang ingin meloncat dari tempatnya, dan berusaha menghilangkan rona merah yang juga menjalar di kedua pipinya. baekhyun tersenyum melihat salah tingkah chanyeol, namja cerdas sebagai president direktur perusahaan IT terkenal di korea, tiba tiba hari ini bersikap idiot di depannya.
"kapan kita mencarinya?"
"..?" chanyeol masih terbengong
"hai, chanyeol...kapan kita memulainya?"
"b bagaimana...k kalau sekarang??" jawab chanyeol malu malu, baekhyun tertawa geli dengan sikap chanyeol yang masih canggung
"baiklah"
"kita berangkat sekarang" chanyeol menarik lengan piyama baekhyun, mengajak keluar dari ruangan khusus chanyeol. Sampai depan pintu baekhyun menghentikan langkahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiple Personality
Randombyun baekhyun seorang dokter jiwa di tantang oleh seorang presdir kaya raya untuk menyembuhkan anaknya yang mempunyai 3 kepribadian mampukah byun baekhyun menyelesaikan tantangannya? "siapa kau?" pcy "kenapa setiap kali kita bertemu hanya itu saja...