seketika baekhyun di tarik lagi kearahnya, dan bibir itu menempel lagi, sedikit melumat dan menuntut, awalnya baekhyun meronta, pada akhirnya baekhyun diam, membiarkan loey melumat bibirnya kasar, lama kelamaan menjadi lembut dan baekhyun ikut terhanyut, membalas ciuman loey, cukup lama hingga udara di paru paru baekhyun seperti akan habis, baekhyun memukul mukul dada loey, sesaat kemudian pagutan itu terlepas, baekhyun seperti terdorong benda berat sehingga mereka terjatuh di tempat tidur, baekhyun tertindih tubuh chanyeol.
Tanpa mereka sadari dua pasang mata menyaksikan drama ciuman mereka sedari awal dengan mulut mengangga tak percaya
.
.
.
.
Baekhyun kesusahan menggeser tubuh chanyeol dari atas tubuhnya, nafasnya tersengal sengal dan siluet matanya menangkap dua sosok yang berdiri mematung di depan kamarnya."sampai kapan kalian di sana, tolong bantu aku luhan unnie, jongin sii"
Seperti tersadar mereka berdua berlari mendekat, jongin menarik tubuh chanyeol yang menindih tubuh baekhyun sekuat tenaga.
"apakah dia pingsan?" tanya jongin setelah berhasil menariknya, wajah baekhyun merah padam karena malu
"sepertinya...kita harus membangunkannya" baekhyun bangun dan berjalan kearah penyimpanan obat, mengambil alkohol 90% dan kassa kering. Kemudian menghampiri tubuh yang tak bergerak itu, kassa yang telah di lumuri alkohol ditempelkan di hidung chanyeol, di geser geserkan dari lubang hidung satu ke lubang satunya. Dalam hitungan detik chanyeol terbangun dan terbatuk batuk
"apa yang terjadi? Baek?jongin?"
"chanyeol?" baekhyun
"tentu saja aku chanyeol,...eh aku di mana?" tanya chanyeol setelah menyadari situasinya
"kau ada di rumahku chan, dan sekarang kau harus bersiap pergi ke tempat kerjamu, jongin menjemputmu"
"benarkah? Kalau begitu kita langsung ke kantor, jongin kau sudah laksanakan perintahku yang kemarin?"
"sudah bos"
"sekarang telp bodyguard yang ada di rumah untuk mengantar laptop ku yang ku letakkan di kamar"
"siap bos" jongin segera keluar dari kamar baekhyun menyiapkan semua yang baru saja di perintahkan pimpinannya.
"baek kau boleh menyusulku, atau tunggu aku di mansion"
"aku akan menunggumu di mansion" jawab baekhyun. senyum terkembang dan pipi yang merona disana, mereka berdua keluar dari kamar menuju depan rumah di ikuti luhan yang masih terbengong bengong dengan interaksi baekhyun dan chanyeol, aku di kacangain ada hubungan apa sebenarnya kalian? Monolog luhan
"jadi aku semalam ada di rumahmu baek? Di mana orang tuamu? Eh kenapa dengan wajahmu? Bibirmu? Wahh pipimu memerah"
"ayah ibuku sedang pergi ke pasar tradisional, biasanya pulangnya agak siang dan wajahku...ah tidak apa apa"
"oo, dan itu siapa?" chanyeol menunjuk luhan yang dari tadi di belakang mereka. Luhan termohok kesal bagaimana bisa namja itu melupakannya padahal sudah berkali kali bertemu.
"kenalkan, ini kakak kandungku, luhan unnie" chanyeol menatap luhan tersenyum dan membungkuk sedikit.
"park chanyeol imnida"
"byun luhan imnida" luhan juga sedikit membungkuk.
"baekhyun adalah dokter saya luhan unnie...ah bagaimana saya harus memanggil anda"
Luhan lagi lagi tercengok dengan pernyataan chanyeol, 180 derajat dari sikapnya yang kemarin.
"panggil saja luhan chanyeol sii. Umur saya juga masih beberapa tahun di bawah anda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiple Personality
De Todobyun baekhyun seorang dokter jiwa di tantang oleh seorang presdir kaya raya untuk menyembuhkan anaknya yang mempunyai 3 kepribadian mampukah byun baekhyun menyelesaikan tantangannya? "siapa kau?" pcy "kenapa setiap kali kita bertemu hanya itu saja...