Chanyeol dan baekhyun kini berdiri di depan klinik yang belum beroprasi. chanyeol terlihat senang dan terpesona melihat baekhyun yang terpana menatap bangunan itu.
.
."apakah kau senang?"
"ini luar biasa, gonawo chanyeol"
"bukan aku, ini dari appa"
"sama saja"
"terserahmu, apakah kita terus berdiri disini? Ayo kita masuk" chanyeol menarik baekhyun memasuki klinik, baekhyun takjub dengan luas ruangan itu "bagaimana apakah ruangannya cukup? Atau ada tambahan ruangan lain?"
"tidak ini lebih dari cukup, ini sangat luas, gomawo chan" tanpa sadar tangan baekhyun menggenggam tangan chanyeol, matanya masih menatap keliling ruangan, ruangan tunggu yang luas di depannya ada meja resepsionis untuk pendaftaran, sebelah kanannya ada ruang apotik dan sebelah kirinya ruang periksa, banguan itu sudah 100% jadi, meja kursi sudah tertata rapi, sebuah plakat berukuran 1 meter bertuliskan prakter dr byun baekhyun sp jiwa juga sudah siap di pasang. "aku akan membuka lowongan pekerjaan, aku butuh 1 orang petugas apotik, 2 orang perawat, 2 orang claening servis"
"tenang saja baekhyun, semua sudah siap, tinggal tanggal peresmiannya saja, carilah hari yang baik untuk pembukaan klinikmu" baekhyun menatap chanyeol tak percaya,tangan kirinya menutup mulutnya, luar biasa semua sudah siap
"wah daebak, chanyeol...gomawo" seketika pelukan erat mendarat di pinggang chanyeol, chanyeol berdiri mematung, terkejut dengan sikap reflek baekhyun, perasaan senang dan canggung bercampur menjadi satu, lama pelukan itu terjadi, hingga baekhyun sadar sendiri dan langsung melepas.
"minhae"
"gwencanayo"
"kau tampak sangat lelah chan, ayo kita pulang" hanya sebuah anggukan yang di berikan chanyeol sesaat kemudian mereka meninggalkan klinik itu menuju rumah keluarga park.
Waktu berjalan cepat tak terasa besok launcing produk baru perusahaan yeol corp akan dilakukan persiapan sudah hampir 100%, kesibukan dihari itu benar benar luar biasa, chanyeol hampir tiap hari lembur, bukan apa apa sebagai bos dia cukup terima hasilnya, tapi dia tak mau kecolongan lagi, dia lembur hanya untuk mengawasi dan memberi semangat karyawannya, dan wajah sayu dan capek lah yang selalu di lihat baekhyun setiap malamnya, sesungguhnya itu menbuat baekhyun kawatir, chanyeol bila bekerja lupa waktu dan sering melupakan makannya, dan di situlah peran baekhyun, menjaga kesehatannya dengan selalu mengirim kotak makan siang dan makan malamnya, tak jarang baekhyun harus rela menyuapi karena chanyeol menolak makan dengan alasan tidak sempat, dan itu cukup sukses membuat jongin iri, beralasan sibuk dan tak ada waktu memaksa kyungso untuk mau datang menemuinya di tempat kerja jongin
"wah so ya, kau datang lagi? Apa jongin kali ini memaksamu lagi" tanya baekhyun saat bertemu khyungso di ruang jongin, dan saat itu jongin masih menemui chanyeol.
"tidak, aku datang karena kau"
"benarkah? Hai kau bohong padaku" tanya baekhyun menggoda, baekhyun tahu kyungso menyembunyikan sesuatu "hai so ya, ada hubungan apa kau dengan jongin sii?" kyungso terdiam tersipu sipu rona merah terpancar di pipinya "kalian...?"
"dia menembakku 3 hari yang lalu"
"lalu?"
"seperti yang kau lihat, aku di sini untuknya" jawabnya malu malu say
"wah daebak, cukaiyo so ya, aku senang" baekhyun bersorak gembira sambil memeluk kyungso
"dan kau baekhyun, kenapa kau sini? mudah sekali kau keluar masuk ruangan presdir chanyeol? seperti rumahmu saja, aku curiga jangan jangan kau juga ada hubungan dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiple Personality
Randombyun baekhyun seorang dokter jiwa di tantang oleh seorang presdir kaya raya untuk menyembuhkan anaknya yang mempunyai 3 kepribadian mampukah byun baekhyun menyelesaikan tantangannya? "siapa kau?" pcy "kenapa setiap kali kita bertemu hanya itu saja...