yang berbeda

2.4K 185 7
                                    

"dengan cara apa kau menemukannya?"

"merekam diriku sendiri, memasang cctv di beberapa penjuru rumah"

.
.
.
.
.
Chanyeol pav

Mempunyai kepribadian ganda bukan hal yang membanggakan bagiku, justru sangat menyusahkan dan mempersulitku. Bagiku ini sebuah aib keluarga, aku juga tak pernah tahu apa sebabnya, keingin tahuanku begitu besar sehingga aku menciptakan tehnologi yang sejujurnya untuk penelitian diriku sendiri, dan aku sadar menemukan diriku yang berbeda membuat aku membutuhkan orang hebat dan khusus dalam bidangnya, aku pikir cukup dengan spikiater tapi nyatanya appaku justrus mendatangkan seorang dokter jiwa yang khusus di datangkan dari jerman. Dalam pandanganku seorang bule yang berprawakan aneh karena keseringan bergaul dengan orang gila, tapi ya memang aneh. Nyatanya dia seorang yeoja korea dengan tinggi diatas rata rata dengan tubuh yang cukup ramping berkulit putih mulus berparas cantik berambut cepak berwarna coklat berhidung mancung berbibir tipis dan matanya seperti bulan sabit cukup indah cukup mampu menghipnotis siapapun yang menatapnya lama jangan lupa berpenampilan tomboy dan gaya yang cuek tapi sangat sopan dalam bertutur kata, bahkan terlalu sopan kurasa. Itu kesan pertama yang ku dapat tapi setelah mengenalnya ternyata dia cukup ramah dan baik hati. Dan mata dan senyum itu, sangat familiar bagiku, aku seperti pernah melihat mata itu, tapi di mana? Apakah aku pernah bertemu dengannya sebelumnya? Tapi kapan? Nyatanya aku tak pernah berhubungan dengan wanita manapun kecuali dengan eommaku, bukannya aku tidak laku, banyak gadis gadis di luar sama yang menyukaiku, bahkan banyak juga yang menyatakan perasaannya padaku, tapi aku tidak bisa, karena aku takut kepribadian gandaku terkuak, aku takut mereka tidak bisa menerima penyakit gilaku. Penyakit gila? Oh tidak, aku tidak gila, sungguh aku menyangkalnya.

Sudah 2 minggu dr bee tinggal di mension keluargaku, kamarnya ada di lantai bawah Menempati kamar tamu, sedangkan aku dan sehun di lantai 2, dan 2 minggu ini tak ada pergerakan sisiku yang lain, semua tampak tenang tak terjadi apa apa, dan itu cukup membuatku heran tidak biasanya loey dan yollie dalam mode tenang. Sosok loey sering keluar malam walau tak jarang di siang hari juga, sosok ini sangat manly garang dan tak takut apapun. Sedang yollie dia jarang sekali keluar bersifat seperti anak kecil.

"ini tidak biasa, kenapa mereka lama sekali tak muncul? Ini aneh"

"apakah biasanya, mereka sering muncul ?"

"paling lama 2 hari dr bee"

"chanyeol kau memintaku untuk bersikap informal padamu, bisakah kau juga begitu? Panggil saja aku baekhyun atau byun atau apalah itu...asal jangan sertakan gelarku"

"baiklah .....baekhyun"

"itu lebih baik" senyum baekhyun mengembang membuat hati chanyeol ikut menghangat.

"chan bisa kah kau tunjukkan hasil rekamanmu tentang loey dan yollie?" chanyeol mengangguk kemudian membawa baekhyun ke sebuah ruang khusus, di lantai 2 dekat kamarnya, tampak disana 2 komputer berukuran besar, dengan satu kursi di masing masing monitor, tak ada orang di sana. Chanyeol menyalakan kedua komputernya.

"loey yang sering kemari, dengan inilah kita sering berkomunikasi, dan kami meninggalkan buku harian kami di sudut meja itu"

"lalu yollie?"

"dia tidak pernah ke mari, tapi dia sering muncul di kamarku" chanyeol menunjukkan isi komputernya, menampakkan loey berbicara di depan komputernya. baekhyun cukup terkejut, loey itu ternyata sosok yang menolongnya di depan resto beeluhani

"aku pernah bertemu dengannya"

"benarkah? dimana? Kapan?"

"di parkiran resto beeluhani 1 hari sebelum aku ke sini, chan kapan kau terakhir kali melihatnya"

"1 hari sebelum kau datang, dan dia meninggalkan pesan yang aneh, lihatlah" chanyeol menggerakkan mouse komputernya menunjukkan sesuatu pada baekhyun

"aku bertemu dengannya lagi, dia sudah datang, mata yang sangat aku rindukan, kau tahu chan dia semakin cantik sekarang, setelah sekian lama jantungku bergerak tidak normal lagi,...bagaimana ini? Aku malu bertemu dengannya lagi..chan kita harus menjaganya"

baekhyun menatap komputer itu lama sedikit berfikir " pantas saja dia tidak keluar, dia jatuh cinta, dia sedang bersembunyi, masih malu bertemu dengan gadisnya"

"wah, jadi itu maksudnya.."

"apa maksudmu?"

"dari kemarin kemarin aku buka file ini, aku gak ngerti arah bicaranya...eh rupanya loey jatuh cinta" aku meringis, menggaruk tengkukku yang tak gatal, baekhyun memutar bola matanya malas, sambil menoyor kepalaku

"ch, kau ini..otak jenius pemilik perusahaan IT besar korea, yang seperti ini saja gak tahu"

"aku kan belum pernah mengalaminya baek"

"mangkanya cepat cari pacar, masak kalah dengan loey" kata kata baekhyun cukup sederhana tapi cukup pedas menusuk hatiku, sakit.

"bukannya aku tidak bisa, aku ingin punya pacar tapi penyakitku ini menghalangi, aku takut mereka tidak bisa menerimaku" belaku

"terbukalah sedikit dengan wanita, kau pasti bisa"

"sudah tapi....."

"apanya yg sudah? sudah jelas kau menutup diri dengan semua wanita, sekretarismu saja namja, boddyguardmu namja, 90% pegawaimu namja, intinya kau dikelilingi namja, bahkan maid di sini hanya tukang masak saja yeoja, untung gayaku mirip namja, coba kalo feminin, oh sudah pasti kau menolakku menjadi dokter pribadimu, ck...kau ini chan, haruskah aku berfikir kau ini gay??"

"sitt, aku masih normal baekhyun, aku menyukai wanita" teriakku

"ah, bohong...mana buktinya" ejek baekhyun

"aku, aku bisa berdebar berdegup kencang, seperti sekarang"

"wkwkwk, hebat" tawa baekhyun sambil mengacungkan dua jempolnya. Tapi tak berlangsung lama, tiba tiba tawanya berhenti.
"tapi.....apa maksudmu?"

"....?"

"kau menyukaiku?"

" a...akk...aa..hahaha, lupakan...aku bercanda...hahaha" aku tertawa kecut, muka merah padam karena malu, kenapa tiba tiba aku sefrontal ini, aku juga tidak tahu kenapa tiba tiba aku seperti ini, sejujurnya aku menolak keras kehadiran dr bee, tentu saja hanya karena 1 alasan, dia ini yeoja dengan membawa pesona yang cukup berbeda dengan yeoja yang lain, semua yang ada padanya masuk kriteria yang aku inginkan.

"kita patner, aku pasienmu dan kau dokterku, kita harus bekerja sama agar penyakitku biar cepat sembuh bukan, jadi...aku membuka diri, tak ada apapun yang ku tutup tutupi darimu baekhyun"

"dan kau menyukaiku chan, iya kan?!!!!" godanya

"ya, aku harus menyukaimu sebagai partner kerja dr bee"

"hahaha, baik lah"

Aku bernafas lega, untung dia mau menerima alasanku, tiba tiba hpku berbunyi, tertera nama jongin, segera ku angkat

"yeoboseyo, jongin...why, ada masalah?"

"......."

"baiklah aku kesana sekarang, tunggu aku"

Tut tut tut

"baek, aku harus ke kantor, ada masalah di perusahaan" baekhyun mengangguk, aku membawa baekhyun keluar dari ruang rahasia ku, kemudian bersiap keluar rumah

"kau tidak ikut?" baekhyun menggeleng

"tidak, aku yakin kau dalam keadaan aman, pergilah"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Tbc

Multiple PersonalityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang