Late To Realize

D U A P U L U H D U A

Setelah Allena masuk kedalam kamar mereka, Allena menghela nafas berat  memikirkan hari-hari berikutnya yang akan ia lalui.

Tapi saat ini yang Allena butuhkan hanya merebahkan badannya yang terasa remuk ini. Allena berjengit kaget melihat desain kamarnya yang mirip kamar pengantin sungguhan.

Sungguh merepotkan, Allena mengabaikan itu ia segera masuk kedalam kamar mandi untuk sedikit membersihkan riasan diwajahnya. Ia sudah sangat lelah untuk sekedar mandi malam ini.

Setelah Allena keuar dari kamar mandi hanya menggunakan bathrobe saja segera ia mencari bajunya dalam sebuah koper.

Betapa terkejutnya Allena karna ia tak menemukan pakaian yang pantas dipakai untuk tidur. Didalam koper itu hanya ada beberapa midel lingerie seksi dan celana dala saja. Terkutuklah siapa yang mengganti isi kopernya ini.

Dan terpaksa mala ini Allena tidur hanya menggunakan bathrobe saja. Mata Allena sudah sangat berat, segera ia menyingkirka beberapa kelopak bunga mawar yang mengganggu tidurnya.

Dalam hitungan menit ia sudah menyelami mimpi indahnya. Tanpa memperdulikan sekitar karna saat ini Arsen telah berada dikamar yang sama dan memperhatikan dengan bingung pada Allena yang tidur menggunakan bathrobe

Mungkin Allena kelelahan sehingga tak sempat menggantinya dengan piyama tidur pikir Arsen. Dan setelah itu segera Arsen masuk kedalam kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

Setelah selesai ritual mandi malamnya, Arsen ikut merebahkan badannya disamping Allena. Arsen menggeleng lucu nelihat desain kamar pengantin yang mominya siapkan untuknya dan Allena.

Sepertinya momi Arsen tidak sabaran ingin segera menimang cucu. Arsen mendesah risau memikirkan keputusan yang sudah ia ambil ini.

Mungkin andai ego Arsen tak terlalu tinggi ia bisa menyadari ada rasa ketertarikan pada diri Allena tapi Arsen terlalu gengsi untuk mengakuinya.

Setelah sekian lama hanya diam dan memperhatikan langit-langit kamar, Arsen mencoba memejamkan matanya karna ia sendirk juga cukup lelah hari ini.