T I G A P U L U H T I G A

4 1 0
                                    

Part ini mulai ada adegan 21+nya....

Saat ini Allena dan momi Amanda sedang menikmati jus jeruk dan kukis yang tadi dibuat oleh Allena diteras depan. Mereka sengaja ingin menyambut Arsen saat pulang nanti.

"Sayang, apa Arsen memperlakukanmu dengan baik, momi khawatir sifat dingin dan keras kepalanya makin parah"
"Tentu momi, Arsen sekarang lebih perhatian daripada saat kita masih pacaran dulu" jawab Allena dengan riang seakan tanpa beban maafka aku momi sengaja berbohong untuk kesekian kalinya padamu dan pada semua orang ucap Allena dalam hati.

"Kapan kalian akan memberi kami cucu, apa Arsen tidak pandai membuatmu mendesah puas" tanya amanda jahil sehingga menciptakan rona merah dipipi Allena

"Momiiiii......" rengek Allena.
"Momi sudah tidak sabar ingin segera menggendong cucu sayang, momi tidak mau tau dalam waktu dekat kamu harus segera hamil" ucap Amanda tegas membuat Allena tertunduk. Bagaimana ia bisa hamil kalau saja mereka tidur terpisah.

Amanda yang melihat Allena tertunduk jadi tak enak hati, apa putranya berbuat kasar pada Allena selama disini.

"Sayan maafkan momi, bukan maksut momi marah padamu hanya saja momi benar-benar ingin punya cucu, momi sudah cukup menderita hidup kesepian" ucap Amanda sambil mengelus lengan Allena

"Tidak apa-apa momi, mungkin Tuhan belum memberikan kami keturunan. Tapi aku akan berusaha terus biar rumah yang sepi ini akan ramai nanti" senyum ceria kembali muncul diwajah Allena

Terdengar suara mobil dan ternyata itu Arsen.

"Anak nakal, kenapa kau biarkan istrimu sendirian dirumah kalau saja momi tidak datang mungkin Allena akan mati kesepian disini" ucap Amanda sambil menarik telinga Arsen

"Momi, Allena bukan istri posesif seperti momi yang akan terus mengekori daddy kemanapun pergi jadi tolong lepaskan telingaku momi" segera Arsen mendekat ke Allena setelah telinganya terlepas

"Sayang lihatlah, bukankah momi seperti monster" ucap Arsen manja sambil mengecupu pipi Allena.

"Apa kau sudah tak waras, kalau kau ingin membutkan momi cucu jangan disini cepat masuk kekamar sana"
Ucap Amanda sebal sebab putranya tidak berhenti menciumi wajah dagu kening dan bibir Allena dia juga bahagia apa yang ada dalam fikirannya tidak benar. Arsen memperlakukan Allena dengan baik

"Baiklah momi, kami masuk dulu ayoh honey kita masuk saja aku sangat merindukanmu" Allena hanya mendengus kesal Arsen pandai sekali bersandiwara didepan mominya

Kemudian muncul ide jahil momi Amanda untuk mereka berdua. Ia memanggil salah satu bodiguardnya untuk membelu sesuatu.

"Rasakan setelah ini kalian tidak akan bisa membohongiku, karna aku tau putraku hanya berpura-pura saja"

1 jam kemudian
"Arsen sayang putra momi yang paling tampan, apa kau tak merindukan masakan momi. Momi sengaja membuatkan makanan kesukaanmu sekalia ajak istrimu bergabung makan atau kalian aka makan bersama dikamar" ucap Amanda menggoda Arsen

"Tentu momi, aku akan membawanya kekamar kami akan memakan ini bersama dikamar saja" Arsen langsung melesat pergi kekamar meninggalkan mominya dengan seringai jahatnya itu.

"Kuharap kau tak mengatakan apapun pada momiku, cepat makan ini makanan buatan momi pasti lezat jangan lupakan sisakan untukku"
"Baiklah" ucap Allena sambil memakan ayam crispy yang memang benar-benar lezat itu.

Sementara diluar Amanda menunggu dengan cemas rencanya berhasilkah atau gagal nantinya.

Setelah mereka berdua menghabiskan ayam krispi itu tak bersisa. Arsen dan Allena merasa suhu tubuhnya meningkat dan sesuatu menggelitik tubuh mereka.

"Kenapa badanku menjadi panas dan aneh seperti ini" Allena cepat-cepat masuk kekamar mandi untuk mengguyur badannya karna ia sudah mencoba mengatur suhu ac lebih sejuk tapi badannya tetap panas

Arsen yang juga merasa suhu tubuhnya meningkat, dan tiba-tiba tubuhnya lebih sensitif. Ia berfikir apa mominya sengaja memasukkan sesuatu kedalam ayam tadi. Saat Arsen ingin keluar dari kamar tapi sial pintunya terkunci dari luar.

Tanpa pikir panjang arsen menggedor pintu kamar mandi dengan tak sabaran, tapi tetap tak ada respon dari Allena membuatnya gusar dan segera mendobrak pintunya.

Arsen kaget karna melihat Allena telanjang bulat dibawah shower yang terus mengalir, sambil sesekali tangan Allena mencoba meraba-raba payudara dan area kewanitaannya membuat libido Arsen bertambah besar.

Ia mendekati Allena dan mencium Allena dengan rakus dan.....

Late To Realize Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang