D U A P U L U H E N A M

7 1 0
                                    

Allena terbangun dari tidurnya karna merasa tenggorokannya kering ia, bergegas turun menuju dapur untuk mengambil air minum.

Allena sempat kebingungan mencari letak dapur rumah ini, karna luasnya tak terpikir oleh Allena kenapa keluarga horisson memilih membuat rumah seluas ini padahal mereka jarang menempatinya karna sibuk oleh bisnis mereka.

Disaat kebingungannya Allena dikagetkan dengan salah satu maid.
"Nyonya ada yang bisa saya bantu" tanya maid itu sopan dan tersenyum ramah
"Bibi bisakah bibi, beri tau aku dimana dapurnya aku haus bi" tanya Allena sedikit merengek malu, membuat maid itu tersenyum kecil

"Kenapa nyonya tidak memanggil kami saja, nyonya tidak usah repot-repot turun"
"Tidak apa-apa bibi, aku bingung harus melakukan apa disini bi dan apakah Arsen belum pulang" tanya Allena sambil mengikuti maid itu menuju kedapur

"Belum nyonya mungkin sebentar lagi" ucap maid itu sambil memberikan gelas yang sudah terisi air penuh
Allena segera meminum air itu karna merasa tenggorokannya sangat tercekat.

"Terimakasih bi, namaku Allena bibi cukup memanggilku Allena tak perlu dengan sebutan nyonya karna usia bibi sepantaran ibuku" ucap allena riang

"Tidak nyonya, tuan muda akan marah besar nanti apa nyonya ingin berjalan-jalan keliling mansion ini nyonya mari saya antar. Perkenalkan nama saya Bibi Meta, saya kepala maid disini"

"Baiklah bibi, aku sudah bosan rasanya hanya berdiam diri dikamar" segera Allena mengikuti bibi Meta sambil mendengarkan penjelasan bibi meta tentang tempat apa saja yang mereka lewati.

Dan terakhir Allena sangat takjub melihat kolam renang yang ada dibelakang mansion, kolamnya sangat luas dan juga jernih airnya. Ingin rasanya Allena segera menceburkan diri kesana.

"Bibi bolehkah aku berenang disini" tanya Allena antusias "Tentu saja nyonya, sebentar saya ambilkan keperluan berenang nyonya" pamit bibi meta pada Allena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bibi bolehkah aku berenang disini" tanya Allena antusias
"Tentu saja nyonya, sebentar saya ambilkan keperluan berenang nyonya" pamit bibi meta pada Allena

Sementara Allena menunggu digazebo dekat kolam renang. Rasanya ia sudah tidak sabar menunggu bibi meta memgambil baju renangnya.

"Nyonya silakan anda bisa mengganti baju nyonya disitu" tunjuk allena pada pintu berwarna coklat. Ternyata disitu adalah kamar mandi yang digunakan setelah berenang.

"Bibi bisa meninggalkanku saja, aku masih ingat jalan kembali kemamar" ucap Allena sambil kemudian memceburkan diri kekolam dan segera berenang meliuk-liukan badannya.

Rasanya begitu segar, karna matahari sedang terik-teriknya. Tanpa Allena sadari Arsen melihat Allena berenang kesana-kemari dari kejauhan. Karna saat ini arsen ada diruang kerjanya yang kebetulan langsung menghadap kekolam tersebut.

Setelah Allena merasa cukup lelah, ia memutuskan untuk menyudahi berenangnya. Arsen terpukau oleh keindahan tubuh Allena yang hanya mengenakan baju renang yang melekat ditubuh ramping Allena.

Arsen mengutuk baju yang membuat tubuh Allena tercetak jelas, Arsen sempat ingin menghampiri Allena dan segera membawa Allena kekamar. Arsen takut ada orang lain yang melihat keindahan tubuh Allena selain dirinya.

Hanya dia yang boleh, karna Allena adalah istrinya.
Allena segera mengenakan bathrobe dan masuk kekamar mandi yang ada didekat kolam. Arsen bernafas lega
Karna itu.

Saat Allena sudah kembali kekamar, Allena kaget karna Arsen sudah berada didalam dengan wajaj datarnya. Dan bola matanya mengikuti semya pergerakan Allena, membuat allena sedikit gugup.

"Ka...kau sudah pulang rupanya" tanya allena terbata
"Apa kau tidak suka suamimu pulang?" tanya arsen datar
"Tentu aku suka, aku merasa kesepian tidak ada pekerjaan yang aku lakukan membuatku bosan"

"Apa kau ingin jalan-jalan?" tanya arsen, yang dibalas anggukan semangat oleh allena. Membuat Arsen tersenyum tipis.

Skip

Saat ini Allena dan Arsen sedang menikmati makan malam diluar, Arsen menepati janjinya mengajak Allena jalan-jalan.

Setelah hari sudah malam, dan Allena juga lelah mereka memutuskan untuk pulang.

Late To Realize Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang