E M P A T P U L U H T U J U H

4 0 0
                                    

Ternyata adegan 18+nya enggak jadi karna si Allena lagi males kayaknya😂😂😂

Dengan sengaja Allena menyudahi ciumannya kemudian melenggang begitu saja seakan tanpa dosa menuju kasur yang berada diujung ruangan tersebut.

Arsen mengacak rambutnya frustasi, bisa-bisanya istrinya menyudahi aktifitas intim mereka begitu saja, sementara bagian inti Arsen sudah sangat mengeras dibalik celana kain kantornya saat ini.

Arsen mendekati istrinya yang sedang terbaring dikasur miliknya. Saat Asen mendekat Allena segera berbalik memunggungi suaminya. Dalam hati Allena terkikik geli bisa mengerjai suaminya lagi.

"Aku lelah" ucap Allena sambil menyengir saat suaminya membalikkan badannya. Arsen berdecak sebal dan mengalah saja daripada menyakiti istrinya seperti yang sudah-sudah.

"Baiklah istirahatlah disini, aku akan menyelesaikan pekerjaanku kembali. Dan gunakan telepon disana untuk menghubungiku tekan angka 1 maka kau akan langsung terhubung denganku" 'cup' seperti sudah menjadi kebiasaan suaminya selalu mengecup keningnya.

"Oke cepatlah kembali, aku akan tidur sebentar"
"Apa kau begitu merindukanku sehing-"
"Cukup hentikan omong kosongmu dn segeralah bekerja" ucap Allena kembali.

"Baiklah, selamat tidur aku menyayangimu istriku yang nakal" ucap Arsen sambil menyentil hidung istrinya setelah itu ia segera beranjak keluar untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Ya ampun padahal udah sering suaminya mengucapkan kata-kata romantis seperti tadi, tapi jantung Allena masih saja berdebar-debar dan lihatlah ruangan ini penuh dengan foto-foto dirinya. Jadi selama ini mereka saling memendam rasa tapi suaminya begitu pandai menutupi rada cintanya dengan topeng angkuhnya yang menyebalkan itu.

Bukannya tidur Allena malah semakin penasaran dengan foto-foto dirinya dan beberapa album foto dan buku-buku yang berjajar rapi di lemari. Sampai mata Allena menangkap sebuah buku bersampul biru dan bertuliskan 'my love' dengan tinta emas Allena mengambil buku itu dan membacanya dikasur didalam buku itu terjajar rapi tulisan tangan Arsen.

Selain seperti psikopat rupanya suaminya sangat pandai membuat kata-kata romantis seperti ini. Dan tunggu ada sebuah kertas yang sangat ia kenali ternyata surat cinta yang Allena berikan dulu ternyata Arsen tak benar-benar merobek suratnya.

Arsen masih terus membaca setiap bait puisi yang dibuat suaminya sehingga tak menyadari saat ini suaminya telah berada tepat dibelakangnya. Dasar istri nakal katanya lelah ternyata sedang asyik mengacak-ngacak ruangannya saat ini.

"Aku jadi tau membaca buku yang bukan miliknya adalah tidur" sindir Arsen sebal
"Hah....kapan kau masuk" ucap Allena gugup sambil mencoba menyembunyikan buku yang dibacanya.
"Sekitar 10menit yang lalu mungkin" jawab Arsen santai sambil mendekati istrinya dengan gerakan sensual membuat Allena bergidik ngeri.

"Aku tak bisa memejamkan mataku dan berkeliling melihat sesuatu dan aku menemukan ini" ucap Allena sambil memperlihatkan buku yang tadi ia sembunyikan.

"Rupanya kau sudah melihatnya, selanjutnya apa kita bisa menyelesaikan kegiatan kita yang tadi hm" ucap Arsen sambil menjilat cuping telinga istrinya. Dengan reflek Allena memukul keras pundak suaminya bukannya merasa sakit tapi Arsen malah melebarkan seringainya.

"Selain bar-bar dan nakal ternyata istriku sangat kuat juga lihatlah bahkan pundakku membiru karna pukulanmu" ucap Arsen dibuat-buat sesedih mungkin padahal didalam hatinya ia tertawa terbahak-bahak.

"Apa sakit? Maaf aku hanya reflek tadi..." ucap Allena sedikit tak enak hati
"Kau harus bertanggung jawab All, pokoknya obati ini"
"Baiklah dimana tempat obatnya biar aku obati memarnya"

Saat Allena akan bangkit dari ranjang Arsen segera mencekal tangan istrinya dan segera mempersempit ruang gerak istrinya dengan seringai jahil.

"Ini tidak cukup bila dengan obat tapi harus dengan ini" Arsen menyentuh bibir istrinya lembut sambil menggeram betapa lembut bibir istrinya.
"Eh... dasar me...hmffftt belum sempat Allena protes terlebih dahulu Arsen membungkam bibir istrinya.

Awalnya Allena memberontak tapi gairah nampaknya sudah merasuki tubuhnya sehingga ia membalas ciuman suaminya dan tangannya tak tinggal diam dengan gemas ia meremas rambut suaminya.

Dirasa istrinya kehabisan nafas Arsen segera melepaskan ciumannya dan mereka berdua segera menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dengan nafas tersengal-sengal Allena merona malu karna sudah membalas ciuman suaminya padahal jelas-jelas ia menolak awalnya.

Lama saling menatap dengan tatapan cinta Allena segera memalingkan muka karna merasa malu ditatap seperti itu oleh suaminya.

Entah siapa yang memulai duluan kedua bibir mereka kembali menyatu kali ini lebih lembut tak sekasar yang tadi. Sambil tangan Arsen meremas gundukan kembar istrinya dari luar dress istrinya.

Ahhhhh.... Reflek Allena melenguh karna ulah suaminya itu sampai sebuah deringan ponsel menghentikan kegiatan mereka....

Late To Realize Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang