D E L A P A N B E L A S

3 3 0
                                    

Dirumah Allena

Ketiga gadis nampak belum ada yang mau bangun dari mimpi indah mereka masing-masing. Sedangkan laura sudah menggedor-gedor pintu kamar allena dengan tidak sabaran. Sekarang sudah pukul delapan pagi, apa mereka tidak merasa lapar atau sekedar ingin kekamar mandi.

Sedangkan diruang tamu Arsen sudah berpakaian rapi untuk menjemput Allena.
"Alle apa kau tak merasa lapar semalaman tidur seperti mati suri, lihat didepan pangeranmu sudah lama menunggumu" teriak laura dari luar kamar, karna entah kenapa para gadis2 itu mengunci pintu apa mereka berniat tidur seharian ini

Allena sedikit terlonjak kaget, mencerna kata ibunya tentang pangeranmu sambil meguap dan mengucek mata malas. Setelah sadar sepenuhnya ia merasa panik,  kenapa si mesum itu pagi-pagi kesini mencarinya.

Segera Allena membangunka kedua sahabatnya dan memberitahukan kalau Arsen ada dibawah. Dan lucunya keyna dan arabelle ikut panik, karna nyawa mereka belum terkumpul sepenuhnya.

Dan alhasil ketiganya berebut membasuh muka dan gosok gigi, dan segera turun kebawah untuk menemui arsen.

Arsen menelan ludah setelah melihat pemandangan segar didepannya, tiga orang gadis masih menggunakan piyama tidur yang tipis sungguh pemandangan yang tak boleh dilewatkan begitu saja.

Sambil bersendekap tangan didada dengan angkuh Allena menatap kesal kearah Arsen
"Mau apa kau kesini,apa kau tak memiliki pekerjaan sehingga terus-terusan menggangguku?"

Arsen hanya diam sambil menyeringai jahil melihat penampilan allena kali ini setelah cukup lama terdiam keyna memberi kode alle tapi allena tak mengerti maksud kedua sahabatnya.

Arsen mendekat kearah allema sambil berbisik "apa kau mencoba menggodaku dengan penampilanmu kali ini honey"
Setelah sadar segera allen berlari masuk kedalam kamar diikuti kedua sahabatnya.

Sekarang Allena berada didalam mobil arsen dengan menggerutu sebal, pasalnya arsen terus diam saat allena bertanya tujuan mereka kali ini.

Setelah cukup lama perjalanan mereka, kini mereka telah sampai disebuah resort pinggiran kota. Allena tak menyangka ada tempat seindah ini.

"Tutup mulutmu sebelum ada tikus masuk kedalam" kata arsen sebal setelah sampai diresort allena hanya menganga lebar
"Ck kau ini, aku sedang mengagumi tempat ini jauh dari kota uhhh destinasi wisata yang menarik aku kan mengajak kedua temanku kesini kapan-kapan"

"Apa perlu kita honeymoon disini setelah menikah?
" kau ini, kita hanya berpura-pura menikah tidak ada honeymoon "
"Baiklah kita akan membicarakan kesepakatan kita dibangku ujung resort" ajak arsen pada allena

"Baiklah sambil menunggu pelayan mengantar makanan kau bisa lihat aturan-aturan apa yang perlu kau jalani setelah kita menikah"

"Aku belum memesan makananku"
"Aku sudah memesankan semua menu spesial disini"
"Baiklah terserah kau saja"

Setelah membaca semua perjanjian yang hampir semua merugikan allena, allena memukul meja resort dengan keras dan untungnya tidak ada pelanggan lain karna arsen sudah mereservasi resort ini selama satu hari penuh

"Apa maksutmu, kita hanya pura-pura menikah dan kau seperti mempenjarakanmu dengan semua perjanjian ini"
"Bukankah itu sebanding dengan apa yang kau dapatkan dariku nona"

"Kau pikir aku mau menikah denganmu, kalau bukan karna balas budiku ke keyna aku tak akan pernah mau menikah denganmu. Laki-laki selalu seperti ini, bertindak semau mereka" kata allena sambil matanya berkaca-kaca

"Tak usah munafik nona, semua wanita pasti menginginkan semua itu dan termasuk kau " setelah mengatakan itu arsen hanya tersenyum miring, menyulut emosi allena

"Atau kau ingin pernikahan yang sesungguhnya, huh jangan mimpi wanita sepertimu masuk dala kehidupanku"
Dan plak satu tamparab keraa mendarat dipipi arsen

"Kau pikir dengan uangmu kau bisa membeli segalanya, aku memang miskin tapi aku masih punya harga diri. Aku menyanggupi semu syarat ini asalkan jangan merenggut kebebasanku karna pernikahan ini hanya sementara dan setelah semua selesai kita bebas memilih jalan hidup kita masing-masing. Kau bisa bebas bersama wanita lain , dan akupun bebas dengan pria lain! Bagaimana kau setuju bukan?"

Entah kenapa ada rasa tak suka dalam diri arsen, saat allena mengatakan ia bebas bersama pria lain. Tapi demi ego yang tinggi, arsen hanya mengangguk menyanggupi kemauan allena

Setelah allena menandatangani surat perjanjian ini, nafsu makan allena mendadak menghilang dan ingin segera pulang.

Allena muak dengan semua tingkah arsen yang selalu semaunya itu.

Late To Realize Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang