T I G A B E L A S

5 1 0
                                    

Pagi-pagi buta allena telah berjalan menyusuri indahnya pantai untuk menghirup segarnya udara pagi, allena sengaja tak membangunkan sahabatnya karna hanya ingin sendiri.

Memikirkan takdir yang ada didepan mata, dimana ia akan menjadi istri seorang billionare tanpa ada landasan cinta. Hanya untuk menolong sahabatnya saja. Allena berharap semua berakhir bahagia, walau itu mustahil terjadi.

Mungkin bagi gadis-gadis diluar sana merupakan impian terbesar bisa bersanding dengan seorang yang memiliki segalanya ketampanan dan kekayaan . tidak allena pungkiri arsen memang tampan, bahkan sangat tampan nyaris sempurna.

Tapi arti semua ini, bila pernikahannya tanpa adanya cinta, dulu...dulu sekali allena memang sempat menyukai arsen waktu duduk dibangku sekolah menengah atas. Allena tertawa getir mengingat dulu arsen menolak cintanya, dan dengan tak tau malunya allena menyatakan cinta terlebih dahulu pada arsen.

Lama allena mengingat masa-masa dulu tak terasa matahari mulai menampakkan diri, allena bergegas kembali ke resort ia takut sahabat-sahabatnya mencarinya nanti. Sesampai di resort allena mendapati mereka masih tertidur pulas.

Allena membangunkan mereka dengan mengguncang-guncang tubuh mereka, tapi hanya gumaman yang tak jelas yg didengar dari mulut arabelle, dan keyna hanya menngerang malas. Karna allena sengaja membuka gorden kamar sehingga matahari langsung masuk menyilaukan mata keyna yang terpejam.

"Sungguh kalian tidur seperti mati suri, apa kalian tak ingin menikmati susasana pagi dipantai" gerutu allena karna arabelle dan keyna malah menutup tubuh mereka hingga kepala dengan selimut

"Kuhitung hingga 5 kalau kalian tak bangun, terpaksa aku memakai opsi kedua membangunkan kalian, sepertinya air satu gelas cukup untuk menyiram kalian berdua" ucap allena terkikik melihat respon kedua sahabatnya yang langsung bangun dan membuka mata mereka

"Kau mengganggu mimpi indahku alle" sahut arabelle lesu. Sementara keyna mengucek-ngucek matanya.
Lalu mereka segera bangkit dari ranjang dan segera mencuci muka dan gosok gigi

Sementara allena menunggu diteras dengan wajah ceria, bangga karna sudah mengusik mimpi kedua sahabatnya. Setelah keyna dan arabelle selesai, allena segera menarik keduanya menuju pantai .

"Alle, sebaiknya kita mecari kedai dekat sini perutku sudah mulai lapar" rengek keyna karna badannya terlalu lelah setelah tidurnya semalam, dan ia membutuhkam tenaga untuk sekedar menyusuri pantai seperti kemarin

"Baiklah didepan ada kedai yang sudah buka, bagaimana kalau kita kesana? Usul allena.
"Aye-aye captain" sahut keyna dan arabelle bersama-sama

Kedai itu cukup mewah dengan desain minimalis tapi elegan. Pertama yang arabelle lihat setelah memasuki kedai adalah. Seorang laki-laki tampan sedang duduk ditemani secangkir kopi yang masih mengepulkan asapnya dan laki-laki itu kalau tidak salah , yang kemarin menolongnya saat hendak terjatuh. Membuat hati arabelle membuncah ternyata laki-laki itu juga menginap disekitar pantai ini.

Sementara keyna memesan menu sarapan allena hanya menunggui dimeja ujung ,dimana disana mereka bisa langsung menikmati keindahan pantai karna letaknya yang menghadap laut lagsung. Dan arabelle terus memperhatikan laki-laki kemarin yang sudah menolongnya, ingin arabelle mengucapkan terimakasih tapi harga dirinya lebih tinggi jadi ia hanya diam tanpa melakukannya.

Setelah pesanan mereka datang mereka langsung menyantap makanan mereka.

Saat ini mereka sedang berjalan menyusuri pantai, para wisatawan sudah nampak berdatangan suasana pantai semakin ramai saja. Diujung pantai ada sebuah hutan pinus yang indah dengan jalanan setapak yang terawat. Rupanya hutan ini cukup nyaman untuk dimasuki, mereka memutuskan untuk memasuki hutan ini . setelap menempuh perjalanan hampir 1jam mata mereka disuguhkan pemandangan indah.

Mereka tak menyangka didalam hutan pinus ini, terdapat air terjun yang sangat jernih airnya dan juga tampaknya segar.

"Kalian mau mencoba mandi disana, sepertinya menyenangkan " ajak arabelle dengan mata berbinar-binar
"Tak ada salahnya kita mencoba menikmati ini bukan" sahut allena

Mereka mandi dengan bercanda dan tertawa bersama, terakir mereka menghabiskan waktu bersama sekitar setahun yang lalu. Hingga mereka lupa waktu, kalau saja mereka tidak merasa lapar mereka akan tetap disini.

Hari sudah cukup terik mereka bergegas keluar dari hutan dengan baju yang masih basah, karna mereka tak membawa pakaian ganti.
Mereka menginap diresort selama 3hari. Karna arabelle harus kembali bekerja sebagai model. Dari mereka bertiga arabelle lah yang paling sibuk dengan karirnya. Sore ini mereka memutuskan kembali kerumah masing-masing.

Late To Realize Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang