Fear

108 17 2
                                    

"Kau yakin Rose orangnya?" Tanya Wendy

"70%" Jawab Nayeon

"Tapi aku sedikit ragu. Rose anak yang baik, dia hanya sedikit ambisius"

"Kau tahu? inilah penyebabnya kau di bunuh" Kata Nayeon dengan tatapan sedikit menyindir

"Pardon?"

"Kau terlalu baik" Jawab Nayeon lagi.

"Sudah mulai gelap sepertinya aku harus segera pulang" Lanjut Nayeon

"Hey Ranking 1, apa kau akan tetap di atap? Kembali lah menghantui toilet hehe" Canda Nayeon sambil menatap Wendy

"Im Nayeon, ayo pergi dari sini bersama" gumam Wendy pelan

"Eoh? Ada apa?"

"Entah mengapa aku merasa takut sendiri disini"

"Hey, kau hantu apa yang kau takutkan"

"Aku merasa seperti akan dibunuh untuk kedua kalinya"

"Ya sudah, ayo pergi dari tempat ini" kata Nayeon sedikit heran dengan sikap Wendy

CLEK - Suara pintu atap terbuka.

"Ah, kau mengagetkanku" kata seorang wanita berambut kecoklatan di balik pintu.

Nayeon mengintip ke celah pintu yang sedikit terbuka, warna jingga kemerahan dari langit sedikit menerangi penglihatannya.

"Rose sunbaenim? Kenapa anda kemari?" Tanya Nayeon heran.

"Eoh? Kau lagi? Aku kemari karena rindu dengan  tempat ini. Kau sendiri?" Kata Rose

"Ehmm, hanya sedikit menghabiskan waktu" jawab Nayeon gugup

"Pulanglah, bahaya bagi seorang siswi menghabiskan waktunya disini setelah matahari terbenam." Titah Rose

Rose menghela napasnya berat dan memandang lurus ke matahari terbenam sore itu

"After sunset? Bodoh sekali" gumam Rose pelan yang bahkan tidak didengar oleh Nayeon dan Wendy.

"Aku akan segera pulang, sebaiknya Sunbae juga jangan berlama-lama disini, sudah akan malam" Kata Nayeon sambil membungkukkan badannya sopan lalu berjalan melalui Rose.

"Tunggu sebentar. Siapa namamu?" Tanya Rose tanpa berbalik untuk melihat Nayeon.

"Im Nayeon" jawab Nayeon singkat.

"Ah Nayeon~i, Temui aku besok di tempat ini saat jam istirahat, ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu"

"Baik sunbaenim, aku permisi" Kata Nayeon

****

Lampu-lampu di koridor sekolah mulai menyala, Nayeon berjalan pelan dengan Wendy yang ada di sampingnya.

"Wah apa aku akan dibunuhnya?" Celutuk Nayeon.

"Hey jangan sembarangan" Jawab Wendy

"Ngomong-ngomong, mau  ikut aku kerumahku?" Tanya Nayeon

"Apa boleh?" Wendy balik bertanya.

"Huh, ikutlah kerumahku, kau takut disini kan. Sekalian kau ajari aku cara menyelesaikan tugas matematika ku. Wah sangat banyak, itu karena aku tidak masuk kelas untuk mendengar ceritamu. Jadi, kau harus menebusnya"

"Hehe baiklah" Wendy terkekeh pelan sambil tersenyum melihat Nayeon.

****

Cupid GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang