"Apa yang harus kulakukan sekarang?"
****
Alarm pagi berbunyi nyaring, tapi diacuhkan oleh gadis pemilik nama Im Nayeon tersebut. Suara alarm itu dibiarkannya mengisi ruangan kamarnya yang bernuansa pink.
"Benar-benar gadis ini, Ayo bangun!!!" Teriak Mrs. Im sambil menyibak selimut anaknya dan lagi-lagi wanita paruh baya itu dibuat terkejut
"Hei pemalas !! Kau bahkan belum mengganti seragammu.Cepat bangun"
"5 menit lagi ya bu. Aku mohon" Jawab Nayeon yang masih dalam tidurnya dengan nada memelas
"Teman-temanmu menunggu di bawah" Ujar Ibunya yang sudah dibatas kesabaran.
Nayeon tersentak, ia langsung bangun
"Teman-temanku? Siapa?" Tanya Nayeon. Tampilannya sangat berantakkan.
"Jihyo, Momo dan Sana"
"Tolong beritahu mereka, aku akan segera turun"
****
Nayeon bersiap untuk mandi, dikamar mandi ia memandangi penampilannya yang benar-benar kacau.
Neyeon mengingat-ngingat apa yang terjadi kemarin. Tiba-tiba ia tersontak
"Ah, Wendy !!"
"Sepertinya berhasil. Karena hari ini dia tidak datang. Semoga tenang di sana, Wendy" Gumam Nayeon.
Nayeon mulai menunduk untuk mencuci mukanya. Ia melihat pantulan dirinya dicermin lagi, ada sesuatu disaku bajunya.
"Apa ini? Sebuah surat?" Nayeon mengambil lipatan kertas yang ada di sakunya itu.
"Dari siapa?" Gumam Nayeon sambil membuka kertas tersebut lalu membacanya
Dear Nayeon~
Terima kasih sudah datang untuk membantuku. Tanpa bantuanmu mungkin aku akan terus menjadi hantu penunggu toilet. Toilet itu bisa kalian gunakan dengan nyaman sekarang hehehe. Kau pasti penasaran kan dengan apa yang terjadi? Jadi pembunuhku sudah meminta maaf dan akan menebus dosa-dosanya setelah ini. Itu melegakan. Rose dan Chanyeol mungkin akan kembali berpacaran setelah ini, jangan membenci mereka. Akulah yang menyuruh mereka.
Aku sangat senang bisa pergi sekarang dan juga aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan dirimu. Orang yang bisa aku anggap sebagai teman. Jangan sedih saat membaca ini. Kalau kau merindukanku silahkan datang berziarah. Sudah kusisipkan alamat makamku di balik kertas ini.
Oh iya, aku hampir lupa. Tolong segera bantu kakakmu menyelesaikan urusannya. Aku dapat merasakan kegelisahan kakakmu itu.
Selamat tinggal Bunny~
Nayeon menghapus air matanya, ia kembali teringat akan kakaknya.
"Selamat tinggal, Wendy. Aku juga senang mengenalmu" Ujar Nayeon
*****
Nayeon menuruni tangga rumahnya, ia memandangi teman-temannya yang tengah asyik menikmati makanan ringan yang sudah disiapkan Ibu Nayeon. Dilihat kemanapun, tidak ada sosok JB disana.
"Kemana dia?"
"Hei ! Im Nayeon. Kenapa lama sekali?" Sana yang menyadari kehadiran Nayeon langsung berteriak dengan suara khasnya.
"Maaf hehehe"
"Karena Nayeon sudah disini, bagaimana kalau kita pergi sekarang" Usul Jihyo
"Kemana?" Tanya Nayeon
"Sekolah" jawab Jihyo singkat
"Heol, ini kan hari libur. Kenapa ke sekolah?" Nayeon tiba-tiba merasa malas untuk memenuhi ajakan teman-temannya itu
"Ah benar, Nayeon kemarin tiba-tiba saja menghilang kan?" Tanya Momo
"Kita ada pelajaran tambahan karena seminggu lagi kan ujian sekolah. Ayolah Kau bisa bertemu Jinyoung" Jelas Sana
"Ayo cepat, semoga saja kita tidak terlambat" Ujar Jihyo
****
Suara mesin dari alat-alat medis bergema memecah keheningan diruangan bernuansa putih. Tidak ada siapapun, hanya ada raga Jb yang masih saja tertidur pulas diranjang rumah sakit. Tidak jauh dari sana, di sudut ruangan ada sosok yang sedang menatap tubuh itu kosong. Tiba-tiba roh JB masuk keruangan tersebut, ia dibuat kaget dengan kehadiran sosok tersebut.
"Hei kau siapa?" Tanya JB kepada sosok halus tersebut.
Sosok tersebut adalah wanita muda, dia sepertinya sama dengan JB sekarang. Entah apa yang ada diinginkannya.
"Kau pemilik raga itu? Maafkan aku, tapi aku harus mengatakan ini padamu. Kau dalam bahaya" Ujar sosok tersebut
"Apa maksudmu dan maaf kau belum menjawab pertanyaanku" jawab JB.
"Aku penghubung antara dunia roh dan dunia nyata. Beruntungnya aku bisa bertemu denganmu. Kau pasti sudah tahu kalau waktumu tinggal seminggu kan? Tapi tolong ingat ini, kau sudah terlalu lama tertidur, ragamu kosong. Banyak roh jahat yang menginginkan wadah. Ragamu bisa saja dalama bahaya dalam waktu dekat ini. Jangan terlena dengan waktumu, selesaikan cepat sebelum ada roh lain yang berhasil menempati ragamu. Walaupun sebenarnya mereka tidak bisa menempati ragamu dalam waktu lama." jelas sosok itu
"Apa hal itu bisa terjadi?" Tanya JB
"Semua hal bisa terjadi tanpa sepengetahuanmu. Setelah mereka berhasil mengambil ragamu, jiwamu akan menghilang dan tidak lama ragamu juga akan mati" sosok itu kemudian menghilang
JB tertegun, ia nampak gundah dengan situasi saat ini. JB berjalan lesu mendekati raganya yang sedang tertidur. Ditatapnya tubuh itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.
"Diriku tumbuh dengan baik. Hei apa yang harus kulakukan sekarang?" Ucapnya sambil menyentuh tubuhnya tiba-tiba muncul sekelabat cahaya yang menyilaukan.
"Apa tadi? Apa karena aku menyentuh tubuhku?" Gumam JB. Tangannya mencoba menyentuh lagi, namun tidak terjadi apa-apa. Tiba-tiba JB merasakan hal yang aneh, dirinya merasa pusing.
"Apa yang terjadi? Apakah ada yang berhasil mendahuluiku" pikir JB, ia merasa ganjil dengan apa yang sekarang dialaminya.
"Nayeon~a, Eomma. Siapapun tolong aku?" Lirih JB.
**To Be Continued**

KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid Ghost
FanfictionPeka terhadap roh atau hantu memang merupakan kelebihan dari gadis bergigi kelinci atau yang lebih akrab di sapa Nayeon itu. Namun, sepertinya dia sangat membenci bakat yang dimilikinya ini. Dia sering sekali mengeluh jika melihat hantu, tapi bagai...