"Rangking 1"
Flashback
"Hey !! rangking 1!!! Sebaiknya segera katakan apa maumu?"
"Apa?" Tanya Wendy, menatap heran pada gadis lawan bicaranya itu.
"Jangan pura-pura lugu, berhentilah menggangguku. Apa tidak cukup? setelah merebut posisiku, kau berniat memerasku. Betapa rendahnya kau" emosi Rose memuncak, ia bahkan menarik buku yanh dibaca oleh Wendy.
"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti"
"Awas kalau kau bertingkah lagi, aku tidak akan segan-segan menghabisimu" Rose membanting buku yang ia rebut tadi, lalu berjalan meninggalkan Wendy.
"Ada apa dengannya?" Tanya Chanyeol yang tiba-tiba saja menghampiri Wendy.
"Entahlah" Jawab Wendy sambil menggeleng lemah.
Wendy menatap buku yang dibanting oleh Rose, Chanyeol yang menyadari arah tatapan Wendy dengan spontan mengambil buku tersebut.
"Ini!" Ucapnya sambil tersenyum
"Terima kasih" jawab Wendy sambil tersenyum tipis
Suasana menjadi hening, tanpa ada satupun yang membuka percakapan.
"Park Chanyeol, kau dipanggil oleh Pak Lee keruangannya"
"Oh oke, aku segera kesana. Wendy~a aku tinggal sebentar ya" Pamit Chanyeol.
"Oke hati-hati" Jawab Wendy singkat.
"Selamat siang pak" Kata Chanyeol sambil membuka pintu ruangan perlahan-lahan.
"Oh Chanyeol~a, ada yang harus bapak katakan padamu, duduklah" Kata Pak Lee, ramah.
"Kenapa nilai-nilaimu turun drastis? kau memang rangking 3, tapi selisihmu sangat jauh dengan Rose dan Wendy. Bahkan nilai-nilaimu saat ini lebih rendah dibanding nilaimu semester lalu. Apa kau ada masalah?"
"Ah, tidak kok Pak. Aku mungkin hanya kurang berusaha" Jelas Chanyeol
"Chanyeol~a, ingat ! Kau adalah penerima beasiswa, untuk tetap didanai paling tidak nilaimu harus tetap meningkat. Semester ini kau harus lebih berusaha, minimal Rangking 2, oke. Semangatlah!!!" jelas Pak Lee.
****
"Permisi, aku datang menjenguk" Seru Mina sambil mengetuk pintu perlahan.
Clek, suara pintu dibuka menampilkan seorang wanita yang Jinyoung perkirakan berumur 50 an tahun.
"Mina~a, kau kemari. Ayo silahkan masuk" ucap wanita itu menyambut Mina dengan hangat.
"Ibu?? Kenapa disini? Kenal dengan Mina?" Batin JB
"Aku datang menjenguk Jaebum, dan bibi kenalkan ini sepupuku Jinyoung, dia dekat dengan Nayeon"
"Kau sangat tampan. Bagaimana sifat Nayeon di sekolah?" Tanya Mrs. Im pada Jinyoung yang sedari tadi diam.
"Bibi kenal Nayeon?" Tanya Jinyoung
"Ah aku lupa memperkanalkan diri, aku ibunya Nayeon" jawab Mrs. Im sambil tersenyum.
"Ah, aku Park Jinyoung, teman Nayeon di sekolah" sahut Jinyoung sambil menyalimi Mrs.Im
"Aku harap kalian lebih dari teman. Oh iya, mari jika kalian ingin bertemu Jaebum"
Mereka berdua mengekori Mrs.Im ke arah ranjang rumah sakit. JB yang sedari tadi tidak percaya akan menemukam raganya disini pun ikut mendekat. Ia tidak menyangka ibunya merahasiakan ini semua, tapi untuk apa?
"Jaebum~a, Mina dan sepupunya datang menjengukmu" kata Mrs.Im sambil membelai wajah JB yang masih tertidur pulas.
"Eoh?"
"Ada apa?" Tanya Mina pada Jinyoung.
"Defsoul hyung?! Benarkan itu dia?" Jinyoung bermonolog menghiraukan pertanyaan Mina.
"Defsoul? Dari mana Jinyoung tahu julukanku?" Batin JB
"Hah? Ini hyungmu itu?" Bisik Mina.
"Aku sangat yakin, tapi aku perlu memastikannya" jawab Jinyoung
JB mendekati tubuhnya yang sedang tertidur
"Hey, ternyata kau masih ada di sini? Bagaimana caranya aku masuk kembali hah?" JB bermonolog
****
Brak
"Ups sorry, are you okay?""Rose sunbaenim?!" Nayeon terbelalak melihat sosok didepannya.
"Eoh? Kau mengenalku? Dan apa yang kau lakukan disekolah sesore ini, aku rasa semua siswa lain sudah pulang"
"Ah, aku kesini untuk melihat informasi seminar sekolah" jawab Nayeon bohong
"Oh, ya seminarnya di tunda sampai minggu depan. Tapi maaf, kau belum menjawab pertanyaanku. Bagaimana kau bisa tahu namaku?" Tanya Rose sambil menatap Nayeon.
"Sunbae kan yang akan jadi pembicara, tentu se antero sekolah tahu namamu" jelas Nayeon
"Park Chaeyoung, itulah yang orang tahu. Tapi, bagaimana kau bisa tahu panggilanku yang lain? R O S E, Rose" timpa Rose.
"Sialan, orang jenius memang beda" batin Nayeon
"Melihat sikapmu yang tiba-tiba diam, aku jadi curiga. Bagaimana bisa kau mengenalku? Aku sudah lama tidak menggunakan nama itu" tambah Rose
"Aku Permisi"
Nayeon yang tidak bisa menjawab pertanyaan itu berlari meninggalkan Rose. Kilauan mata hari senja di lantai sekolah menyilaukan pandangannya.
"Hey!" Sapa sosok itu
"Wendy~a, kau disini?"
"Ikut aku~"
****
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid Ghost
Fiksyen PeminatPeka terhadap roh atau hantu memang merupakan kelebihan dari gadis bergigi kelinci atau yang lebih akrab di sapa Nayeon itu. Namun, sepertinya dia sangat membenci bakat yang dimilikinya ini. Dia sering sekali mengeluh jika melihat hantu, tapi bagai...