"Nayeon~a, cepat turun temanmu sudah menunggu!!!" Teriak nyonya Im dari lantai bawah.
"Teman? Siapa? Sepertinya aku tidak pernah berjanji dengan siapa pun untuk berangkat bersama pagi ini" gumam Nayeon sambil mengintip siapa yang datang lewat jendela kamarnya.
"Hah? Ji jinyoung?!!" Mata Nayeon membulat.
"Jinyoung? Wah sepertinya tidak lama lagi aku akan pergi dengan tenang" celutuk Jinyoung.
"Hey !! Maksudmu apa?" Nayeon melemparkan sisir pada JB yang tentu saja tidak akan melukai bahkan mengenainya.
"Cepat pergi !! Tidak baik membuat orang menunggu"
"Ah, benar sekali" Nayeon segera berlari ke bawah tidak lupa melihat penampilanya sekilas di depan cermin.
"Maaf, apa kau sudah lama menunggu"
"Eh? Tidak kok" Jinyoung menatap Nayeon dari ujung kaki sampai ujung rambut dan membuat gadis itu sedikit canggung.
"Tapi ngomong-ngomong kenapa kau menjemputku? Kita tidak pernah berjanji" celutuk Nayeon agar Jinyoung berhenti menatapnya seperti itu.
"Tidak apa-apa, aku sedang ingin saja hehe" jawab Jinyoung ngasal.
"Dan juga, bagaimana kau tahu rumahku?" Tanya Nayeon lagi.
"Wah, apa kau sedang mewawancaraiku nona im? Entahlah, insting mungkin" jawab Jinyoung sambil melemparkan helm pada Nayeon.
"Cepatlah naik, kau mau kita terlambat?"
"Ah maaf" Nayeon segera memakai helmnya dan naik ke motor jinyoung.
"Semangat adikku" ujar JB sambil tersenyum melihat moment indah didepannya.
****
"Hey pelan-pelan !!!" Teriak Nayeon.
"Kita akan terlambat kalau tidak ngebut!!! Sebaiknya kau pegangan" Balas Jinyoung.
"Hey kau gila !! Aku tidak mau mati muda !!"
"Makanya pegangan"
"Apa?!"
"Sudah, lakukan saja !!"
"Ba baiklah" gumam Nayeon pelang sambil mencengkram sedikit bagian seragam Jinyoung.
"Hey !! Pegangan yang erat !!"
"Hmmm" Nayeon mulai melingkarkan tangannya sambil memejamkan matanya ia mulai mengatur degupan jantungnya yang tak karuan.
****
"Terima kasih" Nayeon membungkuk dan memberikan helm pada Jinyoung.
"Oh, Jinyoung~a !!"
Nayeon dan Jinyoung spontan menoleh ke arah suara.
"Wah, apa ini? Kalian berkencan ya" goda gadis yang tadi menyapa Jinyoung.
"Bu bukan begitu kok Mina sunbae" sangga Nayeon.
"Hoho, tidak perlu malu. Wajah kalian berdua tidak bisa menyembunyikannya"
"Kau bicara apa hah? Dasar sok tahu" Jinyoung menyentil Dahi mina.
"Aku harus segera pergi. Sampai jumpa" kata Nayeon sambil membungkukkan badannya.
"Okay, hati-hati ya" Mina melambai-lambaikan tangannya sambil tersenyum manis pada Nayeon begitu pula dengan Jinyoung.
"Hey bodoh ! Sudah kubilang dia itu orangnya" kata Mina sambil memukul kepala Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupid Ghost
FanfictionPeka terhadap roh atau hantu memang merupakan kelebihan dari gadis bergigi kelinci atau yang lebih akrab di sapa Nayeon itu. Namun, sepertinya dia sangat membenci bakat yang dimilikinya ini. Dia sering sekali mengeluh jika melihat hantu, tapi bagai...