Kala itu kita sedang hangat-hangatnya. Saya pernah mengirimimu pesan yang bunyinya seperti ini:
Malam datang, bulan kemudian menyapa saya.
Sayup-sayup kicauan dari sekelompok burung gereja memaksa saya secara perlahan, membantu memejamkan mata tanpa harus ditahan.
Kantuk mendadak melanda, namun hati saya tetap ada yang dibuat resah, yaitu tanda tanya.
Katakanlah pada saya yang terus-terusan menguras upaya, siapakah yang pertama kali membuat perasaan ini menjadi gila?
Saya ingin menyalahkannya. Kalau boleh saya sebut inisial namanya, saya rasa tidak menimbulkan dosa.
A. Iya. Kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sengaja Tak Diberi Judul
PoetryPenggalan-penggalan sajak tentang merindu, merayu, melayu, yang disimpan dalam hening, karena tak berani menyampaikan langsung. // kumpulan puisi. (CC BY-SA) 2018 nebulusventus