O1.
Waktu itu saya tengok jendela kelas. Ada kamu di luar, sedang membenarkan tali sepatumu yang serampangan, setelah tadi kamu tak sadar menginjak tali sepatumu sendiri dan hampir menyeruduk tong sampah. Kamu lalu terkejut, menemui kepala saya yang nongol di jendela, dan tahu kalau saya baru saja menangkap basah kejadian itu. Kamu menunduk, malu. Lalu, kamu pergi cepat-cepat.O2.
Waktu itu kamu berjalan di depan saya. Buku beserta pensil yang sengaja kamu taruh di kantung celanamu itu terjatuh di depan kaki saya. Kamu gak sadar. Saya yang buru-buru mengambil dan memberikannya pada kamu. Wajahmu terkejut ketika saya mengulurkan buku dan pensil milikmu. Setelah kamu menerimanya, kamu pergi cepat-cepat.O3.
Waktu itu saya baru saja ingin masuk ke perpustakaan. Baru dua langkah, saya temukan kamu yang berjalan hendak keluar dari ruangan. Mata kamu dan mata saya beradu seperti di film-film. Lalu, seperti di film-film juga, kamu tersenyum ramah. Ini pencapaian! Meskipun habis itu, kamu pergi cepat-cepat.O4.
Waktu itu saya pulang dari kerja. Di lobby apartemen, satpam memberi saya sebuah titipan dari orang. Benda tipis persegi, seperti kotak CD. Ornamennya banyak, terlihat mewah di sampulnya. Saya pada awalnya tak sadar. Hingga saat duduk di tepi ranjang, saya temukan benda itu adalah undangan, dengan nama kamu dan pasanganmu yang siap akad di bulan depan.O5.
Kini kamu berdiri di sana. Tak sendirian, berdua, menyalami orang-orang yang datang mengucapkan selamat dan ada juga yang numpang makan doang. Di kedua sisimu ada empat orang tua yang mendampingi. Saya menyalami kamu dan pasanganmu yang rupawan itu dengan senyum lebar. Kamu dan dia menyalami saya juga dengan senyum lebar. Hampir saja segalanya mirip di film-film yang menjadi slow-motion. Tapi saat itu, giliran saya yang pergi cepat-cepat.Gapapa. Toh, cerita kita memang terjadinya cepat-cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sengaja Tak Diberi Judul
PoetryPenggalan-penggalan sajak tentang merindu, merayu, melayu, yang disimpan dalam hening, karena tak berani menyampaikan langsung. // kumpulan puisi. (CC BY-SA) 2018 nebulusventus