Kala itu setelah akhirnya tali merah yang menjerat antara kamu dan saya diputus paksa, saya pernah nyaris mengirimimu pesan seperti ini:
Ketahuilah,
Bahwa segala kata-kata yang saya lontarkan,
intinya tetap tentang perasaan saya pada kamu.Ketahuilah,
Bahwa saya kangen kamu—dalam segala materi yang sengaja bisu.Dan ketahuilah,
Saya tak pernah berbohong soal itu.Pada akhirnya, pesan itu cuma saya simpan. Kenapa tak dikirim? Tak berani.
Pada akhirnya pula, itu puisi terakhir yang saya buat untuk kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sengaja Tak Diberi Judul
PoetryPenggalan-penggalan sajak tentang merindu, merayu, melayu, yang disimpan dalam hening, karena tak berani menyampaikan langsung. // kumpulan puisi. (CC BY-SA) 2018 nebulusventus